Hari hari kupun berlalu dengan nya tanpa memikirkan di masa depan akan bagaimana, hingga di suatu hari ketika aku akan menjelaskan prasaanku pada ara, aku sangat semangat untuk segera bertemu dengannya di sekolah,
Ketika pagi itu berlangsung aku datang lebih awal ke sekolah, sengaja karna aku membawa seutas bunga untuk ku simpan di mejanya, di kelasnya pun sangat sepi karna belum ada satu orang pun yang sudah tiba di sekolah,
Setelah ara tiba di sekolah ara melihat bunga yang ku simpan di atas mejanya.
Ara pun kebingungan siapa yang memberinya bunga.Setelah itu ia mengirim pesan melalui BBM ke ponsel, dia melontarkan sebuah pertanyaan pada ku.
Tiara : aa yang simpan bunga di atas meja ara?
Denis : oh udah liat bunganya? Maap ga terlalu Indah ra bunganya.
Tiara : ih makasih banget aa, ara seneng banget.
Denis : iah ara , maap denis belum bisa Kasih apa apa sama ara, denis belum bisa bahagiain ara.
Tiara : engga kok a, ini udah buat ara seneng, makasih ya a, maap ara ngerepotin aa terus,
Denis : ia ara, syukur kalo ara seneng, denis juga seneng, engga kok ga ngerepotin.
Tiara : iya atuh aa,
Di tengah tengah waktu pelajaran aku meminta ijin pergi ke koprasi sekolah untuk membeli 4 lebar kertas karton besar,
Aku mengajak temanku tommy agar dia mau mengantar ku ke koprasi.
Setelah itu karton yang sudah ku beli bersama temanku tommy di beri tulisan di lembaran karton itu dengan tulisan "Can you be mine?"Teman temanku sangat senang membantuku untuk mengerjakan ini semua, mereka mendukung ku untuk ini semua, aku tidak ingin mengecewakan mereka semua,
"Teettttttt" bell istirahat pun berbunyi, aku merasa gugup, aku tqku aku gagal, aku takut aku mengecewakan teman temanku semua.
Tetapi hatiku yang memaksa ku untuk jujur padanya, aku harus bisa menerima jawaban apapun yang keluar dari mulutnya. Mau itu buat ku sakit atau bahagia, itu yang harus aku jalani.
Istirahat pun berlangsung, aku menyuruh temanku Andre untuk melihat situasi di luar dan melihat keadaan ara lagi apa. Dan teman ku ber empat yaitu Imam, tommy, repa sama nizar bersiap sambil membawa kertas kartos itu di tangannya.
Aku sangat gugup untuk berbicara kepadanya ,sampe pada waktu itu aku keluar da kebetulan kita ketemual di depan kelasnya, dan teman temanku di belakang sambil membawa karton nya,
Lalu aku pun berbicara dengan keadaan gugup kepadanya, sambil memilah milah kata yang harus ku rangkai untuk mengatakan semuanya.
Denis : heyy ra, boleh denis ngomong sebentar sama ara?
Tiara : iya apa? Kok serius banget "muka terkejut"
Denis : denis cuman mau ngomong kalo denis suka sama ara, ara mau ga buat suatu hubungan bareng denis "mimik wajah tak karuan"
Teman temanku langsung memperlihatkan tulisan yang udah mereka buat di kertas karton nya. Dan ara pun kaget, di berbicara dengan pelan "kenapa ngedadak gini ih" ya dalam hatiku kalo misalkan di Kasih tau dulu itu ga surprise.
Setelah beberapa detik kemudian dengan wajah kaget nya dia berbicara.
Tiara : boleh ara minta waktu dulu denis?
Dengan berat hati aku menjawab, iyaa ara silahkan, denis Kasih waktu kok, lalu aku berbicara kepadanya.
Denis : tapi ra, jangan terima denis karna alasan ara kasian sama denis ya!
Tiara : iya aa gakan kok.
Setelah itu aku masuk kelas bersama teman temanku dengan wajah drop nya.
Aku merasa aku akan gagal. Aku tak bisa membuatnya percaya kepadaku.Setelah semua itu terjadi, dengan perasaan pesimis ku. Aku berbicara kepada temanku semua.
"Maap teman denis gagal, makasih buat kalian semua yang udah bantu denis buat ini semua"
Teman teman ku mengerti, mereka menghiburku dengan caranya mereka. Agar aku tidak terlalu memikirkan itu semua.
Bell istirahat kedua pun berbunyi, aku merasa sangat sedih dengan ini semua, aku setres dengan apa yang sudah terjadi.
Di depan kelas aku bertemu dengan temanku yang namanya nopal, dia mengajaku untuk pergi ke halaman belakang sekolah, tepatnya di wc sekolah untuk merokok.
Ketika itu dengan tidak pikir panjang aku ikut bersamanya, karna otak ku sedang kacau. Setelah sampai di halaman belakang aku pun meroko bersamanya. Dia pun bertanya kepadaku.
Nopal : kenapa kau nis? Seperti banyak pikiran begitu.
Denis : oh tidak pal, kau hanya mengira ngira saja.
Nopal : jangan bohong kepadaku, aku tau dari mimik muka yang sedang risau, seperti sedang memikirkan sesuatu ayo jujur saja .
Denis : iya deh aku jujur sajah , memang pikiranku sedang kacau , aku memikirkan jawaban yang akan dia putuskan untuk ku .
Nopal : memang kau sudah ngapain nis ? Kok nunggu jawaban darinya ?
Denis : tadi pas istirahat ke satu aku menembak nya , dan dia meminta aku memberi waktu uktuk nya berpikir .
Nopal : oh ituu , tenang saja , jangan terlalu stres memikirkan itu , agap saja semua akan baik vaik sajah , serahkan saja pada yang di atas nis .
Denis : iyah pal makasih , semoga sajah ya.
Nopal : yasudah ayo kita pulang ke kelas .
Setelah aku mengobrol dengannya aku pulang ke kelasku , karna masih ada sia sia pelajaran yaang belum beres ,
Waktupun berjalan dengan sangat cepat , sampe akhirnya bell pulang pun berbunyi , dan semua murid membereskan barang barang nya lalu pulang .
Di perjalanan pikiran ku sangat tidak karuan, aku masih saja kepikiran dengan jawaban yang akan keluar dari mulut ara,
Penasaran dengan jawabanya ara???
Baca di halaman berikutnya ya;)
Baca ceria yoooo...Maap lama buat nerbitin nya, mungkin ini cerita yang akan paling sakit dari semua halaman, 😂
