Sougo Rae POV
"Sang monster itu dianggap sebagai pembunuh. Dia dianggap telah membunuh ibunya sendiri," katanya lagi."Memang aneh. Tidak mungkin bukan, seorang anak membunuh ibunya sendiri? Tapi itu memang desas-desus yang ada," lanjut Gotou.
"Namun kami, yang sudah bersahabat dengannya selama 2 tahun, mengerti sikapnya. Dia itu anak yang sopan. Anak yang baik dan sayang kepada ibunya. Saat main ke rumahnya pun, dia juga menyajikan minuman untuk kami sendiri. Ia tidak ingin mengganggu ibunya," lanjut Itagaki.
"Aku juga berpikir itu tidak mungkin. Namun kalau saja aku tidak bersama kalian, aku bisa saja langsung mencemooh dia," responku.
"Aku rasa kamu bisa membantu dia, Sou-chan," kata Gotou.
"Ah, aku pasti mau membantu. Tapi tidak aku sendirian kan?" Tanyaku agak kaget mendengar pola perkataannya.
"Tentu kamu akan kami bantu. Namun hanya sebagian kecil atau dasar-dasar dari dia. Tapi untuk langkah menghadapi dia, kamu harus bisa memilih sesuai suara hatimu sendiri," jelasnya lagi.
"Kami tahu ini akan sulit. Tapi ini yang terbaik kami lakukan demi mempertahankan mentalnya agar kembali normal juga teman-teman mau menerimanya kembali," jawabku.
Suasana menjadi hening dan mereka berdua saling menatap khawatir. Ini seperti mereka sedang berdiskusi untuk menemukan jawaban dari sebuah pertanyaan 'rekrut atau tidak?' Selang beberapa menit Gotou menghela napas panjang untuk menenangkan diri. Terlihat otot matanya yang kembali rileks. Dan ekspresinya kembali melembut
"Sudah tidak usah dipikirkan lagi. Ini sudah mendekati bel masuk. Selamat menempuh tantangan baru," sahut Gotou dengan senyuman.
"Ah oke. Walau sebenarnya aku belum paham sepenuhnya," jawabku.
"Ya sudah. Kamu kembalilah ke kelas dahulu. Aku ada urusan sebentar dengan Mizuki," katanya lagi.
Aku pun berlari menuju kelas. Tapi aku juga bertanya-tanya apa yang kira-kira mereka bicarakan. Ah... maklumlah namanya juga baru saja kenal, tak mungkin langsung terbuka begitu saja.
Itagaki Mizuki POV
"Oh, dia digandeng oleh Urume!" Pikirku sambil terus memegangi teropong ayahku.Dan benar dia sangat ideal untuk ini. Tapi kami harus berhati-hati, kami tak mau kejadian tahun lalu terulang di masa kritis ini.
Kulihat anaknya bersemangat, dan mungkin karena belum paham sepenuhnya dia hanya bisa berpasrah dari cerita kami. Setidaknya dia tidak tercuci otaknya oleh kepala sekolah sialan itu nanti.
Setelah kami menjelaskan semuanya itu seperti biasa, Ume mempersilahkan teman barunya untuk kembali ke kelas duluan. Dan kami berdua membicarakan rencana untuk mempertemukan antara Hayato dengannya.
"Jadi apa rencanamu?" Tanya Ume.
"Yang pasti kamu harus membuat dia terus memperhatikan Hayato. Jangan sampai kau membicarakan tentang Hayato sebelum dia sendiri curhat padamu."
"Tapi, bagaimana caranya agar kita tidak ketahuan?"
"Ketahuan bagaimana?"
"Selama ini saat Hayato muncul, kita selalu saja lari darinya. Bagaimana dia bakal percaya dengan kita nanti?"
"Untuk itu tidak usah bingung. Biarkan temanmu itu yang mengurus dirinya sendiri. Kita tidak perlu pusing," jawabku agak malas. Dan pasti aku akan langsung tau bagaimana jawaban Ume mendengar jawabanku ini.
"Tidak perlu pusing? Hah? Hayato itu sahabat kita dan dia sedang butuh dukungan untuk sekarang supaya bisa keluar dari jeratan buatan pak kepsek."
Benar kan? Padahal bukan maksudku mencegahnya untuk mendekati Hayato kembali. Tapi karena dia itu 'perempuan'.
"Ume, dengar. Kamu itu perempuan. Bagaimanapun alasannya, perempuan akan menciut nyalinya jika lelaki yang ingin dia dekati ternyata sudah memiliki 'teman' perempuan yang sangat dekat padanya. Tolong, sekali ini saja. Kita cukup memantau dari jauh. Aku tidak apa-apa jika harus keluar masuk sekolah pada waktu istirahat untuk menahanmu."
Sedikit merasa bersalah karena aku lagi-lagi seolah tidak bisa mempercayai sahabatku sendiri. Tapi bagaimana? Sekarang dia pun hanya berdiam di depanku. Berpikir keras. Dia selalu takut akan segala pilihan yang sebenarnya sederhana. Tapi aku hanya berharap dia menerima saranku tadi.
"Aku jawab nanti."
Ah ya sudahlah...
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain.
FanfictionPenolakan membunuh perasaan OC : Sougo Rae & Gotou Urume Starring: Sano Hayato & Itagaki Mizuki Pairing Sano Hayato x Sougo Rae Itagaki Mizuki x Gotou Urume