Jatuh cinta?

41 4 2
                                    

Selama dua bulan memendam rasa pada Geo. Menurut gue lebih baik mencintai nya dalam diam daripada harus diumbar-umbar. Tapi gue nggak bisa memendam ini sendirian, gue menceritakan nya kepada Kirana. Gue percaya kok sama Kirana.

"Ran, kayak nya gue jatuh cinta deh." Kata gue disaat keadaan kelas begitu ramai karena tidak ada guru.

"Awas nanti cintanya bertepuk sebelah tangan atau nggak lo cuma dikasih harapan doang, kayak kisah SMP lo dulu." Omongan Ran yang begitu halus namun menancap di hati. Ya, dia sudah tau semua cerita SMP gue dulu, masa putih-biru yang terlalu dramatis. "Btw emang siapa sih cowo yang lo suka?" Lanjutnya.

"Mmm, lo tuh ya sama temen sendiri ngomongnya nancep banget. Yang gue suka itu kapten basket sekolah kita. Tapi kayaknya dia punya pacar deh." Kata gue sedikit merasa aneh. Untuk pertama kalinya aku menyukai pacar orang.

"Oh Kak Geo. Iya dia udah punya pacar namanya Kak Gita. Mereka udah pacaran dari pertama kali kita masuk sekolah. Kak Gita famous loh Pril. Lo akan kalah banget sama dia." Kirana menjelaskan.

Iya Ran gue tau, gue akan kalah sama dia. Bisa nggak sih gak usah dijabarin kayak begitu.

Mulut gue membentuk huruf 'o', yang berarti mengerti dengan ucapan Kirana. "Yaa, gue juga nggak mau ngambil pacar orang kali. Gue juga punya perasaan. Gue nggak segila itu juga. Tapi gue mau nunggu mereka putus." Kataku dengan tersenyum.

"Jahat lo Pril. Tapi setau gue hubungan mereka biasa aja loh. Nggak ada spesial-spesial nya."

"Spesial. Lo kira nasi goreng, ada yang spesial." Kataku sambil tertawa. "Kalo mau liat yang spesial nanti pas hubungan nya sama gue." Lanjut gue.

"Hah lucu lo Pril. Jangan kebanyakan mengkhayal deh!" Katanya dengan muka datar.

"Ngapain realistis kalo mengkhayal itu lebih menyenangkan. Iya gak?" Kata gue sambil menaikkan kedua alis.

"Apa kata lo deh Pril. Capek gue."

Saat guru datang. Kita melanjutkan pelajaran lagi. Pikiran gue bukan pada guru ataupun pelajaran hari ini tetapi pada hubungan Geo dan Gita.

***

Saat sampai rumah, gue langsung pergi kekamar untuk mandi dan berganti pakaian. Setelah selesai, gue turun dan langsung mencari Mama.

"MA!! MAMA!!" Panggil gue dengan sedikit berteriak dan Mama menghampiri gue .

"Kenapa sih Pril? Mama nya lagi nyuci piring juga." Kata Mama. Ditangannya masih ada sabun yang belum sempat ia bersihkan.

"Hehe. April mau cerita sama Mama. Mending Mama bersihin dulu tangannya terus duduk samping April." Kata gue sambil menepuk sofa disamping gue.

Mama langsung kedapur lagi untuk membersihkan kedua tangannya, dan langsung duduk disamping gue .

"Mau cerita apa sih kamu? Seru nggak? Kalo nggak seru Mama balik lagi nih kedapur." Ucap Mama.

"Nih ya Ma, kayaknya April jatuh cinta lagi deh." Kata gue sedikit canggung. Karena gue jarang cerita hal ini ke Mama. Terakhir kali saat kelas IX, itu pun tidak semuanya.

"Alhamdulillah. Akhirnya anak Mama bisa jatuh cinta lagi. Yakin yang ini bukan sekedar kagum? Yakin nggak akan dikasih harapan doang?" Ucap Mama penasaran. "Jangan kayak jaman kamu SMP dulu, yang masih cinta monyet nggak jelas." Lanjutnya.

"Kalo itu April nggak bisa jamin Ma. April deket sama dia aja gara-gara ekskul nya sama, terus ya dia itu udah punya pacar Ma."

"Jangan jadi orang ketiga Pril. Mending kamu cari tau dulu tentang dia, baru deh bilang suka." Ucap Mama. "Udah kan ceritanya Mama mau nyuci lagi nih. Inget pikirin baik-baik perasaan kamu ke dia." Lanjutnya.

"Iya Mama." Jawab gue sambil tersenyum.

Oke gue akan cari tahu tentang dia. Semuanya.

***

Gue menyalakan laptop. gue langsung membuka Google Chrome. Gue mengetik Facebook. Saat sudah masuk di akun Facebook gue, gue langsung mencari nama 'Geovani Putra' di pencarian. Saat nama itu sudah muncul di pencarian, cepat-cepat gue mengkliknya. Gue scrool dari awal sampai akhir.

Gue senyum-senyum sendiri melihat setiap post-an nya dan status-nya yang dia upload. Dari mulai foto dia yang sendiri sampai yang bersama Gita. Dia jarang membuat status sekalinya buat status tulisannya 'Happy Mensiv Gita(:'. Sakit sih tapi nggak berdarah.

Geo dan Gita sudah dua bulan menjalani hubungan mereka,sama kayak gue yang memendam rasa kepada Geo selama dua bulan. Gue mau terus memendam rasa ini sampai nanti terasa sakit nya. Entah kapan itu. Mungkin sampai dia nyuruh gue untuk pergi. Sumpah ini serba salah, kalo gue terus diem gini, gue terus sakit dan gak dapet kepastian apa-apa. Tapi kalo gue jujur, dia pasti ngejauh dari gue.

Di Facebook Geo, terdapat pin bbm nya. Gue langsung ambil ponsel gue dan meng-invite dia. Gue juga mem-follow Instagram nya. Awalnya gue nggak suka nge-stalk orang kayak gini. Cuma dia. Iya cuma Geo yang buat gue kayak gini.

"Kak Geo gue mau merjuangin lo Kak. Boleh kan ya? Gue udah tau semuanya tentang lo sebelum lo ngasih tau ke gue." Ucap gue pada layar laptop.

Tak lama dari itu ponsel gue berbunyi. Ternyata itu notife dari Geo karena dia menerima undangan bbm gue. Mantab dia udah acc gue. Semoga dia chat gue. Semoga dia yang mulai duluan.

***

Malam hari nya gue ngecek ponsel gue, ternyata ada pesan dari Geo. Gue memberanikan diri untuk menjawabnya.

Geovani Putra:
PING!!!

Neo Apriliani:

Ya kak?

Geovani Putra:
Ini April yang ekskul basket itu kan? Dapet pin gue dari mana?

Neo Apriliani:
Iya kak ini April anak basket. Dapet dari fb kaka.

Geovani Putra:
Cie, abis nge-stalk gue ya? Cie:D. Btw gue kan udah bilang nggak usah formal-formal ngomongnya.

Neo Apriliani:
Aduh. ketauan deh wkwk:v iya gue lupa nanti nggak formal-formal lagi deh:)
Read 21.00

Selama sebulan chat-an isinya hanya seperti itu. Hanya membahas tentang kegiatan ekskul dan sekolah tidak pernah membahas hal pribadi mungkin tidak akan pernah. Karena gue sadar, siapa gue harus bahas hal yang pribadi sama dia? Gue cuma kayak satu bintang yang berada diantara ribuan bintang lainnya. Yang sinarnya kalah oleh bintang lain. Tiga kata untuk diri gue sendiri, yaitu; tau diri aja

***

Ayo coment dan vote nya gratis!!

It's About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang