Ia terbangun dari tidurnya, karena cahaya matahari yang memaksanya untuk segera bangun dari alam mimpinya. Ia menengok ke arah samping kirinya, kosong. Ia menghela nafasnya, lalu dengan segera ia beranjak dari tempat tidurnya dan dengan segera ia melangkah kekamar mandi.
Setelah selesai ia membersihkan badannya, ia langsung bergegas keluar kamar dan tujuannya sekarang adalah dapur. Ya, dia akan memasak untuknya sarapan. Untuk sesaat, biarlah dia hanya memikirkan dirinya sendiri saat ini. Ditatapnya roti panggang yang telah ia buat, lalu dengan cepat ia santap.
Ia memegang perutnya. Ada apa ini? Tak biasanya ia merasakan pusing juga mual dengan bersamaan. Ia berlari menuju kamar mandi, lalu mengeluarkan semua isi perutnya.
“Seulgi?”
Ia berbalik, dan mendapati Wendy sahabatnya sedang menatapnya dengan raut wajah khawatir.
“Eo, Wen, kapan kau datang?” tanyanya, lalu berjalan mendekat pada sahabatnya itu.
“Aku baru saja sampai, dan melihat pintu kamar mandi terbuka. Kau tak apa kan?”
Seulgi mengangguk, “Tentu saja, aku baik-baik saja”
“Eung.. Apa Sehun tak pulang lagi?”
Seulgi hanya tersenyum menanggapi. Lalu menarik lengan sahabatnya itu menuju meja makan, keduanya duduk saling berhadapan.
“Umm, sepertinya aku mulai tidak memikirkan Sehun sekarang.”
Wendy menatap Seulgi bingung. Apa maksudnya? Tidak memikirkan Sehun? Seulgi? Dia bisa? Ia tau, sebenarnya Seulgi hanya menutupi rasa sakitnya. Ini sudah lebih dari tiga hari atau bahkan empat hari Sehun tak pulang. Maka dari itu, ia selalu menyempatkan dirinya untuk mengunjungi Seulgi sebelum berangkat bekerja dan sesudah pulang bekerja. Ia tak ingin Seulgi kesepian, pikirnya.
“Aku tak percaya, Seul,“
Seulgi menatap Wendy sendu.
“Kenapa aku selalu gagal bila berbohong kepadamu?”
Wendy hanya menggedikan bahunya sebagai jawaban. Seulgi menghela nafasnya.
“Kapan dia pulang ya, Wen?”
Wendy menatap sahabatnya iba, ia menggapai lengan sahabatnya lalu mengelus punggung tangan Seulgi, mencoba untuk menenangkannya lagi. Ia tak akan pernah bosan, bahkan ia rela untuk berdiam seperti ini selamanya demi sahabatnya itu.
“Dulu, Sehun selalu mengabariku kemanapun dia pergi, alasan apa ia tidak bisa menemaniku, alasan ia tidak bisa menjemputku, bahkan sebelum tidur pun ia selalu menyempatkan mengucapkan selamat tidur. Itu semua selalu ia lakukan untukku, Wen,”
Wendy lagi lagi menatap sahabatnya itu iba. Chanyeol, suaminya, memang tidak seromantis Sehun, tapi setidaknya Chanyeol benar-benar setia. Wendy menghela nafasnya, ia masih benar-benar bingung, sebenarnya Sehun sekarang ada dimana? Kenapa ia benar-benar tega pada istrinya sendiri?
“Wen..”
“Eung, ya?”
“Kau tidak berangkat bekerja?”
“Eo, ani.”
“Kenapa? Nanti kau bisa dihukum.”
“Lucu sekali Seul, apa suamiku akan menghukum istrinya sendiri?”
Seulgi hanya tersenyum menanggapi.
Wendy menyesal, sungguh ia benar-benar menyesal, secara tidak langsung ia menyakiti perasaan Seulgi.“Seul, aku benar-benar tak bermaksud.”
Seulgi mengangguk dan tersenyum, “Aku tau, tak usah cemas seperti itu.”
ㅡ
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband • Seulhun [✔]
Fanfic‹ AU, Oh Sehun ft. Kang Seulgi › Tentang kisah Oh Sehun suami Kang Seulgi yang tiba-tiba berubah. ©2016, azhzzahra.