5

1.1K 135 8
                                    

Jan lupa vote dan komen nya sayang-sayangku!

__♡__

Seminggu setelah hari itu, aku hidup untuk kesibukan mempersiapkan kelulusan dan wisuda ku minggu depan.

Vernon?

aku sudah tak mengetahui khabar nya sejak terakhir kami berbicara lewat telpon di hari aku menangis saat itu.

Aku mulai mencoba menata hidupku lagi, tanpa harus ada nama nya lagi di sana, Aku berfikir untuk mencari posisi yang bagus di perusahaan ayah.

Dan kalau perlu aku ingin sekali pulang kembali ke Jerman dan hidup dengan damai di Villa nenek, mengelola kebun anggur, bercocok tanam, menghirup udara segar dan Hidup bersanding dengan alam liar.

Namun entah kenapa, aku seringkali terjebak di situasi di mana aku merindukan Vernon dan membuatku menangis karena merasa gagal melupakan nya.

Aku menyesal meninggalkannya.



"Jangan bilang kalau kau masih ragu meninggalkan dia" suara bass yang familiar itu berhasil membuatku tersadar dari lamunan ku.



"chanyeol oppa, Aku tidak ragu hanya saja..."

"Temui dia sebelum kau menyesal, Hubungan kalian itu terlalu rumit. Jika kau mengawali nya dengan bertatap muka, maka kau juga harus mengakhirinya dengan bertatap muka. Itu baru namanya impas" Kata chanyeol oppa sambil memegang kedua bahu ku,seolah memberiku kekuatan dari kata kata nya pandangan tegasnya dan Kasih sayang seorang kakak dari nya.

Aku menatapnya, mengatakan bahwasanya aku akan melakukan sarannya tersebut, kedua tangan ku spontan memeluk tubuh tegap itu dan menangis dalam pelukan hangatnya.

"Aku tak ingin meninggalkannya, Oppa. Aku masih sangat menyayanginya" Aku menangis sesenggukan, mengabaikan Koper-koperku yang masih berantakan.


Alasan Chanyeol oppa berada di Korea kali ini adalah ia akan menjemputku dan membantuku untuk mengemas barang agar pulang ke Jerman, rencananya setelah upacara kelulusan di universitas aku akan segera Berangkat ke Jerman.

Dan di saat itu nanti aku berharap, sudah bisa melupakan seorang Vernon, Harus ku lakukan sekali pun sulit.


💔💔💔

Hari di mana upacara kelulusan dilaksanakan.

Aku menunggu dengan jantung berdebar di tempat duduk ku, di sampingku ada Chanyeol oppa yang menggegam tanganku dan sesekali ia mencoba menenangkanku memberi dengan memberikan senyuman  lebarnya yang menularkan semangat kepadaku.

"Jangan gugup seperti itu, Aku sudah yakin minimal  kau pasti menjadi salah satu dari 10 lulusan dengan nilai tertinggi" Kata Chanyeol oppa mengacak rambutku yang padahal sudah tertata sangat rapi.

"Aisshh rambut ku!"omelku lalu memukuli bringas lengannya.

Di saat sedang seperti ini biasanya fokus ku mudah buyar, dan dengan bodoh nya aku percaya saja dengan pengalihan perhatian dari kakak ku yang satu ini.

My Boyfie Is An Idol | VERNON CHWETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang