PROLOG

751 83 20
                                    

Aku mengerjapkan kedua mataku dan menatap kearah luar jendela kamar. Ya, sekarang sudah memasuki akhir bulan Februari, sebentar lagi bulan Maret dan sebentar lagi tibalah saat upacara kelulusan. Waktu memang berlalu sangat cepat.

Pengumuman ujian penerimaan sudah banyak terpajang di papan pengumuman masing-masing Universitas.

Banyak murid-murid yang sedang bergembira dengan diterimanya di Universitas yang ia inginkan, namun juga banyak bersedih seperti halnya aku.

Bukan seperti murid lainnya yang bersedih karena tidak diterima di Universitas lalu terpaksa harus menunggu 1 tahun lagi untuk ikut ujian masuk Universitas, sedihku ini sedikit berbeda dari yang lain karena aku juga merasa sangat bahagia diatas kesedihanku ini.

Kurebahkan tubuhku di atas kasur yang empuk dan kulepaskan semua rasa penatku diatasnya. Aku menghela napas, namun napasku masih terasa berat.

Aku terus menerus melihat ke arah amplop coklat yang berada di samping bantalku.

Kuraih amplop itu dan kupandanginya.
Seharusnya aku senang dengan hal ini, tetapi mengapa hatiku rasanya berat bak ada yang menahan kebahagiaan ini?

Mungkin ini karena aku takut mengatakan yang sejujurnya kepada kedua orangtuaku, apa sebaiknya aku katakan saat makan malam nanti? Aku pun masih ragu dan takut.

Pandanganku beralih kearah jam besar yang tertempel di dinding kamarku, sudah pukul 8 malam, sebentar lagi ayah pasti pulang dan tradisi makan bersama sebentar lagi tiba.

Aku masih bimbang dengan hal ini. Apakah malam ini adalah timing yang pas untuk mengatakannya?

.
.
.
.
.
.
Bersambung (Chapter 1 : Hal yang Aku Benci)

Mohon bantuan Vote Comment nya yaa... agar aku bisa cepat update cerita 🙏 Terimakasih atas bantuannya!

P.S : Inspired by GReeeeN - Haruka. Lagunya slow, enak, dan liriknya... ah sudahlah... coba saja di download haha

FORGIVE ME AND THANKYOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang