Disuasi

13 3 2
                                    

Semua ini berawal dari diriku yang menyukai Harrys, seandainya aku tidak menyukainya hal ini sekarang tidak akan terjadi padaku. Sekarang aku sedang ditarik oleh kakak kelas yang merupakan pentolan sekolah. Harusnya aku sadar diri bahwa aku hanyalah seorang nerd yang menyukai pangeran. Harusnya aku tau posisiku, harusnya aku tidak memberitahu siapa-siapa jika aku menyukainya, seandainya ini semua hanya mimpi. Mimpi bahwa sekarang aku sedang ditarik oleh kakak kelasku ini.

"Kenapa kak?" Tanyaku sambil membetulkan letak kacamataku.

"Gue ingetin ya sama lo, lo itu cuma culun yang gak pantes buat Harrys. Jadi sekarang gue ingetin baik-baik sama lo, buat ngejauhin Harrys, Ngerti? Lo itu cuma orang yang beruntung yang bisa dapetin perhatian Harrys, jadi jangan lo kira semua itu akan berlanjut jadi semua yang lo impikan, ngerti?" Ancamnya kepadaku.

Memangnya dia harus seperti itukah, tidak bolehkah seorang culun sepertiku ini bermimpi agar dapat bersama seseorang yang kucintai. Apakah pangeran hanya ditakdirkan untuk seorang putri? Bukan untuk gadis biasa sepertiku ini? Hari itu aku memang ditolong Harrys saat aku jatuh ketika bertanding basket dengan kakak kelasku ini. Dan dia melihat semuanya ketika Harrys mengendongku dihadapan semua orang dan membawaku ke UKS dan mengobati lukaku. Semenjak hari itulah aku mulai menyukai Harrys.

Tetapi apa gunanya ia membuat Disuasi seperti ini? Aku sendiri mengerti bagaimana posisiku, jadi dia tidak perlu takut jika Harrys akan kurebut, itu sungguh tidak mungkin.

Tidak mungkin...

The end.

03 Desember 2016.

229 Words.

31st days writing challenge.Where stories live. Discover now