4 = afraid

7.8K 201 2
                                    

"Hei! Bangun" aku merasa goncangan dibadanku

"Euuuuummm,ah ini ada dimana?" aku mengulet sebentar dan bertanya pada pria itu dengan dahi berkerut,tetapi dia hanya memandangku dengan datar.

aku melambai di depan muka pria itu karena dari tadi ia hanya memandangku datar,lalu dia memalingkan wajah nya dariku "Ini dirumahku" ucap pria itu dan suaraa nyaa serak,tetapi aku tidak peduli,yang ku perdulikan hanyalah aku yang dirumah pria ini!. aku melotot kearah nya "Pulangkan aku please?" ucapku dengan nada memohon
"Kamu sudah saya beli, jadi turuti permintaan saya" ucapnya dengan nada tegas dan tajam, lalu ia keluar dari mobil, dengan ragu akupun ikut keluar dan mengekori nya dari belakang.

"Kamu tidur di kamar ini,jika saya butuh kamu, kamu harus menuruti perintah saya." dengan nada tegas pria itu berkata dan menunjuk pintu yang tertutup, pria itu pun melangkah pergi. Aku hanya melihat punggungnya yang kokoh lalu aku masuk ke kamar yang ditunjuk pria itu, kamarnya Indah. Dengan mata berbinar aku membanting tubuhku ke kasur yang sangat empuk,saking empuk nya akupun tertidur dan tidak sadar apa yang akan terjadi selanjutnya.

***
"Arrggh! Dasar wanita itu membuat kejantananku menegang! Dengan wajah yang imut dan sangat cantik" ucap pria itu, dengan rasa tak tahan pria itu menuju kamar mandi dan duduk diWC, membuka resleting celana nya yang sudah sangat sempit, dengan tergesa segera membuka celana dan boxer yang ia kenakan, lalu mulai mendesah dengan tangan yang terus mengocok kejantanan nya yang menegang.

"Oohh.. Ohhh, yes baby ohh.. Shh" dengan terus mendesah dan membayangkan wanita itu,tanpa menghiraukan seseorang yang dikamar sebelahnya ia terus mengocok hingga keluarlah cairan putih, dengan nafas tak beraturan ia mengisi bathup nya dengan air dingin, dan langsung menuju bathup yang sudah terisi air dingin lalu masuk ke air tersebut.

***
"Eeuumm, ini dimana ya? Kok kaya buk- astagaaa! Ini kan rumah pria itu?!" dilihat nya jam beker yang di atas laci sebelah nya. Jam 05.28 dengan cepat ia mengendap menuju pintu tanpa menimbulkan suara.  Ternyata penghuni rumah disini masih pada tidur toh,aku harus cepet pergi dari rumah ini! Yatuhan tolong aku!.
Satpam ternyata lagi tidur, memudahkan untuk kabur!.
Setelah keluar dari rumah yang mirip neraka bagiku aku langsung lari tanpa menunggu aba-aba.

***
"Sialan! Semua kerja nya tidak becus! Pak tono ga bosen kan kerja sama saya?!" ucap pria itu dengan tajam
"Ti.. Dak.. Tu...an" ucap pak tono dengan nada ketakutan
"Jika bapak tidak bosan! Kerja yang becus!" ucap pria itu sedingin dan setajam sembilu
"Baa..ik.. Tuan"
Pria itu mengambil handphone yang berada disaku celana nya lalu menelfon sahabatnya yang bekerja menjadi assisten untuk nya.

"Halo, tolong cari orang yang bernama Arabella Freemason, cari dia dan bawa dia kerumah saya kalo tidak mau seret dia!" pik. Tanpa menunggu jawaban dari sahabatnya ia langsung mematikan telfon tersebut dan menghela nafas.

"Setelah sekian lama aku ingin memiliki mu dan sudah menjadi kenyataan dan mengapa kenyataan itu malah menjadi mimpi sementara?" gumam pria itu.

***
Huft. Untung aja aku pernah ikut lari marathon dan menjadi juara 2,dan tentu aja aku lari dengan cepat. Semoga orang itu tidak mencari ku lagi. Mungkin aku tidak akan bekerja dulu, ia ingin mengunjungi ibu nya dan memberi uang yang baru saja ia dapatkan dari hasil kemarin.

"Haii dokter" sapa Bella kepada dokter micel

"Hai Bella, Bella kapan kau akan melunasi administrasi? Kondisi ibumu semakin buruk" ucap dokter micel

"Maafkan kalo aku telat membayar, aku baru mendapatkan uang. Dan hari ini aku akan melunasi nya" ucap Bella dengan nada bersalah

"Baiklah kamu bisa ke ruang administrasi sekarang, saya akan melakukan oprasi nya besok, kamu tinggal berdoa saja" ucap dokter micel sesekali mengusap rambut Bella, yup Bella sangat kagum kepada dokter micel. Tampan, seorang dokter dan ia sangat baik hati. Beruntung ibu nya mendapati dokter seperti dokter micel dengan segera ia menuju ruang administrasi. Sedangkan seseorang sedang mengawasi nya.

"Dia sedang berada dirumah sakit Mentral Medica.., Baiklah"

***
Halo! Maafyaa ga update waktu senin! Aku bener-bener lagi buntu waktu itu. Makasih yang udah mau vote&comment. Sumpah aku bingung mau dilanjutin ato ngga, karna makin sedikit yang baca/vote. Makasih readers yang mau baca cerita saya😘💞

OneNightStandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang