HUWAN NUR

71 3 0
                                    

Ohh iya, ngomongin tentang rekaman suara, kalian pengen tau ga apa ajah yang perna dia kirim sama aku? Harus tau ah, iya atuh ga mau mah, tapi da harus tau hha ,becanda

Dulu tuh dia pernah kirin aku sebuah qasidah, judul nya tuh "Huwan Nur" artinya tuh pelita cahaya, katanya qasidah ini sering di bawain masyarakat tareem. Kamu tau tarem? Tarem itu sebuah kota di arab, katanya kalo misalkan kamu bacain qasidah ini artinya kamu selalu rindu sama rasulullah, karna qasidah ini menandakan kerinduan umatnya kepada rasulullah.

Terus dia pernah kirim aku lagu dari ariana grande judulnya tuh "almost is never enough" suaranya lembut banget, aku ngerasa nyaman kalo udah dengerin suaranya, ya walaupun itu hanya sebuah rekaman suara tapi itu adalah penyemangat sebelum aku belajar, penina boboku ketika aku ingin tidur, dan mengingatkan ku ketika aku rindu dia.

Kemudian ketika aku bangun tidur, aku langsung ke kamar mandi, seperti biasa aku bersiap siap untuk pergi kesekolah, di perjalanan aku bertemu dengan temanku, namanya tommy, dia teman sekelas ku, akhirnya aku bareng bersamanya pergi ke sekolah.

Ketika sampai di sekolah aku tidak melihat ara sedang duduk seperti biasanya , lantas kemana ara? Aku tanya tanya ke teman nya ga ada yang tau, ketika aku bertanya sama endah, katanya tiara sakit gara gara kecapean, aku ingat sekarang karna waktu hari minggu dia berangkat ke pondok (pesantren) dan pas hari itu juga hujan turun begitu deras, aku takut dia kehujanan lalu sakit,

Aku segera mengirim pesan ke ponselnya ara, untuk menanyakan kabarnya.

Denis : ara kenapa kamu ga sekolah? Katanya sakit ya? Kamu sakit apa?

Beberapa menit setelah aku mengirim pesan kepadanya, ara pun membalas pesan ku,

Tiara : iya aa, ara sakit ,cuman sakit demam doang ko, gapapa ga terlalu parah, aa jangan terlalu hawatir ya, fokus belajar aja.

Denis : obatnya udah di minum ara? Gimana denis ga hawatir ra, denis hawatir banget kalo ara sakit, ara jangan terlalu kecapean ya, istirahatin aja. Cepet sembuh ya ara, jangan sakit terus.

Tiara : iya a udah ko, makasih udah perhatian ya a, ara istirahat dulu ya a ga kuat, dah semngat sekolahnya.

Denis : iya ara sok,

Aku merasa tidak tenang dalam belajar kalo dia sakit, di pikiran ku hanya ara dan ara,

Tetapi kenapa aku merasa ada yang aneh darinya, aku merasa dia menghindar dariku, seolah olah dia tidak ingin melihatku, tapi itu hanya perasaanku saja.

Sesudah pulang sekolah aku tidak lupa mengingatkannya untuk minum obat, tetapi dia tidak membalas pesanku, aku tidak mempermasalahkan itu semua.

Aku pun bertanya tanya dalam benak ku sendiri, kenapa dia menjadi berbeda, apa salahku? Keadaan ini yang tak ingin aku rasakan, aku merasa ada yang kurang di kehidupanku belakangan ini,

Di suatu ketika ketika ku sedang sendiri, aku memikirkan sesuatu, apakah aku bisa melihat langit di malam hari yang di penuhi Bintang dan Bulan menggantung di langit? Aku hanya bisa berhayal.

Mungkin aku memang beda dengannya, dengan orang yang pernah dekat dengannya, aku bukanlah apa apa.

Di suatu hari ketika ara sudah sembuh aku merasa sangat senang melihatnya bisa tersenyum kembali ,bermain bersama temannya sambil tertawa, akupun menyapanya dengan rasa hati bahagia.

Denis : ara udah sembuh ya? Uddh ketawa ketawa aja. Hhe

Tiara : iya aa, ini berkat doa aa juga.

Denis : bukan karna denis ara, tapu karna ALLAH ara bisa sembuh.

Tiara : iya bener a, karna ALLAH ara bisa sembuh.

Setelah itu aku masuk ke kelas untuk belajar, di waktu istirahat pertama hujan turun sangat deras, di depan kelas, aku sedang mendengarkan musik di ponselku, sambil melihat ara dan endah sedang bermain di depan kelasnya,

Akupun memanggil ara yang sedang main bersama endah untuk mengobrol denganku sambil mendengarkan musik yang sedangku putar, karna musiknya juga adalah kesukaan ara.

Keadaan di saat itu lah yang membuatku bahagia, hujan yang mengguyur sekolah sangat deras membuat keadaan pada saat itu sangat Indah rasanya, saat ku di temani ara saat hujan, aku bertanya padanya dengan muka ragu ku.

Denis : ra bisa ga ya kita terus kaya gini, rasanya nyaman banget di samping ara.

Ara hanya menjawab dengan senyuman kecil di mukanya, mungkin menurutku dia ragu dengan jawabannya,

Aku tidak memperdulikan itu, karna bagiku mencintai nya adalah segalanya, tidak perduli mau dia tidak balas perasaanku, mau aoa pun, karna aku hanya ingin mencintai nya selamanya,

Waktupun berjalan hingga bell pulang sekolah berbunyi, hujan pun berhenti, ara dan aku pulang bersama siswa lainnya juga.

Next di halaman berikutnya ya, terus baca ya guys ;)

Hujan Untuk Senja Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang