bersandar di pundakmu,
rasanya seperti hanyut di palung samudra
aku tau,
aku bisa tenggelam kapan saja
tapi nyatanya,
inginku lebih kuat dari kesadaranku akan realita
aku masih tetap teguhkan hati
bersandar di pundak kesepianmuentah apa motivasiku melakukannya
semua orang tau,
kita hanya sekedar teman dekat
tapi firasatku ber kontradiksi dengan logika
yang tadinya semata hanya berdasar kenyamanan
sekarang..
ah, aku tak tau!aku tidak cemburu jika orang lain dekat denganmu
tapi aku juga tidak senang
aku juga tidak biasa saja
aku tidak mengerti harus bagaimanasatu lagi,
entah ini benar faktanya
ataukah hanya realita yang otak ku rekayasa
kamu juga sepertiku kan?
kamu juga berpikir sepertiku kan?
kamu juga mau aku kan?jika benar,
tolong jangan katakan.
jika salah,
tolong jangan katakan.kita harus sadar keadaan
kita tak lain hanya bermain perasaan
saling buat kenangan
kamu dan aku,
hanya sebatas angan.
tapi tuk berpisah, enggan
tuk bersatu, jangan.m.y.b
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral Poèsie
PoésieSketching wondrous moments in words so this fleeting heart of mine can remember for eternity. m.y.b