- Cerita ini diambil dr webtoon dan diubah sedikit alurnya.... Tp mungkin tetap lbh bagus yg ada di webtoon.. cerita ini author bikin wkt author baru bikin akun wattpad.. Terus author mau nyoba bikin cerita yg ada di slh satu di webtoon.. 😁 jad...
Akasia bahagia.. Pada akhirnya apa yang diinginkan olehnya terkabulkan..
Dan kini ia telah berusia 16 tahun..
Ia semakin cantik.. ..
Dan Lee juga sudah lama tiada kabar..
Hariini Akasia sedang tidak sibuk..
Seharian ia berada di Kuil Purii.. Ia dilayani terus menerus..
Akasia merasa sedikit risih.. Ia juga merindukan ayah ibunya..
"Bibi Atheer.. apakah suatu saat aku boleh ikut sekolah? Bolehkan aku menemui ayah dan ibuku juga?"
"Mungkin,Akasia.."jawab Bibi Atheer..
Akasia semakin hari semakin sedih.. ia bosan..
Ia tidak diperbolehkan untuk keluar rumah..
Ia merasa seperti burung dalam sangkar..
Hidup yang tidak bebas.. Hanya bisa melihat dunia luar dari jendela
Akasia berfikir seharusnya ia bahagia di kehidupannya saat ini,.. selalu dilayani.. di sajikan makanan enak,semua perintahnya di turuti..
Namun jika tidak ada ayah dan ibunya.. Akasia merasa kesepian.. merasa kurang..
..
Karena bosan.. Akasia pun merajut ..
Saat sedang merajut..Akasia terlihat manis..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia merajut dengan tenang.. Padahal didalam hatinya.. dipenuhi kesedihan..
Tiba tiba.. "Aw!.."
Jari Akasia tertusuk jarum... Dan berdarah..
Akasia pun memanggil pelayannya itu..
Dan berkata.. "Em..bolehkah engkau mengobati jariku? Jariku tadi tidak sengaja tertusuk jarum saat merajut"
Pelayan itu tampaknya terkejut dan langsung mengusir Akasia..
"Pergi kau! Kau bukanlah jelmaan dewi lagi! Jelmaan dewi tidak memiliki kecacatan sepertimu! Dan jangan kembali lagi!"
...
"Heii! Apa apaan ini?!.. kau sama sekali tidak sopan!!.. Aku bisa saja mengutukmu!!!! Aku ini jelmaan dewi!!! Hey!!!!!!" Teriak Akasia..
Pelayan itu langsung menutup pintu Kuil Purri dengan sangat kencang..
Akasia merasa kaget ...
"Dasar pelayan!.. ah iya.. kenapa aku tidak ke rumah ayah dan ibu saja.. disana aku bisa hidup normal dan aku tidak merasa dikurung lagi.." gunam Akasia..
Saat menuju ke rumah orang tuanya..
Akasia merasa seperti ada yang mengikutinya..
Tapi Akasia tidak menemukan orang yang mengikutinya itu..