Stage 19

10.4K 825 197
                                    

Sampai hitungan ketiga, akhirnya Wendy meyakinkan dirinya untuk mendatangi Suga duluan.

Yah... setidaknya mengajaknya ngobrol atau apalah, jangan berpisah seperti ini.

Setidaknya mereka bisa bicara dulu bukan?

Dari hati ke hati.

Mata ke mata.

Mana tau mulut ke mulut.

Trus akhirnya naena #abaikan.

Wendy sudah berdiri didepan pintu kamarnya sendiri.

Ia membuka knop pintu tsb dan matanya langsung terbelalak mendapati namja yg sedang berdiri disana.

Sebuah senyuman langsung menghiasi bibir manisnya.

Namja ini berdiri disana dengan tangan yg mirip dengan kucing penyambut tamu ala tionghoa.

Namja ini berdiri disana dengan tangan yg mirip dengan kucing penyambut tamu ala tionghoa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"a a aku em

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"a a aku em ... aku-" hanya itu yg bisa ia sebutkan daritadi sambil mengaruk kepalanya yg tidak gatal.

SEBENARNYA AKU KESINI NGAPAIN

AKU SENDIRI GAK NGERTI

"Ada apa? Kalau tidak ada kepentingan, aku akan kembali tidur"

Padahal niatnya gak seperti itu.

Wendy mah hanya geram melihat gaya Suga yg plin plan.

Suga langsung menahan pintu tsb ketika Wendy berpura pura untuk menutupnya

"Kenapa sih?" Kini wajah Wendy kelihatan jutek.

"a a a ku-" dengan cepat Suga masuk kedalam kamar tsb dan menutup pintunya "aku ingin bertamu"

Wendy menatapnya keheranan "lalu?"

"Melakukan-sesuatu-mungkin-" jawab Suga cepat dan langsung mendekati Wendy.

Suga hendak mendaratkan sebuah ciuman diatas bibir yeoja ini.

Tapi sayang, Wendy menolak.

I Sleep With Him [Wenga] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang