WYSM*3

1.3K 156 4
                                    

"Van?" Panggil Theo saat Menurunkan Gadis itu ditepi Jalan rumahnya.

"Hm?"Gadis itu bergumam tanpa melihat Theo. "Apa?"

"Maaf tadi .. Kelepasan" Ucap Pria itu.

"It's Okay. Mungkin Kau benar. Seharusnya Aku diam Dirumah saja" Gadis itu menyunggingkan Senyum tipis. Theo mengangguk.

  Seharusnya Theo sedikit menenangkan Vanessa agar tak merasa bersalah. Theo selalu saja menyalahkannya.

"Ya. Tolong tetap tenang Hingga aku menyelesaikan permasalahan diantara kita dan membatalkan Pertunangan kita" Ucap Theo lagi. Senyum Vanessa Memudar, Berubah menjadi Senyum Miris.

Gadis itu mengempalkan tangannya.
"Ah.. aku masuk dulu Theo. Sudah mulai hujan" Gadis itu berlari lari kecil kehalaman rumahnya.

"AKU TAU KAU MENDENGAR PERKATAANKU VANESSA" Teriak Theo membuat langkah Vanessa terhenti.

Ah ..
Gadis itu menghela napas dengan Berat, menggigit bibir bawahnya menahan Tangis.

"AKU DENGAR THEO. AKU AKAN MEMBANTUMU.. PULANGLAH!" Teriak Vanessa . Gadis itu melambaikan tangannya Kepada Theo. Dapat ia lihat Theo yang menangguk mengerti lalu perlahan melajukan mobilnya.

"Membatalkan pertunangan? Aku mencintaimu sejak Kecil lalu hanya karena permintaan sialanmu itu, pertunangan kita batal!? Keh.. dalam mimpimu!" Gadis itu berdecih pelan.

Hujan Yang mulai turun dengan Deras membuat Gadis itu segera berlari memasuki rumahnya.

**

"Sayang, Sini!" Panggil Ibunya.

OH MY GOD! SIAL APALAGI INI!?

Vanessa meringis.

"Kemari" pangil wanita itu.

Bukannya tidak suka, hanya saja Vanessa akan Merasa perhatian yang Ibunya Berikan itu hanyalah perhatian palsu.

"Nessa Lelah mom'' Gadis tu meringis sambil menarik narik Ujung dress pendeknya.

Mata wanita Yang Ia panggil ibu itu menyipit.

"Sekarang!" Titah Wanita itu. Vanessa mendengus lalu menghampiri ibunya.

Vanessa mendudukan dirinya disamping sang Ibu.

"Ini sayang. Mommy belikan Dress keluaran terbaru. Pakailah saat bertemu Theo ya" Wanita Itu tersenyum lebar saat menyerahkan Dress yang masih terbungkus Rapi oleh plastik hitam itu kepada Vanessa.

Gadis itu membukanya dengan hati hati. Bukan karena takut Rusak atau apapun itu. Hanya saja...

Vanessa menatap Dress itu dengan Kesal. Bukan karena bentuk. Bentuk sangat sesuai dengan Seleranya, tapi...

Sebisa mungkin Ia membuat Raut Wajah Senang.

Pink. Merah muda.

IA BENCI INI!

Ia benci saat harus dihadapkan dengan Warna Merah Muda Pucat ini!

"Terima Kasih mom. Apakah yang berwarna Hitam ada?"Tanya Vanessa. Berusaha menyadarkan sang Ibu jika dia bukan pengganti sang Kakak.
Wanita itu menggeleng.

"Itu cocok untukmu" Jawabnya. Dalam hati Vanessa mendengus.

Itu sama sekali tidak Cocok Untukku!

"Istirahatlah sayang. Kau terlihat lelah. besok daddy mungkin akan Kemari"Ibunya Mengelus Rambut Panjang Vanessa yang berwarna Coklat gelap itu dengan lembut. Vanessa mengangguk.

When You See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang