Bermalam dirumah Andra

19 3 4
                                    

Siang ini mentari seakan-akan ada di atas ubun-ubun nih guys... panasnya kebangetan.

Sembari mengusap keringat dengan sapuan spon bedak tak hentinya langkah kaki Gua keluar masuk kamar untuk bercermin karena sebentar lagi Andra mau jemput Gua guys...

Tak ada yang Gua persiapkan kecuali ijin dari kedua orang tua dan rencana untuk bicara masalah hubungan Gua sama Andra guys..

"Aarrrggh... gerah banget." Ucap Gua sembari duduk diruang tamu menunggu kedatangan Andra.

Baru 5menit diruang tamu, akhirnya Andra datang.

Wajahnya yang sudah tak asing lagi terlihat jelas dibalik kaca helmnya memarkir motornya dihalaman rumah.

"Assalamualaikum" ucap Andra dengan langkah kakinya menuju ruang tamu.

"Waalaikumsalam" senyum diwajah tak bisa Gua tahan lagi sembari menjawab salamnya.

"Duduk dulu, Aku mau panggil mamah." ucap Gua pada Andra berbalik arah untuk manggil Mamah.

Seperti kebanyakan orang yang baru pertama kali bertemu Mamah hanya menyapa ala kadarnya ajah guys..

"Mau langsung berangkat apa masih mau disini." Hal itu langsung Gua tanyakan guys.. karena Gua tau Andra gak pengen lama-lama dirumah.

"Langsung berangkat ajah" jawab Andra dengan wajahnya yang agak kusut karena kegerahan.

"Aku bilang mamah dulu" tanya Gua sembari memanggil Mamah untuk pamitan.

"Mah, Kaila berangkat yah.." sembari mencium tangannya.

"Ya udah.." jawab Mamah diikuti langkah kakinya menuju ruang tamu.

"Saya pamit Mah.." Andra beranjak dari tempat duduknya.

"Ya udah nak, hati-hati." Ucap Mamah pada Andra seolah-olah berpesan agar Andra menjaga Gua dengan baik.

"Assalamualaikum" ucap Andra meninggalkan ruang tamu diikuti langkah Gua menuju motornya.

.....................

Saat ini otak Gua benar-benar kosong guys.. tak bisa Gua bayangkan apa yang harus Gua lakukan nanti setelah dirumah Andra dan bertemu dengan keluarganya.

"Huufft..." menghela nafas untuk menghentikan bayang-bayang gak jelas ketika nanti Gua dirumah Andra.

Ini hari pertama Gua sama Andra berdua diatas motor selama komunikasi Gua sama Dia terputus karena sikapnya yang mulai berubah.

"Huuuh...Ndra... kamu gak ngerti apa, Gua tuh pengen banget peluk kamu." Lirih dalam hati kecil Gua guys...

Tas ranselnya yang ada dipunggung Andra membuat Gua tak bisa memeluk tubuh rampingnya.

Hal ini benar-benar membuat Gua kesal guys... entah Andra memang gak mau dalam dekapanku atau hal itu tak ada dalam benakknya.
Berteman ponsel pintar Gua mencoba menikmati perjalanan.

"Kamu sudah sholat?" Pertanyaan itu dia lontarkan.

"Sudah" jawab Gua seadanya.

"Berhenti dimasjid dulu, Aku mau sholat" ucap Andra dengan membelokkan setir motornya kearah masjid.

.........................

Setengah perjalanan sudah dilalui, tubuh ini mulai kedinginan karena cuaca didaerah rumah Andra sangat berbeda dengan daerah rumah Gua guys.. ditambah hembusan angin dan tetesan air karena hujan baru saja reda. Semakin menghiasi perjalanan ini.

Suasana seperti ini tak mungkin Gua lewatkan begitu saja. Alasan kedinginan sudah pasti membuat tangan Gua serasa tak ingin lepas dari tubuhnya, untung saja Andra sudah memindahkan tasnya dari punggungya sehingga tak menghalangi dekapan hangat ini.

DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang