Chapter 2

516 52 19
                                    

[RE-PUB]
KOMEN DAN VOTE yaa.. buat yang belum wkwk 😢


Lagi gak mood ngelanjut padahal :3 *ehh gegara baca artikel kisahnya junko furuta, bikin gue galau, beneran!! Tapi... ya udahlah gpp ^^
Ini sekali tulis langsung publish, so mohon maklum dan maap kalau banyak typo

Chek it Out..!

Aku sampai di titik dimana kebencian dan sakit hati merubah segalanya. Namun.. aku memilih bungkam. Bukan karena aku seseorang yang kuat, melainkan ada ketulusan cinta di hatiku, untukmu... Kyuhyun

Brengsek! Brengsek! Brengsek! Sebelumnya apa Yesung pernah memberi tahumu sesuatu? Ya! Sekarang dia akan memberitahu kalian; Yesung merasa menyesal telah membawa masuk iblis ke dalam rumahnya. Dan lihat? Karena dia bergaul dengan iblis, sekarang dia malah ketularan menjadi iblis. Yesung mungkin harus berjanji, tidak akan ada malaikat Yesung lagi!
Yesung seperti puas sekali mengoyak-koyak perut rata Sungmin.

Mungkinkah kini jiwa psikopatnya muncul? Cih! Konyol sekali! Yesung bukanlah seorang psikopat, tapi seseorang pernah berkata bahwa setiap orang di dunia mempunyai kemungkinan untuk menjadi seorang psikopat, hanya tergantung seberapa kadarnya.

Yesung menangis meledak-ledak. Memaki Sungmin yang sedang melawan rasa sakit di perutnya.

"Rasakan!! Rasakan sungmin!! Sakit yang kau rasa ini belum seberapa dengan penderitaanku!! Kau brengsek! Jalang!!"

Yesung menangis tergugu betapa sedihnya ia melakukan ini kepada seseorang yang ia anggap adiknya sendiri.



Hingga....


"Yesung!!"

Panggilnya menggema menyadarkan kedua orang di depannya. Mata-mata mereka memandang orang di depannya dengan sorot yang berbeda.

"Kyuh... yun?" / "Kyuhyun?!"




Deg!

Yesung tersentak dari lamunannya. Menghela nafas menenangkan diri. Ia kembali memandang pisau itu dengan ngeri. Yesung bergidik, haruskah ia sekejam itu. Semarah-marahnya dia tidak mungkin melakukan hal mengerikan seperti itu.

Menggeleng-gelengkan kepalanya mencoba menepis pemikiran gilanya.

****
Sungmin sedang sibuk memasak air. Itu sudah menjadi rutinitas paginya, ia memang suka menyeduh kopi atau terkadang teh.
Ia mendekati Sungmin.

"Eh eonni kau sudah bangun?"

"Hmm"

"Kau mau aku masakan apa?? Eh tapi sebentar ya eonni, aku mau membuang sisa air diteko dulu"

Yesung mengerutkan keningnya. 'Kenapa harus dibuang? Ia kan bisa menuangkannya ke poci. Ck! Dasar bodoh! Emm atau pocinya sudah penuh?' Yesung mengedikan bahu. Sepertinya Yesung sekarang benar-benar gila hingga ia mempunyai ide busuk persis seperti kelakuan mereka. Yah.. barangkali menusuk Sungmin dengan pisau itu terlalu beresiko kematian -Yesung tidak ingin Sungmin mati begitu saja- jadi membuat keributan kecil di pagi hari sepertinya akan seru. Lagipula kebodohan Sungmin barangkali memang menjadi kesempatan yang tepat untuk melakukan sesuatu padanya.

Bibirnya menyeringai.
Sungmin sedang berdiri diambang pintu dengan teko berisi air panas berada di tangannya.

Hingga....

Bruk! byuurr...

"Aarrggh.." Jeritan Sungmin sungguh memekakan telinga. Sisa air panas diteko kini mengguyur tubuh Sungmin.

"Rache : Painfull Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang