KnB x AnKyo •chapter 1•

915 59 27
                                    

Bulan telah dihancurkan separuh, kata pemerintah. Tamatlah kita, hancurlah kita, kata orang-orang. Apa kata dunia?! kata...sekelompok murid dari suatu kelas, dari suatu sekolah. Kami sih,bodo amat soal bulan mau kebelah seberapa pun!

Kirisaki Dai ICHI. Sekolah Menengah Atas yang menjunjung nomor satu dalam segala hal. Termasuk salah satu Sekolah terbaik se-Jepang-- bahkan nomor satunya--yang murid-muridnya kebanyakan tergolong berilmu dan berduit. Sekolah yang disegani sekolah lain. Sistem belajarnya pun bisa dibilang agak-- diskriminasi. Mengotakkan muridnya berdasarkan kemampuan, dari kelas A hingga kelas E. Kelas A berisi murid-murid yang jenius, kelas E berisi murid-murid yang perlu diurus. Terkadang memang bagus mengotakkan kelas berdasar rangking, tapi kalau sampai separah kelas E harus pisah gedung dan pengajar, disinilah letak keadilan dipertanyakan. Ini sih, diskriminasi. Sungguh tidak berperikemuridan.

Tentang perihal bulan hancur separuh, sontak hal tersebut jadi bahan pelajaran serta topik pembicaraan pada kalangan kelas A sampai D. Dari pelajaran, guru menjadikannya materi mengenai juring lingkaran, persamaan lingkaran, pecahan, dan masih banyak lagi (sumpah, niat banget). Kalau dalam pembicaraan, itu lebih aneh. Bayangkan sebuah percakapan anak SMA yang tengah terjadi di bawah ini, tetapi ini benar-benar ada di sana.

(Sebut saja antara seorang anak jenius bernama Hanamiya dengan sampa-- maksudnya kawannya si Mata Ikan )

Hanamiya: Eh, katanya bulan hancur setengah ya?
Mata Ikan: Iya katanya. Aneh ya? Seberapa banyak debu-debu yang dihasilkan di bulan oleh kerusakan itu ya? (sambil ngitung matematika di otak)
Hanamiya: 1.789.671.233.560.124.367.545.321 km² lah, gitu doang gatau. Kelas mana sih lu? Kalo gue sih lebih penasaran sama zat apa yang bisa ngancurin bulan sampe separuh gitu.

Mata Ikan: (mana ada orang ngitung secepet gitu di luar kepala coeg. Gapake kertas lagi yekan) Wiih, Keren. pengetahuan baru nanti tuh.

Hanamiya: Yoi bro. Nanti kalo udah ketemu dan gue bikin, gue bikin porsi zatnya biar cukup buat ngancurin kira-kira dua bulan. Satu porsi buat ngancurin separuh bulan yang lain, satu lagi buat ke kelas E. Bersihin sampah hahahaha!
Mata Ikan : ......

Boro-boro kalian mikir sejauh itu kan? Author aja mikir sebelum mikir buat mikir pemikiran di atas.

Bertolak belakang dengan anak kelas E, yang ketika bulan hancur pada bikin pusing, mereka bodo amat. Sebenarnya alasan mereka sangat simpel. Buat apa mereka panik toh ngga tinggal di bulan? Panik tuh kalo global warming, populasi hewan punah sehingga WWF ganti maskot jadi semut,  atau bumi juga hancur setengah, ya gak sih? Tapi kayaknya meski itu terjadi anak kelas E cuma B aja yakan. Mereka rame cuma kalo ada harpitnas, bubar duluan, jamkos dan pastinya liburan akhir tahun aja. Nah, cobalah kita simak pembicaraan mereka mengenai trending topik yang barusan-- yang isinya lebih gaberguna dari kelas A, tapi setidaknya realistis dan gak di over-think.

"Eh.. bulan bisa hancur setengah ya?" tanya seorang pemuda bersurai baby blue. Tetsuya Kuroko.Ia duduk di bangku paling depan di pojok kanan, dekat dengan pintu masuk, dengan ekpresi datar sembari menatap teman-temannya satu per satu.

"Gatau deh, kalau ada beritanya, ya berati bisa dong?" Pemuda yang mirip chihuahua di samping kiri Kuroko berujar. Furihata Kouki.  Ia menggaruk-garuk pipinya bingung, benar kan jawabannya?

"BISA LAH! HATIKU AJA BISA MASA BULAN NGGAK!"

PLAK!!

"Diem lu, Moriyama!"

Tahu kan, siapa mereka berdua. Moriyama si Jomblo dengan seorang pemuda bertemperamen rendah, Kasamatsu.Meja mereka ada di baris ke 3, pojok kiri alias paling depan sementara Kasamatsu persis di belakangnya. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anime Crossover Fanfiction! (KnB x AnKyo, Haikyuu x ???, etc) BAHASA INDONESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang