Perasaan apa ini?

46 3 0
                                    

Sekitar kurang lebih dua minggu di SMA CAKRAWALA, ekstrakulikuler belum diaktifkan kembali. Dan minggu ini, minggu ketiga dari awal masuk sekolah, ekskul kembali diaktifkan. Dan gue memilih ekskul basket.

Ini hari pertama gue mengikuti ekskul basket. Niat awal gue ikut ekskul basket sih biar gue bisa lebih tinggi dari sekarang. Tapi kalau ada bonus cogan si itu namanya beruntung.

Gue datang ke sekolah pukul 8 pagi, sedangkan ekskul dimulai pukul 9. Ya, kapan lagi seorang Neo Apriliani bisa rajin. Tapi ternyata ada juga yang udah datang pagi ini. Ia sedang melempar bola basket agar masuk kedalam ring. Dia cowo dengan postur tubuh yang tinggi. Menurut gue dia itu keren. Ah tidak. Dia manis. Dia juga sempat menjadi pusat perhatian gue saat hari ketiga MOS, lebih tepatnya saat demonstrasi ekskul. Dia kelas XII-6. Gur juga sempat mencari tau sedikit tentang nya. Ingat Hanya sedikit. Hanya kelasnya. Tidak lebih. Gue lupa mencari tau siapa namanya. Mungkin ini kesempatanku.

Gue memberanikan diri mendekatinya.

"Mmm... Kak maaf apa ekskul basket nya sudah dimulai?" Ini aneh. Kenapa gue salah tingkah. Kenapa jantungku berdetak tidak stabil. Dan kenapa gue nanya hal sekonyol itu. Disini tidak ada orang lain selain gue dan dia, mana mungkin ekskul udah dimulai. April kau sungguh bodoh.

"Nggak usah formal-formal ngomong sama gue. Lo kelas X ya? Kenalin gue kapten basket di sekolah ini." Katanya sambil mengulurkan tangannya.

Gue menjabat tangannya. Hanya sebentar. Sangat sebentar. Karena gue takut suara jantungku terdengar olehnya. Aduh kenapa salting gini sih
"Iya, gue kelas X. Lebih tepatnya X-4. Lo bisa panggil gue April. Btw, gue harus manggil lo siapa ya? Kapten basket?" Ini jantung gue kenapa sih, apa gue harus ke dokter jantung untuk meriksa kesehatan jantung gue?

"Hahaha nggak gitu jugalah Pril. Nama gue Geovani Putra, panggil aja gue Geo jangan Putra ataupun 'kapten basket' jangan." Tawanya membuat gue tersenyum (juga). Tampak bodoh memang.

Oh Tuhan begitu indah ciptaanmu ini.

Gue mengambil bola basket yang ada dipinggir lapangan. gue mencoba memasukkan bola itu kedalam ring. Hanya dengan percobaan pertama, bola langsung masuk kedalam ring.
Tak lama dari itu datang pembina sekaligus pelatih ekskul basket. Pak Yudi. Itu namanya.

***

Ekskul basket selesai. Gue duduk dipinggir lapangan. Berusaha menghilangkan rasa lelah. Gue menatap ke arah depan. Tatapan gue kosong. Tiba-tiba dari samping ada yang ngagetin gue. Dia adalah Geo. Entah mengapa jantung gue berdebar tidak stabil (lagi). Mungkin karena kaget mungkin juga karena perasaan itu. Entah perasaan suka atau hanya kekaguman semata.

"Nih air buat lo, pasti lo haus kan? Jangan kebanyakan bengong nanti kerasukan, nanti gue nggak bisa nolongin." Katanya dengan sedikit tertawa. Kenapa dia ketawa, gue malah senyum? Aneh.

"Hahaha iya kak makasih ya." Kata gue dengan tertawa juga. "Kok lo perhatian banget sih kak. Jangan terlalu perhatian sama gue, takutnya gue baper." Kata gue ceplas-ceplos.

Dia tersenyum dan menjawab "Lo kok jadi cewek frontal banget ya. Suka gue model cewek kayak lo." Deg. Jantung gue terasa berhenti sejenak.
Apa maksud kata SUKA itu? Yah terbang ini mah.
"Gue bukan perhatian gue cuma bersikap ramah doang sama setiap orang." Geo melanjutkan ucapannya.
Ucapannya yang kedua membuat jantung gue terasa sesak. Apa katanya tadi 'ramah sama setiap oang'? Ingat. setiap orang. Dia sempat nerbangin gue terus langsung dijatuhin. Sakit coy! Emang ya cowok. Makin sayang deh.

Tak lama Geo mendapat telepon. Dia minta izin gue untuk mengangkat telepon. Dan gue mengizinkannya.

"Iya sayang aku udah selesai ekskul ko. Aku jemput kamu ya. Love you." Katanya dengan orang yang berada diseberang sana dan terdengar sampai telinga gue.

Siapa yang menelepon Kak Geo? Apa Kak Geo punya pacar? Kenapa rasanya sakit?
Woy hati lo tuh bukan milik dia kenapa lo cemburu? Apa hak lo?

Setelah selesai telepon, Geo menghampiri gue. gue berusaha untuk setenang mungkin. Tau nggak sih rasanya bersikap biasa aja saat hati lagi nyesek-nyesek nya. Perih banget.

"Pril, gue duluan ya. Gue mau jemput pacar gue dulu. Kalo mau pulang hati-hati ya." Kata Geo sambil tersenyum. Gue membalas senyumannya.
Ia langsung menaiki motornya dan meninggalkan sekolah.

BOOM!!! Hati gue terasa meledak. Ingin marah tapi nggak punya hak apapun. Apalagi cemburu. Perasaan yang tak seharusnya gue miliki tetapi sudah melekat di hati. Egois? Mungkin, karena gue suka dia dan mau memiliki dia. Tapi sepertinya perasaan ingin memiliki itu mulai hilang.

Kalo dia punya pacar kenapa dia manis banget sama gue? Dia yang emang ngasih harapan palsu atau gue yang baper? Batinku.

"Ya udah lah, berarti bener kata orang cinta itu nggak selamanya harus memiliki. Cinta juga nggak perlu ditunjukin, biarin aja gue sakit sendirian, berjuang sendirian tanpa dia harus tau." Kata gue berbicara pada diri sendiri.

Dari dulu gue pengen banget bisa lihat setan. Kenapa? Karena gue pengen punya temen yang gak ada yang bisa lihat selain gue sendiri. Karena dia nggak akan ngebocorin aib gue. Tapi niat gue terurungkan karena banyak yang bilang SMA Cakrawala itu banyak setannya.

***

Intinya, jangan baper sebelum dapet kepastian:v

Coment lah coment!!

It's About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang