3

1.7K 146 8
                                    

_♡_

Awal aku bertemu Vernon?

Sekolah menengah atas.

Saat itu sangat tak terduga, yang mempertemukan kami adalah sebuah bola Basket.


Aku tengah berjalan melewati lapangan saat itu untuk kembali ke kelasku, kalau harus memutar lewat koridor akan memakan waktu cukup lama dengan jarak yang agak jauh. Jadi, aku memilih jalan nekad memotong lewat lapangan, aku tak tahu jika beberapa anak-anak lelaki sedang bermain basket di situ.

Jadi saat itu cerita nya Vernon tak sengaja melemparkan bola karet keras itu ke kepala ku saat aku berjalan di tepi lapangan basket.

Alhasil saat itu aku pingsan tak sadarkan diri, sampai aku terbangun di ruangan UKS dengan Vernon yang menunggui ku bahkan tertidur di samping kasur tempatku berbaring.

"Hei, bangunlah"Panggilku pelan menggerakan lengan nya,
Dia menggeliat dan masih menelungkupkan wajahnya di antara lipatan lengan nya.

"Huh.. dia tertidur pulas" Gumamku lalu mencoba membangunkan nya sekali lagi, dan tiba tiba dia segera bangkit dan menatapku kaget.

"Eh? sudah sadar ya? Kau tidak apa apa kan? Kepala mu yang kena bola ku tadi tidak terluka kan?" Dia segera membombardirku dengan banyak pertanyaan dan aku hanya Menatapnya bingung saat itu.

"i'm okay" Jawabku pelan, Dia menghela nafasnya dan mengusap wajahnya dengan kedua tangan nya.

"Ku pikir kau nanti akan geger otak, dan aku harus bertanggung jawab" Katanya, Ia kembali duduk di samping kasurku.

"Kau berlebihan, aku tak apa-apa kok" Kataku, ia tersenyum.

'Dia pria dengan senyuman termanis yang pernah kulihat'
Batinku berucap.

Dan menatapku damai, ada gemuruh di dalam hatiku dan kurasakan degupan yang begitu cepat. Tanpa sadar aku mengukir senyuman padanya.

"Tak ada yang berlebihan jika untuk gadis dengan senyum termanis yang pernah ku lihat seumur hidupku" Katanya, ugh cukup gombal namun kalimatnya terdengar serupa dengan yang kuucapkan dalam hatiku.

Jodoh ku kah dia?

Aku hanya terdiam menatapnya.

"What?" Tanyaku memastikan.

"Kau cantik" Katanya sambil ngewink padaku.

"Oh, thanks" Dan aku tertunduk menyembunyikan rona wajahku dari situ lah kami berkenalan, saling bertukar ID line dan semakin dekat dari waktu ke waktu.

》♡《

Hingga hari itu Vernon nekad berteriak nyaring di tengah lapangan di depan seluruh Murid SMA saat itu.

"Ini untuk gadis dengan senyum manis yang mampu meluluhkan hatiku yang membeku ini, ku harap dia mau mendengarkan suara hatiku!"

Ah apa yang dia lakukan? Aku ingin sekali menertawakan nya tapi kurasa terlalu cepat untuk hal itu.

Biarlah ku tunggu dia selesai dengan semua kalimat puitisnya baru nanti akan ku hampiri dia lalu menanyakan apa gerangan yang membuatnya seperti ini.

"Rindu ini memaksaku untuk meluapkan semuanya, perasaan ku, cintaku dan rasa sayangku untuknya!" Ugh, sebegitu serius nya kah seorang Hansol untuk gadis nya itu hmmm? Aku jadi penasaran siapa wanita itu.

"Aku berterimakasih dengan rasa cemburu yang datang ketika dia membagi senyuman manis nya untuk lelaki lain, senyuman itu milikku hanya untukku!"

Dia gila? Mau-mau nya berteriak seperti orang kurang waras begitu?

"Hwayoung lihat apa yang vernon lakukan di sana" kata teman ku menunjuk ke tengah lapangan, Posisi ku di kantin dan segera mungkin aku beranjak dari tempatku berada lalu berjalan ke arah tepi lapangan.

Kurasa Vernon belum sarapan jadi dia menggila seperti ini, harus di hentikan atau tidak dia akan semakin aneh hingga siang hari nanti dan hal itu tentu akan merepotkan ku juga.

Ingin tau apa yang dia ucapkan selanjutnya?

Aku masih sangat ingat apa yang ia katakan.

Tak tau apa yang sebenarnya yang ingin ia lakukan saat itu.

"Hwayoung, maukah kau jadi pacarku dan hanya tersenyum manis untukku saja?"

Saat itu aku hanya terdiam menatapnya, dan langkah kaki ku berjalan perlahan selangkah demi selangkah ke tengah lapangan.

Menghampiri nya yang nampak menanti kan jawaban dariku.

Semua orang bersorak sorai untuk Vernon, aku tak bisa mendengarkan apa yang mereka Ucapkan karena Pusat pikiran ku hanya tertuju pada lelaki mempesona di depan ku saat itu. Tuhan, dia sangat tampan...

Debaran saat bersama Vernon seperti ini memaksa ku untuk mengatakan apa yang hatiku katakan.

"Ya, aku mau"
Jawabku yakin, lalu memeluknya.


Ia balas memelukku, lalu melepaskan pelukan kami sejenak dia menatapku dengan mata berbinar. Saat itu dia langsung mencium ku di depan semua orang, sampai ku dengar sebagian siswi berteriak histeris dan beberapa orang bertepuk tangan.

Itu tak pernah terlupakan oleh ku, tak akan pernah...

Andai vernon juga begitu.


_♡_

Aku sempetin update selang seling deh ya, :))) kudu adil buat wonu di work sebelah sama vernon di work sini :)))


Bonus pict♡:

Vernon_edisi_kekurangan_benang_
jahit.jpg

My Boyfie Is An Idol | VERNON CHWETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang