Setelah pertemuan dengan cowok dibus itu membuat takdirku serasa hanya dia saja, bayangkan setiap aku pulang naik bus dia akan selalu ada dikursi yang sama ,sempat aku berfikir kalau dia membooking tempat itu khusus buat dia dan sialnya kursi kosong selalu ada disampingnya. Kalau, aku fikir mungkin itu adalah takdir yang tuhan berikan untukku dan dia. Mungkin juga tidak, soalnya setiap aku melihatnya wajahnya selalu kaku membuatku ingin membuat dia tersenyum, tapi siapa aku? Aku hanya seorang gadis yang selalu duduk disampingnya dalam satu bus. Oh Tuhan. Wajahnya yang tampan sangat mempesona.aku tau bahwa dia pasti banyak diincar para gadis-gadis disekolahanya yang katanya kumpulan para bidadari dari khayangan,dibandingkan dengan aku yang layaknya gembel jalanan dan penampilan yang begitu kumuh membuat orang banyak memandangku rendah, walaupun begitu aku sudah terbiasa akan angapan yang semua memang benar. Bagaimana tidak benar? Keluargaku saja menganggapku seorang pembantu padahal diriku bagian dari keluarga itu. Miris. Tapi apa boleh buat itulah Kehidupan ,KERAS. lama aku melamun tak terasa aku sudah berada dipersimpangan kemansion willow, aku berdiri dan berjalan kearah pintu belakang yang dekat kursiku dengan sicowok dingin. Setelah bus berhenti, aku berjalan menuruni bus tersebut sebelum itu aku membayar ongkosku terlebih dulu lalu melangkah menuruni bus yang aku naiki tadi. Kulirik kearah sicowok dingin, wajahnya masih sama datar. Coba dia senyum pasti tambah ganteng,pikirku.tapi itu hanya pikiranku saja, ahk sudahlah. Aku memasuki gerbang mansion keluarga willow, kulihat sekitarku tampaknya akan ada pesta besar-besaran dimansion ini, aku melihat banyak party organizer yang berlalu lalang dimansion. Aku hanya melewati mereka dengan tampang bingung,sempat aku melihat sebuah spanduk besar dengan tulisan 'happy brithday siska willow'. Tiba-tiba mataku memanas ketika membaca itu, aku pernah bermimpi merayakan ultaku dengan keluarga willow dan semua itu hanyalah angan-anganku yang tak pernah tercapai. Ketika,umurku 17 tahun yang merayakannya hanyalah diriku sendiri, ayah tak memberikan waktu kepada pembantu untuk merayakannya dengan para pembantu, aku bisa apa yang hanya dianggap seorang pembantu.pembantu hanya bisa menuruti permintaan tuannya, bukan? Begitulah yang mereka juga lakukan kepada tuannya. Aku berjalan kekamar pembantu yang ada dibelakang mansion,kulihat seluruh pembantu sedang sibuk-sibuknya disana.
" bi yumi,lagi ngapain?" Tanyakku ramah.
"ini non buat minuman buat pesta nanti"ucapnya dengan ramah.Walaupun, aku dianggap sebagai pembantu tapi,para pembantu disini tetap memanggilku 'non' atau 'nona', para pembantu disini lebih kuanggap keluarga daripada keluargaku sendiri. Lama aku melamun seorang lelaki paruh baya mengagetkan aku dengan suara datar, dingin dan rasa benci yang besar. Papa,pikirku.
"heh, anak sialan. Jangan cuman bengong disana bantuin mereka, pembantu kok gak becus"sindirnya.
Aku bisa apa kalau sudah begini, diam itulah yang terbaik. Aku melangkah menjauh dari sana dan memasuki kamarku,kuletakkan tasku di tempat tidurku lalu mengganti bajuku dengan baju sehari-hariku. Selesai aku mengganti bajuku segera aku keluar dari sana bergegas menuju dapur, sampai disana kulihat kesibukan masih melanda banyak yang berlalu lalang seperti yang terlihat di depan mansion tadi. Aku mendekati bi yumi .
"bi,boleh aku bantu? "bi yumi tersenyum dan mengangguk ketika dia menoleh kearahku tadi.
Segera aku membantu bi yumi yang mulai tua itu. Dia tak memiliki keluarga oleh karena itulah aku dianggap putri bi yumi, aku sangat senang ketika bi yumi menganggap aku adalah keluarga satu-satunya yang ia miliki.Telah lama aku membantu bi yumi, akhirnya seluruh pekerjaan telah selesai,nampak hari sudah mulai sore dan para tamu sudah mulai satu persatu berdatangan, aku segera memasuki kamarku ketika pekerjaan telah selesai. Aku merebahkan badanku ditempat tidurku rasa nyaman langsung menyapaku ketika aku rebahan dikasur kumuh biasaku, kutatap langit-langit kamarku yang polos tanpa ada pernak pernik warnanya juga sudah mulai kusam. Kalau dipikir-pikir semasa aku tinggal dikamar ini tak pernah sekalipun diperhatikan, bisa dibilang kamarku ini adalah tempat keramat yang tidak bisa dikunjugi. Mengingat akan itu membuatku tak ingin hidup lagi, rasa kantuk mulai merayapiku.kututup mataku, lalu tidur.
Author pov
Dimansion willow terlihat sangat ramai, banyak para remaja yang berlalu lalang sembari menikmati suguhan yang berada disana,tanpak seorang cowok tampan berjalan memasuki mansion willow. Cowok tersebut mendekati siska yang sedang bersendau gurau dengan sahabat-sahabanya, cowok tersebut mendekati siska dan memeluk siska dengan mesra.
"sayang"ujarnya penuh kasih sayang.
"ehhh, ada kak nino"senyum siska, cowok tampan itu ikut tersenyum dan mengecup pipi siska mesra.
"kebiasaan gak manggil aku pakai sayang?"cemberutnya.
"ya ampun deh sayangku ini. Jangan cemberut dong, akukan hanya bercanda doang kok.hahaha"tawa siska,davino menganggapinya dengan senyum yang membuat siapa saja meleleh.Setelah percakapan itu, acarapun dimulai. Selama perayaan ULTA siska, banyak pelayan yang berhamburan menawarkan minuman atau makanan kepada tamu, semua pelayan semakin kerepotan termasuk angel. Dia belum sempat tertidur nyenyak sudah dibangunin sama bi yumi, angel begitu cekatan mengantarkan makanan kepada para tamu dan banyak juga yang menggodai angel.tapi, angel tak mempedulikan mereka. Dia tetap melakukan tugasnya dengan cekatan. Angel memasuki area dapur yang begitu sepi, sempat dia melihat siska sedang membuat segelas jus dengan gerak gerik yang sangat mencurigakan. Angel memerhatika siska dengan seksama, siska tanpak memasukkan serbuk kedalam minuman jus tersebut, angel yang melihat itu mengernyit bingung dengan serbuk apa yang siska masukkan. Siska melangkah meninggalkan dapur membuat angel segera beranjak bersembunyi supaya siska tak melihat angel.namun,angel tak menyadari bahwa siska telah merencanakan semua itu untuk angel sendiri,angel mengikuti siska dari belakang, tanpa angel sadari siska telah menjebaknya.
Angel melihat siska memasuki sebuah kamar setelah itu angel hanya berdiri diam disana, angel bingung. Buat apa siska masuk kesana? Pikirnya.setelah lama angel diam disana siska keluar dari kamar yang tadi siska masuki.
Siska melihat angel yang sedang mengintip dari balik dinding diujung lorong. Siska tersenyum mengejek sambil berjalan meninggalkan kamar tersebut.
Angel yang sangat penasaran beranjak dari persembunyiannya. Angel mendekati kamar tersebut kemudian masuk kedalam sana dengan mengendap,angel membuka pintu dengan pelan. Gelap langsung menyapa angel ketika angel memasuki kamar itu. Angel berjalan lebih dalam memasuki kamar tersebut, tanpa angel sadari bahwa ada seseorang yang mengunci pintu kamar tersebut. Angel menyalakan lampu kamar tersebut, betapa kagetnya angel ketika melihat siapa yang ada disana. Davino. Angel mendekati davino yang nampak gelisah ditempatnya. Angel menatap keliling kamar dan ia mendapatkan gelas yang sudah kosong. Menyadari itu angel kelimpungan, angel beranjak untuk keluar kamar untuk mencari bantuan. Tapi angel tak bisa membuka pintu tersebut, angel mengedor-gedor pintu tersebut tapi tak ada yang menyahut. Akhirnya tampa pikir panjang angel mendekati davino yang masih gelisah ditempatnya. Angel menyentuh davino dengan takut, tapi yang angel dapat malah davino menyeret angel kepelukannya dan melumat bibir angel dengan rakus. angel mendapat perlakuan itu meronta didalam kungkungan davino. Angel yang kekuatanya tak sebanding dengan davino mulai kelelahan sampai dia tak mampu melawan davino lagi. Pada akhirnya angel hanya mampu berpasrah kepada davino yang mulai melewati batasnya hingga apa yang tak diinginkanpun terjadi. angel hanya bisa menagis hingga dirinya telelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
loving you
Romancemencintaimu adalah sesuatu yang sangat membanggakan bagiku. namun, mengenalku? membuatmu bagai neraka,itu yang kau ucapkan padaku Angel aurora florissa willow perempuan hina. sejak kau datang kehidupku, membuatku selalu terkena sial. dulu aku tak pe...