Might Regret?

1.9K 155 20
                                    


oke, mungkin ini akan sangat membosankan,,,

Warning : Menyebabkan pusing, mual-mual, kebosanan yang berkepanjangan, dan efek samping lainnya. Typo bertebaran dimana-mana -_-

Happy reading... ^^






"HYUUNGG....."

"LUHAANNN HYUUUNNGG AWAAAAASSSSSS......................."

BRAAAAAAAAKKKKKKKKK...........................

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Terlambat, sekarang tubuh itu sudah terkapar ditengah jalan dengan bersimpuh darah. Cairan kental berwarna merah kehitam-hitaman yang sering kita sebut dengan darah kini tengah mengalir dipelipis, hidung dan diberbagai sudut tubuh lainnya. Jangan lupakan goresan-goresan luka yang terdapat pada hampir seluruh bagian tubuh itu.

"SEHUUNNIIEEE...." ucap Luhan pada Sehun, orang yang tubuhnya tengah terkulai lemas ditengah aspal yang keras. Sehun, orang yang telah menyelamatkan Luhan dari kejadian na'as beberapa saat yang lalu, dia sengaja mendorong tubuh Luhan demi menyelamatkan hyungnya itu. Alhasil, sekarang dirinyalah yang harus rela menjadi korban dari kejadian tersebut.

"hun-nie..."ucap Luhan sambil membaringkan kepala namdongsaengnya itu dipangkuannya sambil menggenggam tangan lemas Sehun. Air matanya sudah mengalir deras sedari tadi dikedua pipi putihnya.

Bahkan kini orang-orang yang berlalu lalang sudah banyak yang berkumpul melihat kejadian miris tersebut.

"sesorang, tolong cepat panggilkan ambulance. Paman yang berbaju biru, tolong cepat hubungi ambulance" ucap Luhan pada seorang paman berbaju biru.

"ne" jawab paman itu.

"hyu-yung..."

"hun-nie, jangan banyak bicara, kau harus kuat, karena sebentar lagi ambulance akan datang"

"hyu..yung ak..ku te..lah me..ne..pati jan..ji..ku ja..di ka..u ha..ru..s meng..ang..gap.ku a..da se..ka..rang Kau ja..ng..an mem..ben..ci..ku la..gi ya.. hyu..ng kar..na a..ku sa..ngat me..nya..ya..ngi..mu" ucap Sehun terbata. Matanya memerah, bukan hanya karena ia sedang menangis, melainkan sedang menahan sakit yang menyerang seluruh tubuhnya saat ini.

"aku tidak membencimu hun-nie. Aku menyayangimu, sungguh aku sangat menyayangimu. Aku tidak ingin kehilanganmu" ucap Luhan. Tidak, sesungguhnya Luhan tidak membenci Sehun. Bahkan ia sangat menyayangi Sehun meskipun hanya sikap dinginlah yang selalu ia tunjukan. Ia tidak ingin Sehun pergi, ia hanya tengah merasa kesal dan iri dengan Sehun, sehingga ia bisa berkata sekasar itu pada adik kesayangannya.

Tak peduli dengan seragam sekolahnya yang sudah berlumuran dengan darah Sehun, ia masih tetap menopang tubuh Sehun. Bahkan kini ia memeluknya sambil menangis tersendu-sendu. Tidak peduli jika dia dikatakan leleki yang cengeng, karena yang ia rasakan saat ini adalah lebih penting dibandingkan dengan perkataan orang.

Tinu.... tinu.... tinu.... (apa ini???? efek gagal)



@@@@@@@@@@@

AT HOSPITAL

"Lunan-nie, bagaimana keadaan adikmu?" tanya Seohyun kepada luhan. Air mata sudah mengalir deras dari kedua matanya sedari tadi

"dokter masih memeriksa keadaannya eomma" jawab Luhan dengan sesegukan

"bagaimana ini bisa terjadi Luhan-ah? Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa adikmu bisa kecelakaan seperti in?" tanya Kyuhyun dengan suara yang mulai meninggi karena frustasi.

"tadi... tadi seharusnya akulah yang akan tertabrak oleh mobil itu appa, tapi tadi tiba-tiba Sehun datang dan mendorongku, sehingga dialah yang tertabrak oleh mobil itu" jawab Luhan

Sedangkan Seohyun sudah menangis sesegukan sedari tadi. Bahkan kini ia tidak kuat lagi untuk menahan beban tubuhya. Seohyun merosot jatuh kebawah lantai tanpa mempedulikan keadaan lantai yang dingin. Kyuhyun mencoba menguatkan Seohyun dengan memeluknya, menyembunyikan wajah Seohyun dibalik dada bidangnya (emang Kyuhyun punya dada bidang?... ditabok Sparkyu) mencoba memberikan kekuatan.

Sedangkan Luhan hanya bisa menatap miris kedua orang tuanya. 'Ini semua akibat kesalahanku' itulah yang ada dipikirannya saat ini.

"aakkhh..." terdengar suara ringisan Luhan

"Luhan-nie, gwenchana?" tanya Kyuhyun khawatir sambil mendekat kearah Luhan.

"dadaku terasa sangat sakit appa" jawab Luhan dengan ringisannya.

"gwenchana chagi-ya? Apa yang sakit? Katakan pada eomma sayang" ucap Seohyun

"dadaku terasa sangat sakit eomma, seperti ditusuk ribuan jarum"

"appa jadi ingat ketika kalian masih kecil. Saat itu kau mengalami demam dan yang menangis malah Sehun. Mungkin saat itu Sehun merasakan apa yang kau rasakan, makanya Sehun-nie menangis" ucap Kyuhyun sedikit bercerita (sebenernya memang cerita)

"jeogmal appa, eomma?" tanya Luhan

"ne, apa yang dikatakan oleh appamu benar. Kalian memang memiliki ikatan batin yang sangat erat, bisa merasakan apa yang dirasakan oleh kembarannya" jawab Seohyun

LUHAN POV

'benarkah ini yang kau rasakan Sehun-nie, kenapa rasanya sangat sakit? Tuhan, jika aku boleh memohon, tolong kali ini saja dengarkan permintaanku. Tolong selamatkan adikku, aku sangat menyayanginya. Jika aku boleh menukarkan posisinya denganku, aku akan menukarkannya Tuhan. Biarkan aku yang menggantikan posisinya. Aku sangat menyayanginya Tuhan. Tidak peduli jika semua orang hanya memperhatikannya, tidak peduli jika aku selalu diduakan, tidak peduli jika orang yang aku cintai lebih mencintai adikku. Aku tidak peduli Tuhan, yang terpenting adalah adikku menyayangiku. Aku hanya perlu adikku saat ini, aku mohon kembalikan Sehun-nie ku Tuhan' ucapku dalam hati

'kenapa rasa sakit didadaku tiba-tiba hilang, apa Sehun sudah sembuh? Apakah Tuhan mengabulkan permintaanku?' lanjutku dalam hati

LUHAN POV END


TeBeCe....................





Hai reader, pacarnya jungkook balik lagi ^0^

Adakah yang nunggu kelanjutan ff ini? (sepertinya gak ada). Sekedar pemberitahuan, mungkin ff ini akan selesai antara dua atau tiga part lagi, jadi setelahnya kalian bebas deh dengan kebosanan yang melanda.......... hehehe,,,,,,,,,,,,,,,,



Jan lupa vommentnya ya ^^

Semoga gak ngebosenin yaaa.....

Gunnie ^3^


Twins [HunHan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang