"Gue gak suka Kif" ucap Gilang yang tetap fokus pada soal latihan yang sedang ia kerjakan.
"Tapi Lang, sikap lo ke dia itu nunjukkin kalo lo suka" balas Kifki yang masih ingin tau. "Udah ah gue lagi ngerjain, ganggu aja lo" tegas Gilang yang membuat Kifki langsung terdiam.
•••
"Eh pulang sekolah main yuk!" ajak Kifka sambil menyuap siomay nya. "Main kemana?" tanya Bevka.
"TSM aja" kata Gilang. "Gue gak bisa ikut" kata Bevka. "Kenapa? kaki lo masih sakit?" tanya Kifki. Bevka hanya mengangguk.
"Yahh, yaudah gak jadi pergi" kata Kifka yang menginginkan Bevka ikut.
•••
"Bevka!" teriak seseorang yang membuat Bevka menoleh ke belakang. "Kak Zahran?" gumam nya. Kak Zahran berlari mendekati Bevka. "Liat Rizal gak?" tanya nya. "Nggak kak, emang kenapa?" tanya Bevka. "Kalo ketemu, kasih tau ya nanti pulang sekolah kumpul" kata Zahran sambil tersenyum.
"Iya kak, nanti aku kasih tau abang" balas Bevka. Kifka terdiam kaku melihat Kak Zahran yang menurutnya sangat tampan.
"Makasih ya Bev" ucap Kak Zahran sambil mencubit pipi Beva gemas. "Iya sama sama kak" jawab Bevka sambil tersenyum. Kak Zahran pun pergi meninggalkan mereka berdua.
"OMG! Kak Zahran ganteng banget!!" kata Kifka gemas. "Lo suka?" tanya Bevka. "Nggak sih, tapi dia ganteng tau!" balas Kifka.
•••
"Byee!!" kata Kifka dan Kifki yang pulang duluan, kini hanya Bevka dan Gilang yang masih belum pulang.
Gilang menatap Bevka dalam, dilihat nya seluk beluk wajah cantik Bevka. Ya, sangat mirip dengan princess cantik nya itu.
"Lo kenapa gak pulang?" tanya Bevka yang merasa diperhatikan. "Nungguin lo" jawab Gilang.
"Ngapain nungguin gue Lang, pulang aja. Gue gakpapa" kata Bevka. "Gak. gue mau disini" kata Gilang keras kepala.
Terdengar suara penjual eskrim walls yang lewat.
"Mau eskrim gak Bev??" tanya Gilang. "Mau mauuu!" kata Bevka layaknya anak kecil. Gilang hanya tersenyum dan memanggil penjual eskrim tersebut.
"Lo mau yang mana Bev?" kata Gilang sambil memilih eskrim kesukaannya. "Gue ini aja deh" jawab Bevka sambil mengambil eskrim. Gilang kaget menatap eskrim pilihan Bevka.
Bukan cuma princess doang yang suka eskrim vanilla walls itu, pasti banyak juga yang suka. Mungkin, ini cuma kebetulan doang. batin Gilang.
"Woy Lang! jangan bengong, kesambet baru tau rasa lo" kata Bevka. Gilang tersadar dari lamunannya.
"Lo beli yang mana?" tanya Bevka. "Nih" kata Gilang sambil memegang eskrimnya. Sama hal nya dengan Gilang, Bevka hanya merespon dengan anggukan kepalanya.
"Nih pak uang nya" kata Bevka seraya memberi uang eskrim nya. "Eh! udah sama gue aja bayarnya" timpal Gilang yang menarik tangan Bevka dan menyodorkan uang.
"Makasih mas,mba" ucap penjual eskrim tersebut lalu pergi.
Mereka pun memakan eskrim yang sudah mereka beli barusan.
"Itu eskrim kesukaan lo?" tanya Bevka yang penasaran. "Iya, dari kecil gue pasti beli eskrim ini" jawab Gilang. "Kalo itu? eskrim kesukaan lo juga?" tambahnya.
"Iya, gue juga suka eskrim ini dari kecil" balas Bevka. Mereka sama sama terdiam dan memikirkan masa kecil mereka. Bevka yang kaget melihat eskrim pilihan Gilang, dan Gilang yang kaget melihat eskrim pilihan Bevka.
Apa dia Princess gue? batin Gilang.
Dia pangeran? batin Bevka.•••
"Lo serius?! kapan lo liat nya?!" kata Clara kaget. "Tadi, abis istirahat pas gue lagi jalan mau ke kelas Clar!" balas teman Clara yang melihat Zahran mencubit pipi Bevka.
"Gak bisa dibiarin! gue harus ngasih pelajaran lagi ke dia!" kata Clara berapi-api.
•••
"Bev, ayo pulang" kata Bang Rizal yang ternyata sudah ada dibelakangnya.
"Kaget gue" kata Bevka sambil menengok ke belakang. Gilang tersenyum kepada Bang Rizal.
"Siapa dek?" Ucap Bang Rizal sambil melirik ke arah Gilang. "Namanya Gilang" jawab Bevka sambil berdiri. Gilang juga ikutan berdiri.
"Pacarnya Bevka ya?" Tanya Bang Rizal sambil tersenyum jahil. Bevka pun menyenggol tangan Bang Rizal.
"Ngga kak, temen doang hehe" balas Gilang. "Lang, gue duluan ya. btw makasih eskrim nya" ucap Bevka sambil tersenyum dan segera menarik tangan abang nya menuju parkiran.
•••
"Bang! sumpah ya lo ngeselin abis!" kata Bevka yang baru memasuki mobil. "Lebay" kata Bang Rizal sambil menyalakan mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Kecil Ku
Teen Fiction"Princess, lo pergi dan gak pamit sama gue. Kenapa?" - Gilang Adya Sulaiman