Donghae's POV
Aku menoleh kebelakang untuk melihatnya tidur tapi aku mendengar sesuatu...
"hiks...hiks....hiks" Dia menangis??!!
Aku telah menyakitinya. Apa yang harus kulakukan??? Apa aku telah berbuat salah? Bukankan dia yang salah. Aku hanya menyuruhnya tidur dan memanggilnya dengan nama Choi Haewon. Apa itu... tunggu dulu, aku memangilnya choi haewon???? Aku telah melakukan kesalahan besar. Ottohke? Aku sendiri yang telah menyatakan dan mengukuhkan kalau sekarang choi haewon sudah tidak exist lagi disini dan yang ada hanya LEE HAEWON.
Tapi sekarang aku yang mematahkan kalimat itu. Apa yang harus aku lakukan? Tidak mungkin kau minta maaf sekarang sedangkan aku juga sedang marah padanya. Aku juga bilang kalau aku tidak akan melapaskan nama LEE haewon sama seperti aku tidak akan melepaskan dia dari hidupku. Apa sekarang aku telah resmi melepasnya? tidak! itu didak mungkin.
Aku masih sangat mencintaimu Haewon~ah.
Aku menoba memjamkan mata ditengah tangisnya yang semakin memilukan bagiku. Dia sangat jarang menagis dan sangat tegar. Aku tidak tega dan akhirnya aku memutuskan untuk keluar kamar. Aku memilih ridur dikamar tamu yang selalu ia bersihkan sekali seminggu.
Aku mersakan dia menoleh dan ingin mengucapkan sesuatu tapi aku tidak kuat untuk menatapnya dan aku akan membiarkan di memutuskan antara aku dan teuki hyung. Aku akan menyetujui apapun keputusannya nantinya. Asalkan dia bahagia, walaupun dia memintaku meniggalkannya. Tapi sebelum dia bertanya aku menjawa duluan
" aku akan tidur dikamar sebelah, kau tidurlah disini dan pikirkan dengan baik keputusan apa yang akan kau ambil. Aku akan menerima apapun itu asal kau bahagia. Walaupun akhirnya nanti kau tidak memilihku dan lebih memilih teuki hyung. "
Aku memilih untuk melihatnya menangis. aku ingin menenangkan diri dikamar tamu yang cukup untuk membuatku tang malam ini. Tapi akau tidak bisa tenang. Yang aku pikirkan hanya kejadian tadi siang.
Haewon's POV
Aku tidak tahan lagi, akhinya aku mengeluarkan air mata dan mulai tersedu sedu. Aku tau dia mendengar aku menangis dan aku berharap dia akan menangkanku dan langsung memelukku. Menenangkanku dalam hangatnya pelukannya. Oppa, bogoshipo. Aku tidak mungkin bilang sekarang kalau aku ingin memberikanmu kejutan. Aku sangat berharap dia kembali menjadi donghae yang hangat dan perhatian seperti kemarin, seperti tadi pagi saat dia mengantarku ke boutique.
Tapi yang aku dapatkan adalah kalimat menyakitkan sebelum aku sempat bertanya.
" aku akan tidur dikamar sebelah, kau tidurlah disini dan pikirkan dengan baik keputusan apa yang akan kau ambil. Aku akan menerima apapun itu asal kau bahagia. Walaupun akhirnya nanti kau tidak memilihku dan lebih memilih teuki hyung. "
Apa yang dia katakan? Memilih antara aku dan jungso oppa? Dia gila???
Seiring berjalannya waktu, kegalauan ku bertambah derajatnya menjadi sangat tinggi 2000' C... oh no.... aku tidak boleh terlihat lemah didepannya. Aku tidak akan menangis lagi, aku keluar untuk mengambil air minum aku sudah terlalu banyak mengeluarkan air mata. Aku tidak mau dehidrasi dan menyusahnya lagi. Aku harus bisa mandiri seperti ketik sebelum aku menikah. Aku pasti bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't U just understand me?? Believe in me?
Fanfiction"Dia Lee Donghae!! Dia suamiku!! Dia milikku! Menjauhlah darinya!" Ingin sekali meneriakkan itu pada semua wanita yang mendekatinya.. Tapi aku terlalu takut untuk melakukan hal itu. Dia begitu berharga, aku begitu takut untuk melepaskannya. Terlalu...