Pukul 06:30 Arin sudah sampai dirumah neneknya. Dia harus menjemput yuuta, rencananya dia akan memperkenalkan sepupunya itu pada teman-temannya. Ia semakin tak sabar melihat reaksi Anika yang sudah dari kemarin pagi penasaran dengan sepupunya itu.
Sesampai dikampus Airin menarik paksa tangan Yuuta ia sudah tak sabar lagi untuk memperkenalkannya pada teman-temannya.
"Rin, pelan-pelan dong. Udah kaya sinetron kawin paksa aja."
"Kawan kawan aku udah nunggu ta"
Yuuta pun pasrah, kali ini ia benar-benar harus mengikuti kemauan sepupunya dari pada harus mengambil resiko pulang jalan kaki hingga kerumah.
Mereka pun langsung menuju kantin, disana terlihat 2 makhluk yang sangat asing bagi yuuta yang tak lain dan tak bukan adalah temannya Airin. Faris dan Anika.
Dengan semangat Airin langsung berlari kesana.
'Malah pake lari-lari lagi, udah berasa kaya main film india aja' batin Yuuta.
"Eh, aku mau ngenalin seseorang" ujar Airin sangat bersemangat.
Faris terperangah 'Ganteng' gumamnya 'Jangan-jangan itu calonnya Airin'
"Itu yang kamu ceritain kemarin, Rin?"
"Iya, kenalan sendiri aja"
"Jiah, tadi katanya mau dikenalin" gerutu Yuuta.
"Yakali di kenalin, emang anak TK?"
Yuuta mendengus pasrah
"Okelah kalau gitu" jawabnya " Hai, nama saya Zakhlul Yuuta, saya dari Jepang, negara yang jauh disana ituloh, yang banyak bunga-bunga sakuranya itu. Saya tinggal disini bersama nenek. Saya harap kita bisa berteman baik ya. Hajimemashite"
Airin melongo 'benar-benar seperti anak TK' pikirnya
"Hahahah, lucu juga kamu yuut, nama aku Faris, Faris At Thariq" ujarnya sambil mengulurkan tangan "Hajimemashite"
Yutta menjabat tangannya "Tapi jangan panggil aku yuut"
"Eh? Terus aku harus manggil apa? Uta? Unta? Atau zaza?"
"Sama aja" jawabnya sangsi "Nama aku Yuuta jadi harus manggil lengkap"
"Ribet ah, bodo amat pokonya aku manggilnya Yuut" jawab Faris "Yaudah aku duluan ya, masih ada kelas. Bye Yuut Yuut. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikum salam" jawab Anika dan Airin lirih.
Yuuta memasang wajah poker facenya, Airin dan Anika pun tertawa ngakak.
"Eh iya, nama aku Anika" ujar Anika tiba-tiba.
'Setelah sekian lama aku menunggu akhirnya dia bicara juga' gerutu Airin dalam hati
Yuuta pun menatap datar sambil beristigfar dalam hati, baru hari pertama ia kuliah sudah harus menghadapi kejadian pencemaran nama baik semacam ini. Entah apa lagi yang akan terjadi besok.
***
"Faris" teriak Yuuta saat melihat Faris berjalan seorang diri melewati taman kampus.
Faris mengernyitkan dahinya, seakan mengingat-ngingat siapa pria yang sudah berani meneriaki namanya itu.
'Tu orang lupa kali ya sama aku, sama kaya Airin ternyata. Pelupa' batin yuuta. Ia pun berlari menghampiri Faris. "Lupa ya sama aku?"
"Anda siapa?"
Yuuta langsung shock, rasanya ia ingin pingsan di tempat. Tapi tak apa, sebagai lelaki sejati ia harus pura pura kuat.
"Hahahahah"
Yuuta masih mematung dengan tatapan yang sekosong es kosong. Faris mengibaskan tangannya ke wajah yuuta, namun yuuta tak memberi respon apapun.
"YUUTA, JANGAN KESURUPAN DISINI" Faris berteriak histeris.
Semua orang memandang heran ke arah mereka. Yuuta yang takut kegantengannya luntur karena di tatap kakak-kakak senior pun menghentikan adengan patungnya.
"Maaf maaf, kami lagi latihan drama" Yuuta memberi pengumuman kepada semua orang, lalu beranjak meninggalkan Faris.
"SAYANG, JANGAN TINGGALIN AKU"
'Tamat sudah, bakal suram masa depan aku' batin Yuuta.
YOU ARE READING
Daisy
SpiritualCinta berlalu di depan kita, terbalut dalam kerendahan hati, tetapi kita lari dari padanya dalam ketakutan, atau bersembunyi dalam kegelapan, atau yang lain mengejarnya, atau untuk berbuat jahat atas namanya - Kahlil Gibran Aku ingin mencintaimu hin...