part 5

8 0 0
                                    

Setelah dokter rion keluar yang ternyata adalah teman baik adren diindonesia yang saat ini bekerja di rumah sakit tersebut. Adrenpun pergi kekamar angel danmemeriksa keadaan angel apakah sudah bangun atau belum.
"angel"panggil adren. Tak ada jawaban dari angel, adren berfikir bahwa anggel masih belum sadar. Adren pun duduk disofa yang ada disediakan diruangan itu,adren melihat bahwa angel sangat pucat sekali adrenpun tak tega melihat angel yang sakit seperti itu. Adren merasa sangat bersalah atas apa yang dialami angel dan tak habis pikir dengan sang paman dan adek Sepupunya yang begitu tega dengan angel mencambuk,menganggap dia pembantu dan masih banyak lagi yang dilakukan sang paman dan adik sepupunya akibat kematian sang tante. Kalau dipikir-pikir itu bukanlah sepenuhnya kesalahan angel dia hanya korban disini tetapi keluarganya menghukum dia begitu berat. Bayangkan saja sejak umur 8 tahun dia disiksa sampai pada umur 17 tahun. Betapa banyak siksaan yang dirinya dapat dari keluarganya. Belum lagi trauma yang dia alami yang untung saja trauma itu hampir sembuh. Ya,hampir belum sepenuhnya trauma itu sembuh adren juga gak tau kaulau trauma itu masih berlanjut atau tidak kerena dia gak selalu ada disamping angel dulu soalnya dia harus menyelesaikan studynya dispanyol sekaligus menjaga neneknya yang sudah tua.  Adren lama termenung hingga dia tak sadar bahwa angel telah bangun dan menatap adren senang.
"kak adren?" panggil angel purau.
Seketika itu juga adren tersadar dari lamunannya dan menatap angel sambil tersenyum.
"sudah bangun dek? ,bagai mana perasaanmu sudah baikan? "tanya adren.
"sudah kak, makasih ya kak udah bawa angel kerumah sakit"ucap angel sambil tersenyum tulus kepada adren, saat melihat senyum tulus itu adren pun ikut tersenyum. Adren sangat sayang kepada angel karena angel adalah satu-satunya sepupu perempuannya karena dari pihak ibunya tidak ada akibat sang ibu yang anak tunggal membuatnya begitu sangat menjaga angel oleh karena ity bagaimanapun caranya angel harus ia lindungi bahkan dari seluruh keluarganya terutama dari pamannya dan sepupunya 'angelo'. Adren udah bertekat akan membawa angel ke spanyol  dan mengobati segala trauma yang masih angel alami,adren tau semua tentang angel sebab adren dan orangtuanyalah yang merawat angel pada masa sulit angel dulu. Setelah dianggap angel sembuh pamanya meminta angel dari keluarganya dan menyiksa angel. Adren hingga trauma itu sedikit demi sedikit timbul lagi membuat adren sangat takut dengan keadaan angel. Adren sudah mencoba menolak pamannya itu untuk membawa angel kembali kemansion mereka tapi pamannya itu sangatlah licik dia menculik angel dari keluarga adren dan pada waktu itu juga dia harus melanjutkan pendidikanya di spanyol  lalu meninggalkan dan tidak berusaha mendapatkan angel dari ayahnya dan abangnya beserta siksaan yang menyakitkan itu sudah cukup membuat adren merasa bersalah kepada angel dia harus membalas semua kesalahannya yang telah meninggalkan angel karena adren sempat menjanjikan akan selalu ada untuk angel ,selalu melindungi angel.
"kak ren? " panggil angel.  Adren yang melamun tiba-tiba tersentak dan memandang angel dengan tatapan bingung.
"ada apa angel? " tanya adren.  Angel tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.
"kenapa adek kakak ini tersenyum heh ada yang aneh dengan kakak tampanmu ini? " adren memandang angel genit sembari mengedipkan sebelah matanya.
"oh tidak. Kak ren makin genit setelah pulang dari spanyol, apakah disana tidak ada yang mendekati kak ren  sampe kak ren mengedipkan mata kakak buat menarik perhatianku? "selidik angel dalam kekehannya.  Adren melotot mendengar itu. "apa?.... Ohh angelku kenapa kamu mengatakan seperti itu, adrenmu ini begitu tampan tak ada yang tak mengakui ketampanan seorang adren" banganya,angel yang mendengar itu memutar bola matanya. "ohh sudahlah" kata angel. 
Adrenpun terkekeh dan mendekati angel dan mengecup kening angel lembut, angel yang mendapat perlakuan seperti itu memejamkan matanya menikmati kelembutan perlakuan adren. Adrenpun melepas kecupannya dan menatap angel jenaka.
"kau sepertinya sangat menikmatu kecupanku apakah tak ada yang mengecup angelku seperti itu? "goda adren.
"aishhh. Harusnya aku yang nanya kak adren apakah kakak kurang belaian di spanyol hingga mencium adiknya? " lagi-lagi adren melotot mendengarnya, dia bukanya kurang belaian dispanyol bahkan disana dia selalu dibelai para gadis bule bule yang berambut pirang itu.
" ohh ayolah angel bukan kakak kurang belaian tapi kakak sayang sama angel makanya kakak cium. Ohh kakak tau kau gak suka ya kakak cium? " adren pura-pura sedih mengatakan kalimat terakhirnya hal itu membuat angel gelagapan.
"ohh tidak... Tidak kak ren aku senang kakak menciumku, aku hanya bercanda kak" terang angel dia sangat takut jika ada orang yang membencinya lagi.adren melihat angel yang panik berlebihan. Oh tidak.... Tidak . angel tidak boleh kambuh lagi batin adren. 
"adikku sayang tidak usah takut begitu kakak hanya bercanda kok" dipeluknya angel agar tenang.
"kakak pasti benci ya sama angel. Maafkan angel kak maaf.. Angel gak bermaksud hiks hiks" isak angel. Angel sangat trauma jika ada yang terang-terangan membenci dia bahkan dalam keadaan bercanda saja angel akan menganggap itu serius. Adren semakin khawatir dielusnya rambut angel dengan sayang.
"angel sayang kakak bercanda, kakak gak serius bilang tadi.. Udah ya jangan dipikirkan lagi ya" bujuk adren, namun angel tetap terisak dan menyalahkan dirinya yang tak menjadi orang yang bisa disukai orang. Akibat dari itu angel mengamuk dan memukuli dirinya denfan kedua tangannya dia semakin menyalahkan dirinya dengan semua yang dia alami ,angel memberontak dalam pelukan adren. Dalam hati adren merutuki kebodohannya, angel semakin menggamuk di menghempaskan pelukan adren dan mencabut selang impusnya. Angel menatap sekitarnya mencari sesuatu benda yang membuatnya merasa baik kembali, dilihatnya vas bunga kemudia angel berjalan kesana danmemecahkan vas itu. Adren melihat itu segera menahan angel mrlakukan hal bodoh, adrenpun menarik angel sebelum menggapai vas tersebut, adren berteriak memanggil dokter karena kewalahan menghadapi angel.
"dokter.... Dokterrr" teriak adren.  Namun dokter tersebut tidak juga datang akhirnya adren menekan tombol darurat yang ada di atas bangkar angel. Setelah menekan tombol itu barulah dokter datang tapi tidak dengan suster yang menemani sang dokter.
"ada apa pak? " tanya sang dokter.
"tolong adik saya dok. Traumanya kambuh " panik adren masih dengan mendekap angel erat.
"oke silahkan pegang dia erat saya akan menyuntikkan obat penenang buat adik saudara" dokter tersebutpun buru-buru mengambil peralatan medisnya untuk menenangkan angel untuk dikamar angel obat-obatan lengkap karena kamar angel adalah ruang VIP,dokter itupun langsung mendekat dengan hati-hati disuntiknya lengan angel dengan telaten dia tidak ingin jarum suntiknya salah arah akibat angel yang terus bergerak. Akhirnya angel pun mulai melemah dengan tangkas adren langsung membopong angel kebangkarnya. Angelpun berangsur-angsur terlelap.  Adren menatap sang dokter dengan pandangan sedih
"dok apakah dia masih bisa sembuh? " sedih adren dengan nada yang begity putus asa.
"apapun dapat disembuhkan, termasuk trauma adik anda asalkan anda tak membuat dia mengingat apapun yang menjadi trauma adik anda" dokter tersebut tersenyum menerangkan kepada adren.
"tapi saya boleh tanyak dok, ada dokter bagian apa disini? " Tanya adren.
"ohh maaf tadi saya lewat kamar ini lalu saya mendengar anda memanggil dokter jadi saya buru-buru kesini sebenarnya saya adalah psikiater disini" terang dokter tersebut. 
"tepat sekali anda disini saya ingin bertanya apakah anda memiliki kenalan yang berdomisili di spanyol. Saya ingin membawa adik saya kesana" dokter itupun tertawa.
"maaf nak saya tidak memiliki kenalan disana" adrenpun seakan tersadar dari pertanyaannya menyengir kearah dokter itu.
" hahaha.. Maafkan saya pak telah bertanya sejauh itu" kata adren, dokter itupun tersenyum lalu menganggukan kepalanya.
"tidak apa-apa. Jadi anda mau bawa adik anda kespanyol ya? " tanya dokter itu.
"iya pak" adren menganggukan kepalanya.
"itu memang lebih baik. Jika seseorang trauma kita harus menjauhkan penyebab trauma tersebut atau tidak menghapus ingatan sang penderita segeralah bawa adikmu kespanyol sebelum traumanya itu menjadi tak terobati" saran sang dokter. Adrenpun mengiyakan saran dari dokter sebut. " baiklah saya ingin melanjutkan pekerjaan saya dulu. Jaga adikmu degan baik" adrenpun tersenyum dan menganggukan kepalanya dengan tulus. 

loving youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang