Brondong Manis part 18

2K 226 6
                                    

(Namakamu) memejamkan mata dan membukanya perlahan, berharap apa yang dilihatnya salah. Berkali-kali ia melakukan hal yang sama, namun hasilnya nihil. Foto itu tak berubah.
Entah kenapa, ia merasakan matanya memanas. Kelopak matanya serasa penuh dengan air.
"Lo kenapa, (namakamu)?" Tanya Nabila yang heran melihat perubahan sikap (Namakamu).
"Gue cabut dulu, ada urusan." Balas (namakamu) lirih.
Nabila mengerutkan kening. Ia menjadi semakin bingung.
"Ada apa sih?" Tanya Nabila lagi
(Namakamu) tak menjawab. Ia beranjak dan berlari meninggalkan Nabila yang masih memanggil namanya.

(Namakamu) terus berlari. Hingga akhirnya ia berhenti di sebuah koridor sepi di dekat laboratorium bahasa. Ia terduduk di sebuah kursi panjang yang terbuat dari kayu. Pikirannya kembali menerawang ke peristiwa beberapa menit yang lalu. Ia berusaha tidak percaya, ia berusaha menampik kenyataan. Hingga tanpa disadarinya bulir-bulir air mata mulai jatuh membasahi pipinya.
"Bagaimana mungkin aku dan Nabila mencintai orang yang sama?" Bisik (namakamu).
(Namakamu) tak bisa lagi menyembunyikan tangis kegundahannya.
Kenapa aku baru tau sekarang kalau orang yang sangat dicintai Nabila itu adalah Iqbaal.... batin (namakamu).
Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Berusaha menumpahkan kegalauannya.
"Sekarang aku harus gimana...." bisik (namakamu) di tengah tangisnya.

Kemudian tiba-tiba handphone nya berbunyi. Dengan sedikit malas ia ambil handphone dari dalam tasnya.

Iqbaal calling.....

(Namakamu) menghembuskan nafas panjang. Seketika ingin rasanya ia berteriak "kenapa harus telfon sekarang!".
Dipandanginya layar handphone yang ada di tangannya, tanpa berniat untuk menjawab. Ia masih belum siap berbicara dengan Iqbaal setelah tahu kenyataan tersembunyi itu. Dan beberapa menit kemudian panggilan itu berakhir. (Namakamu) bernapas lega. Lalu berniat mengembalikan  handphone kembali ke dalam tas. Namun sebelum mendarat di dalam tas, handphone nya kembali berbunyi.
Dan lagi-lagi...

Iqbaal calling.....

(Namakamu) kembali melenguh. Akhirnya ia memutuskan untuk menerima panggilan itu, karena ia pikir siapa tahu ada yang penting. Sejenak ia menarik napas panjang sebelum menekan tombol "yes".
"Halo."
"Hai princess."
"Ada apa?"
"Lama amat jawabnya?"
"Aku masih ada kuliah tadi."
"Ohh. Ganggu ya? Maaf deh."
"Nggak apa-apa."
"Kok lemes gitu? Kamu sakit?"
"Nggak kok."
"Biasanya ceria."
(Namakamu) terdiam.
"Kuliahnya udah kelar kan?"
"Hmmm."
"Keluar gih. Aku jemput kamu."
"Apa? Kamu ada di kampus?"
"Iya, cepetan kesini."
Wah gawat nih, gumam (namakamu).
Lalu ia bergegas menuju ke arah gerbang. Dan benar saja, disana ada Iqbaal dengan mobil hitamnya di dekat gerbang.
"Aku masih ada urusan di kampus."
"Ohh gitu. Harus sekarang?"
"Iya."
Dilihatnya Iqbaal dari kejauhan. Ia ingin sekali menghampiri laki-laki manis itu, tapi hatinya menahan.
"Emm...nggak ada jeda satu jam gitu? Kita keluar dulu, makan atau kemana terserah kamu."
"Nggak bisa, baal."
"Tenang, aku nggak nagih jawaban sekarang kok."
"Nggak bisa."
"Ya udah kalau gitu. Aku balik. Kamu hati-hati nanti ya."
"Iya, kamu juga."
"Bye."
"Bye."
Klik. Sambungan telfon mati.

Perlahan satu bulir air matanya kembali menetes.
Maafin aku, baal....katanya dalam hati.

***
"Dek?"
"Ya ampun kak Rizky?"
(Namakamu) terperanjat saat tiba-tiba seseorang memanggilnya ketika ia berjalan menuju gerbang.
"Ngelamun mulu? Sampe orang segede ini nggak dilihat." Omel Rizky.
"Ya ampun maaf ya kak." Ucap (namakamu).
"Mata kamu kok sembab dek? Habis nangis ya?" Tanya Rizky.
"Ah nggak. Kelilipan aja." Jawab (namakamu).
"Heleh boong." Balas Rizky sambil mentoel hidung (namakamu).
"Kakak mau jemput aku ya?" Tanya (namakamu).
"Idih geer. Nggak dong." Jawab Rizky.
Seketika (namakamu) langsung memproutkan bibirnya.
"Lha terus ngapain disini?" Tanya (namakamu) lagi.
"Mau jemput seseorang." Jawab Rizky.
(Namakamu) mengerutkan kening.
"Hai, Ky." Panggil seseorang.
"Nah itu dia." Sahut Rizky.
"(Namakamu)?"
"Kalian udah saling kenal?"

Bersambung^^

Maaf pendek ya...

Brondong Manis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang