Irene's Velvet

299 24 0
                                    

  "Kalian fikir, ini lucu?" Ucapku tertunduk. Daguku sudah bergetar. Pun bahuku.

Aku segera berlari meninggalkan mereka selagi bisa.

...

Aku terisak di kursi bis. Dan siapa kira? Disaat seperti ini aku harus bertemu dengannya.
Irene.
Ia datang dan duduk disampingku.

  "Kau ingin menertawakanku?" Tanyaku.

  "Tidak."

  "Bukankah kau senang melihatku terluka?"

  "Bukankah sudah ku katakan, jangan bersama Taehyung Oppa?"

  "K Kau- hwaaa..."

Aku sudah benar-benar tidak bisa menahan tangisanku. Aku menangis di bahu Irene. Masa bodoh! Aku sedang benar-benar kacau dan membutuhkan sandaran.

  "Kenapa tidak ku fikirkan sejak awal, mana mungkin ia menyukai itik jelek sepertiku? Hwaaa..."

  "Ck. Sudah jelek, bodoh, cengeng! Ish! Makannya jangan keras kepala jika ku peringatkan!" Irene memukul kepalaku.

  "K kau melihat kejadian barusan?"

  "Tidak. Hanya saja aku tahu semua dari awal."

  "K kau, sudah tau?"

<<<<Flashback<<<<

"Irene-ah! Target selanjutnya adalah Song Wendy!" Panik Joy.

  "Ah wae? Wae? Apa Wendy akan menjadi target baru geng pinky girls?" Selidik Yeri.

  "Aniyo!"

  "Geng Rude boys?" Terka Seulgi.

  "Ani, aniyo!"

  "Twinkies?" "Barbie squad?" "Lovely Murder?" Berbagai nama geng disekolah sudah disebutkan, tapi semuanya hanya mendapat gelengan kepala dari Joy.

  "Yak, lalu siapa? Cepat katakan!" Pinta Irene.

  "Wendy akan menjadi target baru Cogan squad!"

  "Cogan squad?" Irene, Yeri, dan Seulgi tersentak.

  "Um. Ku dengar Taehyung harus menciumnya. Truhannya adalah mobil." Tegas Joy.

  "Lindungi dia!"

...

  "Lumuri dengan tepung dan telur!" Usul Yeri.

  "Benar! Taehyung tidak akan mau mencium Wendy jika baunya menyengat!"

...

  "Wendy telah membuatkan lagu untuk tugas Taehyung!" Lapor Seulgi.

  "Ambil tugasnya! Jangan biarkan dia menemui Taehyung!" Titah Irene.

...

  "Aku akan memberitahunya untuk tidak dekat-dekat dengan Taehyung."

...

  "Taehyung menuju kesini! Ia akan menemui Wendy. Bagaimana ini?" Yeri kelabakan.

  "Tidak usah khawatir.." Ucap Joy dengan tenang. Lalu,

  "Aaaaaaaaaaaaaaa.."

  "Aman." Lanjut Joy sambil tersenyum ringan setelah mendorong Wendy kedalam kolam.

  "Joy!!!!!" Teriak Yeri, Irene, dan Seulgi.

  "Apa? Yang penting Wendy aman, kan?"

...

  "Sial. Aku selalu gagal untuk memperingatkannya. Ini sulit. Ia terlalu polos."

>>>>Flashback End>>>>

Jadi, selama ini Irene benar, aku tidak seharusnya dekat-dekat dan percaya pada lelaki seperti Taehyung.

  "Lelaki sepertinya harus diberi pelajaran!" Sengit Irene.

  "Aku tidak menyalahkannya yang telah membuatku merasakan sesakit ini. Aku hanya menyalahkan kebodohanku sendiri."

  "Pabo! Benar kau memang bodoh! Seharusnya kau sudah bisa menebak gelagat bajingan bermahkota pangeran itu!" Irene menawarkan selembar tisu untukku.

  "Bajingan bermahkota pangeran?"

  "Iya. Jika dilihat dari luar, ia tampak manis dan baik hati seperti seorang pangeran. Coba kau lihat lebih dalam. Bajingannya akan ketahuan." Jelas Irene.

  "A aku mana bisa melihat sejauh itu.."

  "Kau saja yang bodoh! Sudah ku peringatkan berkali-kali, tapi kau tetap tidak mengerti." Selembar tisu lagi ia serahkan padaku.

  "Yak! Lagi pula mana mungkin aku mau mendengar dan percaya padamu. Kau dan Irene Velvetmu itu memang populer dikalangan siswa, tapi juga terenal sangat arrogant di mata siswi lainnya!"

  "Ck.. Lihatlah bagaimana orang-orang hanya melihat dengan mata tertutup." Decak Irene.

  "Tapi ternyata kau dan Irene Velvetmu lah yang peduli. Kau melakukan semua hal untuk melindungiku. Kalian lah protagonis yang sesungguhnya. Lalu kenapa berlagak antagonis? Huh?"

  "The cake is a lie. That's why we made our own velvet."

  "The cake, the cake, apa?"

  "Pabo!" Irene mendorong kepalaku. "Berbagai hal yang terlihat manis seperti kue bisa saja menyimpan sebuah kebohongan. Itulah kenapa aku membuat velvetku sendiri. Yang tidak ada kebohongan didalamnya." Jelas Irene.
  "Aku, Seulgi, Joy, dan Yeri memiliki nasib yang sama. Ya, seperti yang kau lihat, kami sama-sama terlahir dalam keadaan terlanjur cantik dan kaya raya. Tapi kami tidak munafik, kami tidak menyembunyikan rasa suka dan membanggakan hal tersebut."

  "Itulah kenapa kalian terlihat sangat arrogant!" Desisku.

  "Apa? Ish!!" Irene mengangkat tangannya untuk memukulku, tapi ia tahan.
"Tapi ada hal lain yang membuat kami membentuk Irene Velvet. Kami sama-sama muak dengan orang-orang yang berpura-pura baik." Jelasnya dengan bahasa yang ku mengerti.

Aku mengerti. Sekarang aku tahu betapa bodohnya aku. Tidak semua orang bisa ku percayai. Aku benci fakta ini, tapi memang benar-benar ada orang yang hanya berpura-pura menjadi baik. Itu menyakitkan saat kau tau kebenarannya. Makannya, mulai saat ini aku harus berhenti sembarangan percaya dan menyayangi secara berlebihan.
Arrggghhh ini rumit! Lalu siapa yang harus ku percayai?

  "Tapi tidak perlu khawatir. Di dunia ini masih ada banyak orang yang benar-benar tulus. Jika kau tidak menemukannya, maka jadilah salah satunya." Ucap Irene lagi.

  "Aku mengerti. Gomawoyo.."

The End

Thanks for reading ❤❤❤❤
*Vote if you like it.
*Feel free to put your comment bellow if you don't like it. I do appreciate every comment.

The Cake Is A Lie [Red Velvet X BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang