Patah hati

140 8 2
                                    

Ketika aku dan Yayan tak lagi berkomunikasi, aku sangat sering memimpikan dirinya. Aku selalu memikirkannya. Bahkan ketika aku memikirkannya di saat aku sedang makan, secara tiba - tiba, aku akan kehilangan nafsu makanku dan hanya berbaring sambil berharap bahwa aku akan tertidur tanpa memimpikannya lagi. Setiap kali aku bertemu dengannya, dadaku akan terasa sangat sakit karena mengingat bahwa diriku dan dirinya tak lagi sedekat dulu. Aku hanya bisa memandangnya dari jauh meskipun aku tau bahwa Ia takkan memandangiku lagi karena kejadian buruk itu. Kejadian itu juga membuatku selalu murung dan membuatku kehilangan semangat untuk belajar. Tetapi, pada akhirnya semangatku yang telah hilang karenanya telah kembali dalam diriku karena dukungan dari teman - temanku yang selalu ada untukku. Mereka selalu menghiburku disaat aku sedih dan mengatakan "Ini cuman cobaan buat kalian berdua Fiy, kamu gak boleh patah semangat. Terus tunggu dia! Kamu gak boleh putus asa untuk menunggu, setidaknya kalian saling menyukai dan kalian pernah dekat meskipun pada akhirnya kalian saling berjauhan".
Ku teringat saat dulu aku dekat dengan Yayan. Ia pernah mengatakan, "Kamu jangan sampe capek karena nunggu aku yah Fiy, kamu harus terus sabar dan aku juga bakal tunggu waktu yang tepat buat bisa lebih deket ama kamu. Aku janji, meskipun setelah lulus nanti kita akan berpisah, aku akan mencarimu sampe ke ujung dunia kalo aku bisa hehe". Kata - kata yang Ia ucapkan itu mungkin membuatku berpikir bahwa janjinya itu hanya janji palsu seperti janji para lelaki biasanya. Tetapi, entah mengapa, hatiku begitu yakin akan janji yang dikatakannya. Yang bisa ku harap, semoga Ia akan terus mengingat janjinya dan dapat menepati janji itu.
Bersambung~

Are You Mine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang