7 - Tatapan mata.

32 4 0
                                    

Pagi ini tidak seperti biasanya aku harus bangun pagi. Ah ini semua gara-gara jadwal piket! Karena hal ini, tiap Rabunya aku harus rela bangun jam 05.50 agar tidak terlambat piket. Kalo tidak piket, aku bisa saja bangun 06.30 hihi. Apalagi peraturannya mengatakan jika lewat jam 06.45 harus bayar denda piket sebanyak 10.000 ditambah kalo udah denger si Artha yg nagihin sambil marah-marah. Setelah siap berpakaian dan sarapan, aku bergegas lari ke depan gang rumahku dan menghentikan becak sepagi buta ini.

*skip*

"Aku belum terlambat yah!" ucapku yg berteriak dari jendela padahal napasku udah ngos-ngosan karena berlari dari depan gerbang hingga ke kelas.

Aku berjalan menuju ke dalam kelas dan meletakkan tasku.

"Nis kau ngepel yah." ucap salah seorang teman piketku, Senju.

Aku hanya mengangguk padanya. Sambil menunggu pelnya yg masih diperas, aku duduk didepan kelas. Tak lama kemudian, Nadil membawa dua pel yg sudah diperasnya dan menyerahkan padaku.

"Nad, aku ngepel di koridor sebelah kiri yah." pintaku pada Nadil yg sudah mengepel disebelah koridor kanan. Dia pun hanya mengangguk.

Aku sengaja mengambil koridor sebelah kiri untuk mengepel. Karena di koridor ini, Fikri duduk dibelakang. Ya mana tau dia tiba-tiba datang saat aku ngepel, kesempatan liat wajahnya juga hehe.

Ketika aku berbalik badan, aku spontan kaget.

"Anjir Fikri ngagetin aja sih" ucapku kaget sambil memegang dadaku beserta pelnya. Hampir saja aku terjatuh karena jarak Fikri dekat sekali denganku ketika berbalik. Ternyata Fikri tiba-tiba saja berjalan dari belakang  badanku yg menghadap papan.

Dia hanya tersenyum dan meletakkan tasnya. Kemudian dia berusaha berjalan dari depan yg sudah ku pel. Aku segera mencegatnya dgn pel yg kupegang.

"Lewat tengah!" ucapku yg memandangnya seakan ingin marah padanya. Karena dia sudah menginjak lantai yg telah kupel.

"Iya mama." balasnya dgn tersenyum sekilas kemudian berlalu meninggalkanku.

Apaan sih Mama? Gue bukan emak lu kali!

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pas. Aku pun mengistirahatkan diriku yg setelah capeknya mengepel. Aku duduk di sisi kiri pintu. Sedangkan di sisi kanan pintu, ada Fikri yg sedang duduk. Dia menatapi kawannya yg sedang bercerita. Dan aku malah menatapinya juga. Tiba-tiba Fikri memalingkan wajahnya menghadap kiri. Sehingga mataku dan matanya bertemu saat itu.

Deg!

Deg!

Fikri tersenyum simpul melihatku.

Deg!

Dia tidak memalingkan wajahnya dan malah terus menatapku.

Deg!

Deg!

Deg!

Karena tidak tahan akan tatapannya, aku segera memalingkan wajahku dan berjalan menuju ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi. Karena banyak org yg masuk, hingga terjadi kemacetan didepan pintu kelas. Disaat aku masuk, disaat itu juga Fikri masih duduk diposisinya sambil menatapiku. Aku yg tidak menatapinya, sadar akan dia sedang memperhatikanku! Aku mencoba untuk melihatnya dan ternyata..

Dia memang sedang menatapku.

Deg!

Astaga dia bener natapi aku? Enggak mungkin!

Aku segera lari kedalam kelas dan duduk dikursiku. Aku memegang pipiku dan memastikannya tidak merah merona. Kemudian tak lama semua murid sudah masuk, Fikri pun masuk kedalam kelas. Dia berjalan dengan gaya khasnya. Membusungkan dadanya dan meletakkan kedua tangannya dibelakang. Dia berjalan melewati mejaku. Untung saja dia tidak melihatku.

"Hai Nis." sapanya tiba-tiba yg wajahnya muncul dari arah belakang kepalaku.

"ALLAHU AKBAR!" ucapku mendadak kaget lagi.

Fikri hanya terkekeh pelan. Sedangkan aku memegang dadaku dan memastikan apa jantungku masih berdetak atau tidak.

"ANJIR FIKRI KAGET TAUU!" omelku marah-marah padanya. Dia hanya tersenyum melihatku.

"Hahaha kaget Nis? Maaf-maaf kirain gak kaget." balasnya yg masih terkekeh pelan.

Tak lama guru mata pelajaran Fisika masuk ke kelas dengan tiba-tiba. Sehingga membuat Fikri terkejut dan lari dengan cepat ke kursinya yg hampir terpeleset. Kami satu kelas hampir tertawa melihat kelakukannya. Untung saja guru kami tidak mengetahui itu. Kemudian pun pelajaran dimulai.

Ada-ada aja sih Fik, bisa aja buat oraang baper sama ketawa.

---

HAI SORRY YAHH CHAPTER YANG INI PENDEK BANGET HEHEHE :D

UDAH GITU INI NGERJAINNYA DI SEKOLAH PAS LAGI GAK OLAHRAGA *ketahuanbolosjam

Jangan lupa vomments yah sayankque, readersque<3

[29 Nov 2016]

AbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang