sudah sepuluh menit berlalu dan hanya dihabiskan dengan
diam tanpa kata di mobil wira.
wira akhirnya menyalakan musik dengan saluran radio.
Untuk apa untuk apa cinta tanpa...pembuktian
Tak ....alfi mematikan radio denga wajah kesal dan menahan geram
" mereka siapa sih fi?"
Wira tak tahan lagi dengan diamnya mereka berdua.
" cewek gatel!"
Wira menautka alis.
" emang kenapa? Urusannya sama kamu apa?"berkata lembut,takut takut alfi malah tambah emosi.
" tau deh.. Kesel banget tau gak kak,yang gatel mereka kok aku yang dilabrak,kan yang datang duduk kesamping aku itu ifram.mereka gak punya otak apa!"mata alfi berputa putar saat megeluarkan api yang sedari tadi membuatnya panas.
" kan tadi kakak udah belain,kok masih mara?"
" untungnya apa? Rugi yang ada ...rugi! Kenapa lagi kakak bilang bilang kalau kita udah tunangan! Kapan ceritanya sih yaampun!."
Sekarang tangan alfi dengan lihai menggambarkan kekesalannya.
" ya biar kamu gak digangguin lagi sama mereka,lagian biar semua orang tau kalau kamu tuh aku yang punya"
alfi mencebikkan bibirnya,mata menyipit menghadapkan wajahnya pada wira kemudian menahan napas.
" siapa bilang! Emang aku itu barang...seenaknya dibikin jadi hak milik tuyul kayak kamu!"
" apa kata kamu aja ....yang penting aku bahagia"
Wira bicara santai dan melirik alfi yang tidak lagi menatapnya,wajah gadis itu memerah dan menatap lurus kedepan dengan alis yang menekuk kebawah,kemudian mengucap syukur karena gadisnya masih baik baik saja,dan tak terlalu terguncang menjalani kehidupan barunya, walaupun wira mengatakan hal itu terlalu cepat tanpa mempertimbangkan keadaan.alfi sudah sangat bingung dengan tindakan tindakannya,namun itu semua karena wira sudah tak tahan lagi,sudah banyak tahun yang mereka lewati tanpa tatap satu sama lain,namun sedetik kemudian menarik napas geram,mengingat kumpulan wanita tak tau diri yang mencoba melukai perempuan yang selama ini ia jaga.
Bagaimana bisa disini ia berjuang ,melakukan yang terbaik untuk alfi agar ia tetap tersenyum tapi mereka dengan seenaknya mencoba mencari cari masalah sepele yang merupakan karangan tak jelas.
" kak jadi makan gak sih! Dari tadi kok gak nyampe nyampe.."
alfi memang masih kesal tapi sungguh ia kelaparan sekarang.
banyak orang yang pada saat marah sedih atau apalah dengan emosi yang berlebihan akan sering lupa pada perutnya,tapi itu tak berlaku untuk alfi.
" sabar dong dek,lima menitan lagi nyampek.."
Wira tersenyum simpul melihat tingkah laku gadisnya yang sangat unik.
Semenjak alfi kembali, wira salalu mengukir senyuman itu diwajahnya, karena kebahagiaannya yang dulu pergi kini tlah berlabuh kembali,walaupun belum membukakan pintu itu untuknya,tapi ia masih dapat mengawasinya menghalau siapapun yang akan merompak hati gadisnya itu menunggu sampai ia dapat mempercayakan semua isi hatinya pada wira.
" kakak siapa? Aku bener bener bingung...kemarin aku nanya kok gak dijawab."
pertanyaan itu tiba tiba saja beterbangan di otak alfi,dan tak akan berhenti sampai wira mau menjawab.
" sebenernya kakak siapa sih"
Alfi mengulagi pertanyaannya.
" hmmmm...nanti kamu tau sendiri."
Bukannya wira tak mau menjelaskan,tapi ia sangat benci menerima kenyataan kalau ada yang melupakannya,seakan akan ia tak begitu dibutuhkan dan tak mempunyai makna,karena alasan itu,wira juga sangat sulit melupakan orang orang yang ada di sekitarnya,apalagi orang penting yang menemani wira dalam hidupnya.walaupun begitu,wira tidak bisa membenci alfi.dan ada saatnya wira akan membuat alfi mengingat kembali apa yang ia lupakan.
" orang baru dan gak jelas tiba tiba dateng ganggu kehidupan aku dan bersikap sok misterius,terus ngaku ngaku tunangan ama aku.gitu kan! Berarti aku udah tau."
Alfi memutar mata jengah,apa salahnya kalau wira memberitahukan hal yang tak begitu penting itu padanya?
Orang baru? Orang baru katanya!
" ia fi lu udah tau,udah jelas kan! Yaudah jangan pernah nanya lagi!" wira berbicara dengan suara berat lalu memarkirkan mobil dipelataran restaurant seafood? .
" suka seafood kan..."wira lalu membuka pintu dan langsung masuk kerestaurant tanpa mengajak atau berbasa basi sedikit dengan alfi.
"aneh!! Sikit sikit senyum sikit sikit ngambek,emang ada yang salah? Perasaan yang aku bilang dari tadi bener semua kok"
Sedikit bingung dengan perubahan mood wira.
Lalu berlari kecil masuk ke restaurant.