7. Rutinitas Baru

3.4K 366 136
                                    

Awal minggu sudah dimulai, seperti hari Senin biasanya Shani sudah siap dengan pakaian yang rapih dan juga tas berisikan laptop miliknya. Ia berjalan turun dan sedikit terkejut saat melihat Gracia yang sedang menyiapkan sesuatu di dapur, memang pagi tadi ia sempat mendengar suara berisik dilantai dasar rumahnya tapi tidak menyangka jika suara itu berasal dari Gracia.

"Gre, kamu ngapain?"

Gracia menoleh, menatap Shani yang barusan saja turun dari kamarnya. Senyuman di wajah manis itu tak hilang, ia hampiri Shani dengan membawakan tas bekal untuk sang tuan rumah.

"Aku tau ci Shani nggak mungkin sempet sarapan kalau baru turun jam segini, jadi aku siapin bekal. Dimakan ya ci?" ucap gadis muda itu dengan wajah sungguh sungguh.

Sederhana memang yang dilakukan Gracia untuknya, tapi sedikit banyak berhasil membuat Shani tersenyum lebar. Sudah lama rasanya ia tidak sarapan pagi, mungkin mulai besok Shani akan bangun lebih awal dan memulai pagi dengan sarapan bersama Gracia?

Anggukan pelan Shani beri sebagai jawaban, dengan senyuman manis di wajahnya ia terima tas berisi bekal untuknya hari ini.

Tak pernah sekali terpikir oleh Shani hidupnya akan berubah sebegitu drastis sejak datangnya Gracia, ia bahkan tidak menyentuh dapur apalagi memikirkan tentang sarapan tapi disini Gracia memikirkan bagaimana Shani memulai harinya.

"Terima kasih Gre, aku berangkat dulu ya. Pulangnya sekitar jam 4 mungkin kalau nggak macet jam 5 udah sampai." ucap sang tuan rumah dengan nada sedikit menggantung.

Shani sedikit berjongkok, menyamakan tingginya dengan perut Gracia. Sebelum ia benar benar pergi diusapnya perut gadis muda itu dan berbisik pelan pada janin didalam sana.

"Baby Lilac, aku pergi kerja dulu. Kamu dirumah temenin mama ya? Jagain mama, jangan bandel, jangan bikin mama susah ya? Dadah." bisiknya sebelum akhirnya kembali berdiri dan pergi menuju mobil yang terparkir di halaman rumahnya.

Senyum lebar di wajah Gracia tak meluntur sejak kejadian barusan hatinya merasa hangat dengan tindakan yang dilakukan sang tunggal Atmalengkara barusan, diantar Shani pergi bekerja hingga sang tuan rumah menghilang dari pandangan bersama mobilnya. Saat dirasa tak lagi terlihat Shani di matanya barulah Gracia berbalik masuk kedalam rumah.

Lagi lagi pandangannya tertuju pada rak buku yang begitu tinggi dan besar, hari masih sangat pagi, memulai hari dengan membaca buku mungkin akan menyenangkan?

Gre mengambil sebuah buku, sepertinya sebuah novel yang sudah di anotasi oleh pemiliknya. Gracia melihat banyak sticky notes dan juga coretan tangan pemilik buku ini, ia jadi penasaran. Dibawanya buku itu menuju sofa ruang tengah, ia duduk disana sembari membaca novel itu.

Novel dengan judul Our Souls at Night karya Kent Haruf itu dibukanya perlahan, halaman awal tertulis J.V dan sebuah tanda tangan disana, disertai tanggal pembelian sepertinya. Tidak ada pesan apapun jadi Gracia lanjut membaca bab pertama novel itu.

Ia larut dalam cerita dan anotasi yang ditulis pemilik buku ini, takjub dengan kisah yang diberikan oleh sang penulis buku. Pun siapa sangka anotasi seseorang berinisial J.V itu sangat membantunya mengerti lebih dalam tentang buku ini.

Hingga tanpa disadari waktu memasuki jam makan siang, perutnya berbunyi. Sepertinya Gracia harus makan, karena sekarang ia tidak lagi sendirian ada baby Lilac dalam perutnya.

Sebelum gadis itu pergi ke dapur, Gre coba sempatkan menghubungi Shani. Penasaran apa sang nona muda sudah makan siang atau belum, karena tadi ia sempat kepikiran untuk membuatkan Shani makan siang dan mengirim makanan itu ke kantornya.

 Penasaran apa sang nona muda sudah makan siang atau belum, karena tadi ia sempat kepikiran untuk membuatkan Shani makan siang dan mengirim makanan itu ke kantornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fall For Her [GRESHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang