part 3

7 0 0
                                    

Pagi harinya, angel bangun dengan seluruh tubuh pegal. Angel duduk sambil sesekali meringgis karena bagian intimnya begitu perih dan sakit. Angel menatap kesebelahnya seorang laki-laki yang menatap dirinya tajam, angel menunduk takut melihat laki-laki tersebut, laki-laki itu adalah davino.

"gadis hina"caci davino. Angel hanya mampu diam menanggapi cacian davino.
"gara-gara lo hancur masa depan gue"lanjut davino.
"lo tau gak. kalau gue itu gak pakai pengaman waktu masukin lo"marah davino.

Angel menatap davino dengan air mata yang berjatuhan dari kelopak matanya.

"aku juga gak mau melakukan itu. jika saja rasa ingin tauku tidak ada,mungkin sekarangaku tak berada disini, hiks hiks"akhirnya suara tangis angel pun terdegar.
"buang semua tangisan lo itu.semua ini gara-gara lo, seandainya lo gak datang kekamar ini mungkin gue gak gini"davino membentak angel. Angel tergugu ketika davino membentak dirinya.
"maaf"cicit angel.
PLAK
davino menampar angel keras hingga sudut bibir angel berdarah.
"maaf lo gak ada artinya sekarang. Lo udah ngehancurin masa depan gue dan sekarang apa yang harus gue lakuin kalau lo hamil,sialan."lagi-lagi davino membentak angel. Angel hanya mampu menundukkan kepalanya menerima perlakuan dari davino.
"kalau gitu, kamu gak usah tanggung jawab. Aku ajah yang mengurusnya kalau nanti aku hamil."saran angel masih menundukkan kepalanya.
" Heh, lo pikir gue cowok apaan? Lo pikir gue cowok gak bertanggung jawab,iya?" teriak davino tepat didepan wajah angel.

Angel semakin mengeratkan selimut yang dia pegang ketika davino mendekatkan wajah yang penuh amarah kepada angel.

"hiks hiks. Jadi, kamu mau tanggung jawab? "tanya angel masih dengan nada takut.

"iya, sekarang lo,ganti baju. Kita ke rumah gue sekarang."ujar davino sambil berlalu dari hadapan angel.

Angel yang melihat davino beranjak dari bawah selimut melototkan matanya, saat melihat davino tak memakai sehelai benangpun. Angel menutup matanya rapat-rapat hingga bunyi pintu kamar mandi terdengar.

Angel yang masih berdiam di kasur, tersenyum mengingat davino akan bertanggung jawab atas apa yang terjadi semalam. Walaupun, ada rasa benci terdengar dari nada davino.

Angel sudah mulai mencintai davino,sejak pertemuan yang keberapa kali membuat sebuah getaran asing dihatinya. Angel sudah mengenal nama davino ketika terakhir pertemuan mereka dibus, teman davino memanggil nama davino. Disanalah,angel mengetahui nama davino. Davino, nama yang bagus pikir angel

Angel memakai bajunya dan duduk dipinggir dikasur dengan gugup. Tak berapa lama Davino keluar dengan wajah yang frest, sekilas davino lihat ada noda merah diujung bibir angel.

"heh. wanita hina cuci tuh muka lo yang berdosa itu"ujar devano masih dengan nada mengejek.

"oh,baiklah"angel beranjak dari duduknya dan berjalan tertatih-tatih menuju kamar mandi.

Davino yang saat ini masih emosional, mendorong angel kuat hingga dia terjatuh. Angel menatap sedu davino. Lalu,angel berjalan dengan tertatih ketujuan sebelumnya.
Angel membasuh wajahnya dan keluar dari kamar mandi, angel menatap sekeliling kamar .namun, davino tidak ada. Akhirnya, angel keluar dari sana dan mendapati davino dan siska sedang berbicara diujung lorong. Angel berbalik badan ingin masuk  kedalam kamar, tapi suara siska bergema dilorong itu.

"angel sialan"teriaknya
"sini lo"perintahnya.

Angel mendekat ke davino dan siska.

"dasar wanita murahan. Lo udah rebut pacar gue dari gue, lo harusnya mati dengan ibu pelacur lo itu" caci siska. Angel menatap marah siska ketika siska menjambaknya dan menyebut ibunya yang sudah tiada.

loving youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang