Made By: rahmavirlia
Kita jalan berdua
Bergandengan tangan
Tapi tak jadianIxia menutup matanya pelan, menghayati setiap lirik lagu milik Budi Doremi di mp3 player-nya. Ini sudah ketujuh kali lagu itu diputar. Tapi sama sekali tak membuatnya jenuh. Seolah-olah perasaannya sudah terwakilkan lagu itu.
Ralat, bukan seolah-olah, tapi nyatanya memang lagu itu mewakili perasaannya. Friendzone. Ya, secara tak sadar dia menjalaninya. Menjalani sebuah hubungan yang bahkan sama sekali tak punya tanggal peresmian.
‘Tok ... Tok ... Tok’
“Ixia ....” Terdengar panggilan dari seseorang di balik pintu apartemen Ixia. Segera ia beranjak dari ranjangnya, meninggalkan mp3 player yang masih setia memutar Friendzone-nya Budi Doremi.
“Sudah kuduga ... Lo bakal dateng kesini lagi,” ucap Ixia setelah membukakan pintu, sementara seseorang yang tadi mengetuk pintu, masih setia bersandar di kusen.
“Emang gak boleh ya gue dateng ke sini?”
“Boleh-boleh aja sih, tapi gue tahu, kalo tiap malem minggu lo kesini, itu artinya lo mau minta sesuatu. Ngaku aja.”
“Hehehe. Tahu aja lo.”
“Ya tahu lah, kan elo udah kebiasaan kek gitu. Bikin malu aja. Kaya di negeri sendiri, ngemis-ngemis di negeri orang.” Ixia kembali berceloteh, tapi kali ini dibumbui peribahasa buatannya sendiri.
“Astaga, Ixia! Omongan lo nyelekit banget. Sumpah!” Mata pria itu membola, “Lagipula tujuan gue kesini tiap malem minggu kan baik, mau nemenin cewek yang jomblo di negeri orang. Haha.” lanjutnya.
Kali ini giliran Ixia yang melotot. Baru saja ia akan mengoceh, tapi pria itu menyelanya,
“Impas, satu sama. Haha.”
“Lagipula disini gue gak jomblo kok.”
“Kok bisa? Lagian temen lo cuma gue aja disini.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Bye Ex-Year
RandomUntuk menyambut tahun baru 2017, Divergent Writers mengadakan Event membuat Drabble dan Cerpen dengan tema 'Tahun Baru', dan ini merupakan kumpulan-kumpulan Drabble dan Cerpen yang telah dibuat oleh member grup Divergent Writers . Silakan membaca.