Part 1 -Lost-

50 4 7
                                    

Song recommendation: Mercy- Shawn Mendes.

***

Washington DC, New York.

-Bianca POV-

"M-mengapa semua ini bisa terjadi?"
Ucapku dengan berlinang air mata yang tak henti hentinya mengalir.

Hidupku hancur. Yang bisa kulakukan saat ini hanya menangisi semua yang sudah berlalu.

Menangisi yang tidak akan pernah kembali seperti semula lagi.

Apa kalian tahu aku sedang dimana?

Aku duduk dikursi roda sendirian, ditengah kuburan kedua orangtuaku.

Ya, ditengah-tengah kuburan kedua orangtuaku yang bersampingan letaknya. Ini sudah sore hari yang sebentar lagi langit menjadi gelap, dan angin mulai menerpaku bertanda sebentar lagi hujan.

Aku tidak peduli jika sebentar lagi malam ataupun akan hujan. Jika hujan sebentar lagi datang, aku hanya menganggap itu bertanda bahwa langit turut mendukung kesedihanku saat ini.

Menangisi semuanya. Menangis, menangis dan menangis. Hanya hal terbodoh inilah yang bisa kulakukan. Aku bahkan tidak peduli bahwa aku sendirian disini, bahkan kalau bisa aku tidak mau pulang.

Aku hanya tidak menyangka, aku anak tungggal yang masih berumur 17 tahun menjadi anak yatim piatu sekarang.

Kalian tidak tahu bukan? bagaimana rasanya kehilangan kedua orangtua sekaligus diwaktu yang sama? Percayalah padaku bahwa semua itu sungguh menyakitkan.

Kejadian yang menyebabkan itu semua aku bahkan tidak mengingatnya semuanya.

-Flaskback on-

Orlando, Florida.

"Sampai jumpa lain waktu, Disney Land!"

Itulah teriakanku dari dalam mobil yang kacanya kubuka saat hendak meninggalkan tempat wahana yang diimpikan semua orang untuk kesana.

Aku pergi kesana bersama kedua orangtuaku. Tadinya mau mengajak tetangga sebelah rumahku, tetapi dia mendadak tidak bisa ikut. Tapi untungnya ada juga 2 orang temanku lagi yang ikut, hanya saja pulangnya mereka pulang lebih dulu dari padaku.

Saat perjalanan pulang cuaca sedang tak mendukung. Langit gelap dan angin juga cukup kencang padahal baru pukul 5 sore. Jalan disinipun juga cukup sepi. Lalu kulihat didepan ada seseorang yang mengendarai motornya sangat kencang mengarah pada mobil kami. Pengendara motor itu sempat melihat kebelakang dengan arah kendaranya semakin dekat dengan mobil.

Panik, aku berteriak "AWAAAS!!" Papa langsung membelokkan stir mobil kearah kanan keluar dari jalur jalan. "AAAAAAA!!!" mobil menabrak pohonaku terpelanting jauh sampai kedepan mobil dengan kaki ku yang sudah terjepit.

"Tolonggg!!.." aku berteriak semampuku, dan berusaha menggerakkan kakiku,
"Aaaah.. s-ssakit.."

"t-tolongg k-kamii..!" Menggerakkannya saja sudah sakit sekali. "T-tolongg..!" Mencoba berteriak lagi, dan kali ini air mataku sudah tak dapat ditahan lagi, Belum juga ada yang membantu. "Yatuhan, b-bagaimana ini?! Tolong s-selamatkan kami.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adrian & BiancaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang