Only Hope
Disclaimer of masashi kishimoto
Don't Copy my story
Baca dan nikmati
Sasuke x Hinata
Fanfict for
@Pditaaaaaa
@Mayumi_1812
@karinkishimoto.
.
.
"Baiklah, sekarang gadis berambut coklat pendek itu" kata Naruto.
Tantangan dari Naruto yang Sasuke benci jika menyangkut kemesuman, mereka memang bukan akan memilih gadis mana yang akan mereka ajak kencan di waktu senggang, tapi mereka sedang adu kecerdasan dengan menebak bikini para hawa yang sedang berenang.
Untuk kesekian kalinya Sasuke menghela nafas dalam-dalam, menuruti keinginan Naruto adalah awal yang sungguh menyesatkan. Sebagai seorang profiler handal seperti dirinya, menebak raut muka seseorang yang sedang menyimpan enigma itu memang mudah, tapi berbeda jika yang kau tebak adalah isi dalaman wanita.
Dari lantai kedua gedung royal pool itu, Sasuke memandang kolam dari kejauhan. Dia Melihat wanita yang di tunjuk Naruto, jika di lihat dari rambutnya yang coklat dan kulitnya yang terang, mungkin warna terang cocok untuk wanita yang sekarang sedang tiduran.
"One piece warna putih" jawab Sasuke malas.
"Dia mempunyai kulit yang agak terang, sepertinya dia memakai bikini hitam untuk membuat kulitnya lebih menonjol" ucap Naruto.
Gadis yang di perbicangkan oleh kedua pemuda itu melepas handuk kimononya, memperlihatkan bikini hitam yang berhasil di tebak oleh Naruto. Sasuke mendengus, karena Naruto mempunyai analisis yang akurat terhadap bikini.
"Kalau soal beginian kamu gak ahli ya" komentar Naruto membuat Sasuke mendecih, bisa-bisanya Naruto bangga dalam hal macam begini.
"Sekarang aku tahu kenapa kau sering sekali berenang" suara wanita dari arah belakang mengagetkan si maniak bikini.
Naruto menoleh, menatap wanita yang telah melipat tangannya di depan dada "Astaga.....kau mengagetkanku Ino"
"Kaget karena aku datang atau kau ku pergoki menebak bikini?" Ino melirik sebal ke arah Naruto, mengutuk dirinya sendiri karena bisa menyukai manusia brengsek yang berada di hadapannya ini.
"Aku sih pingin jawab, aku kaget karena kau pergoki, biar kau cemburu. tapi kayaknya si landak ini bisa memukulku bila ku jawab begitu" kata Naruto, membuat Sasuke ingin sekali menendang si kepala durian yang berada di sampingnya ini.
"Berlovey-dovey lah di rumah kalian, jika kau datang hanya untuk memastikan suami sialanmu ini tak selingkuh, kau bisa pergi sekarang" komentar Sasuke.
"Aku di sini hanya untuk memberikan lencana si bodoh ini, yang tertinggal di rumah" ucap Ino sembari memberikan lencana polisi kepada Naruto. Kali ini Sasuke benar-benar memukul partnernya di bagian kaki. Bagian mana yang tak Naruto pahami jika mereka itu seorang polisi.
"Hey..." jerit Naruto.
"Untung saja bukan kepalamu yang aku tendang" desis Sasuke geram, lalu meninggalkan Naruto, melangkah menuju ruangan yang menjadi tempat pembunuhan itu terjadi.
"Ku rasa dia butuh gula untuk meredakan emosinya" kata Ino pelan.
"Sepertinya aku yang akan butuh gula jika bersamanya terus-terusan" sergah Naruto, sambil menggosok kaki yang Sasuke tendang tadi.
"Aku akan pulang terlambat nanti" lanjut Naruto, sang istri hanya tersenyum lalu mengecup Naruto tepat di pipi, meninggalkan rona merah di pipi sang pemilik manik cerah itu.