Bukankah dulu kamu mengabaikan aku berkali-kali.
Bahkan untuk kesekian kali kucoba yakinkan hati. Memintamu bersedia kudampingi. Namun yang aku dapatkan hanya penolakan tanpa hati.
Katamu, aku akan lebih baik jika tanpamu. Sedih saja rasanya waktu itu. Aku tahu kau merasa lebih pantas untuk yang lain. Sementara aku bukan siapa-siapa, bukan apa-apa.Lalu, waktu berlalu, hidup biasa dan kerja keras adalah hal yang baik. Saat ternyata tak ada satu pun kau temukan yang lebih baik. Kau akan mencari aku yang dulu kau anggap paling buruk. Saat aku sudah menemukan seseorang yang menerima kelemahanku. Seseorang yang tak memintaku pergi meski tahu aku hanya punya tekad dan ambisiku.
Apa sebenarnya yang kau mau? Kebahagiaan seperti apa yang kau cari? Mengapa malah mengusik hidupku yang sudah baik-baik kembali? Bukankah semua ini yang kau abaikan dulu. Bukankah bagimu aku lebih baik bukan denganmu. Lalu, apa yang kamu inginkan dengan datang lagi mencari? Apa yang ingin kau temukan dari seseorang yang pernah kau anggap tak berarti, tak memiliki potensi yang baik di diri.
Jangan seperti itu. Kau kuanggap teman lamaku. Tidak perlu memusuhi dan mengusik siapa pun yang menerimaku. Dia mungkin tidak sehebat kamu. Tapi bagiku, dialah penenang rindu. Dialah pulang untuk segala kelemahanku. Dialah yang keras kepala menerimaku. Meski aku bukan siapa-siapa, bukan apa-apa waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOY CANDRA
Short StoryBukan cerpen / novel, melainkan hanya sedikit cuplikan novel dari BOY CANDRA