Aku Dewi wanita di tengah malam, yang berkerja dengan kemaluan. Aku hanyalah seorang wanita penghibur di pinggiran jalan ibu kota, malam adalah pagi buat ku sedangkan pagi adalah malam untuk ku.
Pukul 10:00 adalah waktunya aku berdandan, ya! berdandan secantik mungkin agar pelangganku terpikat oleh kecantikanku. Wajah nan cantik serta tubuh yang montok ini adalah modalku untuk mencari lembar demi lembar rupiah, aku menjadi tulang punggung untuk kedua anakku karna suamiku telah tiada akibat penyakit yang iia derita.
"Ayoo masss massss 300 ribu aja"
Aku merayu di pinggir jalan sambil melambaykan tangan kepada pengendara yang lewat, tak butuh waktu lama ada saja pengendara yang berhenti tepat di depan ku."Mbak bisa ke hotel?" tanya pelangganku sambil tersenyum.
"Bisa ko mass, tapi kalo keluar biyayanya nambah yahh"
Ucapku sambil membuka pintu mobil yang begitu mewah itu.
aku memang terlihat ramah pada pelanggan namu, tak bisa ku pungkiri aku menangis di dalam hatii, sakit memang mahkotaku bisa di beli dengan uang."Mbakk udah lama kerja begini?" tanyanya sambil membuka pintu kamar hotel.
"Baru 3bulan ko mass"
Tak lama kemudia aku memulai pekerja'an ku sebagai pelacur, memuaskan pria-pria hidung belang yang haus akan tubuh wanita malam.
Beberapa jam berlalu aku mulai bangun dan langsung memakai bajuku kembali, setalah itu aku langsung pulang kerumah, karna aku dapat pesan singkat dari tetanggaku bahwa andi anakku menghilang dari rumah.
"De kaka kemana" tanyaku pada sinta anak keduaku, sambil memeluknya.
"Emnnn emnnn emnnn tadi kaka nyariin mama" jawabnya sambil menangis.
"Mpok liat andi kgak mpokk" tanyaku pada tetangga. Sambil menggendong sinta yang sedang menangis.
"Noh mpok andi ada di pinggir jalan" ucap salah satu tetanggaku yang baru saja melihat andi.
Seketika aku berlari,ku melepas sandal yang membebani ,aku berlari dengan penuh rasa khawatir serta takut terjadi hal hal buruk pada anaku.
"Andiii andii andii"
"Andi andi andi "
Teriakanku dengan penuh rasa taku
Aku menyusurin jalan sepi ini sambil berteriak dan menangis,bahkan aku mencerit "ANDIIIIIIIII ANAK KUU"terdengar suara tangis kecil di balik tong sampah yang ada di depanku dan aku yakin itu tangisan andi anakku, ternyata benar memang anakku andi.
"Ka kamu ngapain si malam - malam begini main jauh jauh kejalan raya pula" ucapku sambil memeluknya, dengan air mata yang juga menetes.
"Kata temen aku, tadi dia ngeliat mama di culik sama om om dan mama di bawa kemobilnya mah" jawabnya sambil menangis.
Mendengar perkataan anakku seketika Tangisku pecah sepecah pecahnya, karna air mataku sudah tak bisa ku bendung lagi, kata katanya membuat hatiku teriris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Dalam Karya
RandomHayalah Kumpulan cerpen & cerita mini Fiksi maupun nonfiksi yang di ambil dari kehidupan sehari hari. Mungkin ada salah satu cerita yang pernah kalian rasakan dalam buku ini. Tapi bukunya baru satu halaman wkwkwk