Sepenggal Asa

23 1 0
                                    

Peluklah hati ini di saat ku mulai merasa gelisah, dalam penantian penuh kesabaran ini, terkadang Hatiku merasa rindu pd dia insan yg ku cintai dalam diamku...

Duhai calon pemilik tangan gagah yang menolongku ketika aku terpuruk dan jatuh..
Lindungi aku dalam perjalanan hidup kita, ketika engkau terluka kan kubalut dengan cinta jiwa yang merona, menyembuhkan segala perih dalam jiwamu.

Duhai calon pengusap air mataku, sungguh engkau takkan rela calon bidadarimu ini menangis, usaplah lembut pipi kemerah-merahan ini agar tak menangis, dan
kan kuhaluskan telapak kakimu dengan mencucikannya ketika engkau pulang dari berjihad.

Kau hadir mengisi kehidupanku. Kau ketuk pintu hatiku, yang membuatku enggan berpaling dan menjauh darimu.
Kau hadirkan bunga-bunga asmara antara kita.
Hingga sampai saat dimana ku tersadar, entah jalan apa yang sedang kulalui ini. Tanpa petunjuk mana yang benar dan mana yang salah.. karna semua masih nampak abu-abu, belum jelas ujung dari semua ini.

Ku tulis bait ini dalam rangkaian malamku yang panjang Ku ungkap getar ini dalam ragu yang tertahan...
Untukmu seorang ikhwan yang tak juga kunjung datang...

Seorang yang memiliki hati bijak bukan hanya otak yang cerdas,
Seseorang yang tidak hanya memujaku, tetapi dapat juga menasehatiku bila salah,
Seorang pria yang mencintaiku bukan karena kecantikanku, tetapi karena hatiku,
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi
Seorang pria yang dapat membuatku merasa dihargai sebagai seorang wanita kala berada di sisinya,

Aku tidak meminta seorang pria yang sempurna, Namun aku meminta seorang pria yang tidak sempura sehingga aku dapat membuatnya sempurnya di mata-Mu

Kisah BayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang