HUJAN DAN BUNGA

92 2 0
                                    

Setiba sampai di rumah, aku langsung istirahat dengan berbaring di kasur tempat tidurku, rasanya ingin cepat cepat hari esok supaya bisa bertemu lagi sama dia, seperti biasa aku selalu menceritakan tentang nya kepada ibuku, sampai sampai ibuku berbicara kepada ku.

From ibu : kenapa de semenjak deket sama ara sekarang jadi rajin ibadah nya? Beda sama yg sebelumnya.

Ucap ibu kepadaku, sampai sampai aku tidak bisa menjawabnya, aku juga heran kenapa aku menjadi rajin ketika aku merasa nyaman di dekatnya, aku merasa ingin menjadi sosok nya yang sangat mengutamakan agamanya, karna mungkin seorang Imam dalam sebuah keluarga harus bisa membingbing keluarganya sendiri nanti.

Aku merasa kecil hati untuk mendekatinya karna aku sadar, siapa aku? Aku bukan apa-apa, aku hanya seorang lelaki yang di penuhi dosa, berbeda dengan nya yang penuh dengan pahala, tetapi aku tidak pernah berharap untuk bisa menjadi orang yang selalu di utamakan olehnya,

Cukup dia mengetahui keberadaan ku di hidupnya dan selalu perhatian kepadaku itu sudah lebih dari cukup bagiku , ketika aku sedang berbaring sambil main game di tempat tidurku, ada pesan masuk dalam ponselku, ternyata itu dari ara, dia memberi pesan bahwa ada salam dari ibunya untuk ku, walaupun salam dari ibunya itu sudah lama,

Tiara : aa, maap ara tadi ketiduran, mungkin karna terlalu kecapean, aa ada salam dari ibu katanyah, walaupun salam nya udah dari dulu, maap baru nyampein sama aa nya 😂

Denis : oh ketiduran, iya gapapa, masa ara? Ga bohongkan? Iaa salam balik dari denis buat ibu, eh gimana kabar ibu ara sama nenek ara? Baik baik ajjah kan? 😊

Aku selalu menanyakan kabar neneknya karna dulu ara pernah cerita kalo neneknya sakit, aku tidak terlalu hapal dengan penyakitnya, tapi aku tidak peduli, karna maupun apapun penyakit aku harus terus perhatian pada nenek nya karna aku menyayangi cucunya jadi aku harus bisa menyayangi anggota keluarganya.

Tiara : alhamdulillah a nenek sekarang baik ibu juga sama kok a, doain aja ya a semoga keluarga ara baik baik aja 😂

Ayah nya sudah lama meninggal, aku selalu kasihan padanya ketika dia ingat pada ayah nya, dia selalu mengeluh, menangis karna ingat pada sosok ayah yang selalu menyayanginya, akupun selalu berusaha menghiburnya kembali agar dia larut dari kesedihannya itu,

Pada hari esoknya lagi tepat di hari kamis, aku bertemunya kembali pada waktu melewati kelasnya di pagi hari, aku di sambut senyuman manis olehnya, semakin semangat lah aku untuk belajar di sekolah,

Selang beberapa jam kemudian di waktu istirahat ara mengirim pesan kepadaku, katanya ara perutnya sakit tapi beda dengan sakit perut biasa, aku yang mendengar itu ikut khawatir dengan keadaannya, aku takut dia kenapa kenapa,

Tiara : aa 😂

Denis : ia ara? Kenapa?

Tiara : perut ara sakit aa, gatau kenapa sakit banget :(

Denis : kamu kenapa ara, coba ara periksa, atau makan obat? 😂

Tiara : iaa aa ini ara mau cek dulu ke kamar mandi sama endah takutnya ara haid, soalnya kaya haid gitu sakit nya,

Setelah di cek ternyata dia mengalami haid (datang Bulan) alhamdulillah jadi aku tidak terlalu khawatir dengan keadaannya, aku merasa baik baik saja sekarang,

Pada iatirahat kedua kita bertemu di depan kelas dan mengobrol sejenak di depan kelasnya, aku hanya melontarkan beberapa pertanyaan pada nya, karna sebenarnya aku hanya ingin lebih lama bersamanya,

Denis : hey ara? Gimana udah membaik sakit perut nya? Tanyaku sambil tersenyum.

Tiara : iya a? Alhamdulillah a udah baikan, udah gapapa ko,

Denis : oh iyah atuh ra syukur kalo udah baikan mah, hhe

Tiara : iya a makasih, hayu kita sholat, tuh udah adzan di mesjidnya juga.

Sesudah itu ara mengajak ku untuk sholat di mesjid sekolah, aku tidak bisa menolak, karna kalo aku menolak dia akan memarahiku,

Denis : iya ara hayu, kebetulan denis juga mau ke mesjid.

Berangkatlah aku bertiga dengan ara dan endah ke mesjid sekolah, di perjalanan kita mengobrol bareng bareng, ketawa bareng, seolah olah kita kaya bahagia bertiga gitu,

Mungkin karna letak mesjid agak jauh dari kelas kita, obrolan ku dengan ara dan endah membuatku tidak merasa lelah karna sudah menuruni tangga sekolah,

Setelah solatku dan ara selesai, aku bergegas ke lapang basket untuk bermain basket seperti biasa bersama teman teman ku, dan ara pergi ke kelasnya untuk makan,

Sampai di akhir pelajaran waktu nya pulang, seperti biasa kelasnya sudah bubar jadi aku tidak sempat melihatnya di akhir jam sekolah.

Setiba di rumah seperti biasa aku beristirahat, dan sambil memikirkan apa yang bisa bikin ara senyum, aku terus berpikir dan tidak tau mengapa otakku tertuju pada suatu bayangan bunga,

Yasudah akhirnya setelah menjelang sore aku pergi untuk membeli bunga supaya besok pagi aku bisa memberikannya bunga, sengaja aku pilih Mawar yang berwarna merah karna mungkin itu lebih cocok untuk melambangkan rasa hatiku yang sayang padanya.

Sesudah membeli bunga aku pun pergi ke kos kosan temanku, karna tidak terlalu jauh aku mampir dan mengobrol sejenak dengan teman temanku yang memang kebetulan sedang ngumpul di kosan itu.

Di perjalanan menuju kosan temanku, aku bertemu dengan teman band ku, karna kebetulan dia lewat di jalan saat aku mengendarai motor, namanya gugum, akupun menanya nya, tapi aku tidak memberitahu bahwa aku ingin pergi ke toko bunga.

Sesudah nya aku langsung pulang untuk beristirahat karna waktu sudah malam, aku memasukan motor ke dalan rumah dan menyimpan bunga yang baru aku beli, langsung saja aku membantingkan tubuhku ke tempat tidur, karna sudah gak kuat menahan rasa ngantuk ku.

Sebelum tidur tidak lupa aku membaca doa, dan mendengarkan rekaman-rekaman suara yang ara kirim ke aku, suara dia tuh Bagus banget, aku sampe tertidur karna suara nya menina bobokan ku.

Next, di halaman berikutnya, baca terus yaaaa ;)

Hujan Untuk Senja Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang