Bab 03 songong!

18.9K 2K 46
                                    

Sabrina seharian ini uring-uringan tak jelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sabrina seharian ini uring-uringan tak jelas. Semua anak buahnya terkena bentakannya. Tak terkecuali Adi sang office boy yang baru magang di kantornya selama 2 Minggu ini.

"Kamu itu kalau mau ngerapiin yang bener dong Di, udah aku bilang kalau beresin arsip itu sesuai abjad jangan amburadul begini." Brina menatap galak kepada Adi yang kini hanya menunduk dan tampak takut itu. Entahlah, semuanya dari pagi sampai sesorean ini tak beres. Hal itu membuat Brina mengusap pelipisnya.

Kemeja yang di pakainya terasa panas, padahal Ac di ruangannya juga menyala. Di tambah pekerjaannya sejak tadi tertunda karena interupsi dari beberapa orang yang meminta parafnya.

"Sudah sana kamu menyingkir. Ingat besok lagi, aku gak mau lihat kamu begini lagi." Brina kini mengibaskan tangannya di depan Adi untuk mengusirnya.

"Baik, Bu. Maaf." pria itu langsung berpamitan dan segera pergi dari ruangannya. Menghela nafas, Brina melihat Ayu kini melangkah masuk ke dalam ruangannya.

"Brin, rileks lah dari tadi kamu marah-marah terus. PMS kamu?" Ayu menyodorkan satu cup kopi hangat yang langsung di terima oleh Brina.

"Enggak tahu deh. Pengennya marah terus." Brina menyesap kopi itu dan kembali merasakan denyut pada kepalanya. Ini gara-gara bocah songong itu pasti. Bocah yang seenaknya saja mencuri ciuman bibirnya.

Siapa lagi kalau bukan Febriano Andromeda. Pria yang sudah menjadi tunangan resminya. Kemarin malam, dengan santainya setelah menciumnya Brian tak menampakkan penyesalan. Bahkan saat kedua orang tua mereka kembali ikut bergabung. Brian langsung mengajukan usul kalau dia akan menikahi Brina kurang dari satu bulan ini.

Tentu saja Brina seperti kucing yang di injak ekornya. Terlalu gusar dengan kesombongan pria itu. Tapi Mama dan papanya Brina langsung menyambut dengan antusias. Dan tak meminta pendapat Brina lagi. Mereka akhirnya sibuk berdiskusi tentang tanggal keramat itu.

"Ada apa sih?" Ayu kini mengagetkan lamunannya. Brina hanya tersenyum kecut. Belum siap untuk menceritakan semuanya meski itu kepada sahabatnya sendiri.

"Terlalu lelah mungkin, kamu tahu sendiri deadline akhir tahun Yu." Brina kini berbalik dan meletakkan cup kopi itu di atas meja. Lalu merasakan tepukan pada bahunya.

"Santai Brin, jangan terlalu di pikirin. Kamu ambil cuti aja sana..." Brina hanya tersenyum lagi dan mengerlingkan matanya kepada Ayu.

"Emang siap aku tinggal? Kemarin aja aku tinggal dua hari kamu ributnya minta ampun." Dan Brina bisa melihat Ayu langsung menjulurkan lidahnya.

"Iya deh Bu bos. Udah ah mau pulang. Kasihan Bima udah jemput." Brina hanya menggelengkan kepalanya saat Ayu keluar dari ruangannya.

Brina langsung memberesi semuanya. Ingin segera pulang dan menjatuhkan tubuhnya di atas kasur. Harusnya Senin ini dia akan mengajak bicara 4 mata dengan Brian. Tapi bocah songong itu hari ini tak masuk kerja. Dan uring-uringanlah Brina ketika mengetahui Brian tak masuk kerja. Padahal dia ingin mengembalikan cincin yang di berikan Brian saat Sabtu malam kemarin. Dia tak ingin menikah dengan Brian. Titik.

****

Memasukkan mobilnya ke dalam garasi rumahnya, Brian sempat mengernyit sekilas saat melihat ada mobil Pajero Hitam ada di pekarangan rumahnya. Dia tak mengenali mobil itu, atau tamu dari papanya?

Brina menarik tasnya dan kini keluar dari mobil setelah memarkir mobilnya. Melepas high heels yang di pakainya dan terasa menyiksa kakinya itu. Lalu berbelok ke kanan dan langsung menuju teras depan rumahnya.

"Nah yang di tunggu baru datang. Brin di cariin mantu mamah loh." Brina menghentikan langkahnya saat melihat Brian dan mamanya sudah duduk manis di sofa yang ada di teras depan rumahnya.

Pria itu kini tampak tersenyum ketika melihatnya. Emosi Brina langsung naik.

"Kamu!" Brina menunjuk Brian dengan sepatu yang di tentengnya itu. Tapi pria itu langsung beranjak berdiri dan melangkah mendekatinya.

"Brin kamu itu tak sopan. Nak Brian Mama tinggal ke dalam ya. Sana boleh kok kalau Brina mau di bawa ke butik sekarang." Brina hanya melotot saat sang mama tersenyum menggoda kepadanya dan langsung masuk ke dalam rumah.

"Aku mau masuk. Kamu ngapain ke sini? Bukannya kamu tak masuk kerja tadi? Aku bisa memberimu SP karena membolos." kali ini pria itu malah menyeringai ke arahnya. Lalu bersedekap dan menatapnya.

"Aku udah ijin kok sama Pak Hasan. Dan sebenarnya aku ambil cuti tahunan sih. Untuk mengurus pernikahan kita."

Brina langsung mendengus mendengar ucapan Brian. Dia tak suka pria itu begitu berkuasa kepadanya.

"Maksudmu apa? Siapa yang setuju menikah sama kamu?" Brina kini melemparkan sepatunya ke Sembarang tempat dan berkacak pinggang.

Tapi Brian malah membungkuk dan memungut sepatu Brina itu. Lalu meletakkannya di tempat sepatu yang ada di teras rumahnya. Merasa tak suka kini Brina melangkah menuju sofa dan menghempaskan tubuhnya di sana. Kepalanya makin berdenyut dan telapak kakinya terasa sakit.

"Kamu kenapa?sakit?" tiba-tiba usapan lembut pada rambutnya membuat Brina terkejut. Tapi langsung beringsut dan kini menatap tajam Brian yang sudah berdiri menjulang di depannya.

"Jangan ngelunjak ya. Aku ini lebih tua 5 tahun dari kamu. Tak usah sok-sok perhatian. Itu namanya kurang ajar."

Brina kini menatap galak kepada Brian yang tampak tak bersalah itu. Bahkan kini berlutut di depannya dan kemudian menarik pergelangan kaki Brina. Yang membuat Brina menjerit histeris.

"Heh, tak sopan. Lepaskan!" Brina memberontak, tapi kemudian dia merasakan pijatan pada telapak kakinya. Yang membuat Brina langsung membelalak terkejut. Tapi rasa nyaman itu langsung menguasainya.

Brian tersenyum di depannya lalu mengusap lembut pipinya dengan jari tangannya.

"Aku akan menyembuhkannya."

Bersambung

Hohoho aku udah dapat feel-nya nih ketik ini... Adrenalin nya juga terpacu saat ketik wkwkwk tapi nunggu yang baca dulu deh kalau udah banyak baru lanjut yaakkk..

Ayooo vote komen...

BRINA &BRIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang