Chapter 4 #Purple (2)

98 23 0
                                    

"sebelum semuanya berubah menjadi ungu."

--

"Di mana aku? Unni2ku? Taehyung? Mengapa aku tidak di kelas sekarang. Apakah kelas berubah secepat ini. Jika iya, itu pasti akan sangat keren."

Aku berbicara sendiri, suaraku menggema disana. Dan aku rasa nyawaku sekarang sedang mengambang. Bagaimana tidak? Tidak menurut kalian? Ah, yasudah. Aku sadar sekarang.

Aku merasa aku sedang di dalam ruangan. Ungu, itu lah kesan pertama yang ku tangkap. Ah, bukan kesan lagi tapi ini semua ungu. Dan aku juga bingung, sejak kapan aku memakai gaun tidur berwarna ungu juga. Abstrak memang.

Aku berdiri? Mungkin. Mungkin aku berdiri di antara ungu-ungu ini. Aku melemparkan pandangan ke seluruh penjuru. Dan ya, benar. Tidak sia-sia aku melemparkan pandangan. Aku melihat sesuatu. Di paling ujung ruangan ini. Aku melihat bungaku. Bunga mawar ungu yang ku dapat dari seseorang tempo hari. Tepat 3 bunga mawar ungu. Aku menghampirinya.

Berjalan diantara keungu-ungu an begitu membuatku bingung. Kepalaku pusing, dan sedikit nyeri dengan ungu-ungu ini. Bunga mawar ini letaknya sama persis dengan yang ada dikamarku. Tapi siapa kampret yang rela memindahkan bunga ini dari kamarku.

Ternyata ujung ruangan ini mempunyai lorong lagi. Dan sialnya itu ungu.

Aku mengikuti lorong itu. Oh ya, dari ujung ruangan itu aku belok kiri.

Ungu, tapi ungu ini aneh. Ungu ini lebih terang dari pada sebelumnya. Aku pusing.

Aku tetap menyusuri lorong itu aku melihat ke kanan dan ke kiri. Tapi sial, hanya ada ungu-ungu itu.

Pada langkah ke-5 aku menuju lorong itu. Aku melihat Ara unni. Aku seperti ditontoni sebuah film di ungu-ungu itu. Aku melihat Ara unni sangat dekat sekali dengan Jungkook. Mereka seperti sangat bahagia sekali. Tertawa bersama, berjalan bersama, memegang tangan satu sama lain. Wah, itu sangat membahagiakan. Tapi, apa hubungan mereka? Apakah mereka berpacaran? Itulah asumsiku.

Semakin lama film itu terasa sangat membosankan.

Tapi setelah lama aku melihat kemesraan dan kebahagiaan Ara unni dan Jungkook. Aku melihat seseorang di sudut ruangan. Iya, itu Ara unni.

"Ara unni!!" Pekik ku padanya.

Dia tidak menjawab sepatah katapun. Dia hanya tersenyum dan berjalan ke arahku.

Betapa senangnya aku bertemu Ara unni di tempat aneh ini. Tapi, apa yang dia lakukan. Mengapa dia tidak memakai gaun ungu-ungu sepertiku? Mengapa dia memakai gaun biru keabu-abuan? Sangat aneh.

"Unni, aku sangat merindukanmu." Kataku padanya sambil memeluknya. Dan sebagai jawabannya dia tersenyum dan membalas pelukanku. Tapi baju yang di pakainya sangat kontras dengan ungu-ungu ini.

"Unni,,, mengapa tubuhmu sekarang selebar ini. Dan mengapa dadamu sangat bidang. Biasanya ada sedikit benjolan." Godaku pada Ara unni. Dengan masih memeluknya.

"Apakah kau yakin aku ini unnimu?"

Suara alto sedikit bass itu. Aku yakin itu bukan unni dan itu memang bukan suara unniku. Aku melepaskan pelukan itu. Dan

"Jeon Jungkook"

"Mengapa kau ada di sini? Di mana Ara Unni?"

Aku sungguh bingung, aku yakin aku tadi baru saja melihat Ara Unni. Tapi, ada apa ini. Di mana Ara Unni?

"Benarkah? Dari tadi kau memelukku. Di sini tidak ada Ara. Dia sudah pergi."

Aku semakin bingung dengan ucapan Jungkook. kepalaku sangat pening.

Byul Bi [BTS FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang