5

16 1 0
                                    


Twinkle, twinkle, little star
How I wonder what you are
Up above the world so high
Like a diamond in the sky
Twinkle, twinkle little star
How I wonder what you are

When the blazing sun is gone
When he nothing shines upon
Then you show your little light
Twinkle, twinkle, all the night
Twinkle, twinkle, little star
How I wonder what you are

Nesya terduduk di balkon kamarnya. Menikmati semilir angin malam yang terasa begitu menenangkan. Matanya tak lepas dari langit yang indah. Masih terekam walau tak begitu jelas masa -masa kecilnya, yang ia suka adalah saat bersama kedua orang tuanya.

Tapi waktu berjalan. Semuanya pasti akan berubah. Entah itu hal yang kecil ataupun besar.

Tapi Nesya tidak pernah tau kalau waktu membuat hidupnya berubah  begitu cepat .

Ya waktu, seperti yang saat ini Nesya rasakan, ia merasa ada yang aneh di dalam dirinya. Ia merasa begitu senang sejak tadi.

Flashback

Tintin

Mobil hitam berhenti di depan Nesya,tapi  Nesya tidak menyadarinya, karena masih melamun.

Tintintin

Nesya pun tersentak, ia langsung melihat ke depan dia bingung dengan mobil yang ada di depannya. Nesya pun hanya bisa diam. Kaca mobil itu pun diturunkan dan muncullah Dirga "Nes, ayo"

"Hah? " Nesya masih bingung. Dan Ia baru teringat sesuatu"oh iya, gue lupa. Iya iya sebentar" Ia baru ingat kalo tadi Dirga mengajaknya untuk pulang bareng, Nesya langsung berlari memasuki mobil Dirga, karena jalanan licin Nesya pun terpeleset, hampir saja ia jatuh.

Emang dasar ceroboh

"Sorry, gue lupa" sesal Nesya saat berada di mobil Dirga.

"Lupa? "Dirga  menaikkan sebelah alisnya. "Perasaan gue ga lama deh ke parkiran"Tanya Dirga . Ia hanya menoleh sebentar ke Nesya, lalu fokus lagi ke jalan.

"Iya, sorry tadi gue ngelamun" jelas Nesya.

"Oh, emm kalo jalan hati hati"

"Hah? " Nesya langsung melihat ke Dirga, tak percaya kalo Dirga---perhatian?

Dirga pun hanya diam saja, tidak mau membahasnya.

Hening. Tidak ada yang berniat membuka suara. Dirga fokus kejalan, sedangkan Nesya lebih tertarik melihat hujan yang masih turun dengan deras.

Mata Nesya memang fokus keluar jendela, tapi pikirannya kemana mana. Dia masih tak percaya kalau sekarang lagi duduk di dalam mobil Dirga, ya Dirga. Orang yang Nesya pikir sama sekali tidak mempunyai ekspresi, dingin, datar, dan aneh.

Aneh karena Nesya merasa Dirga dimana mana, setiap Nesya kemana, tidak lama kemudian pasti dia melihat Dirga. Aneh atau hanya perasaan nya saja? Entahlah..

Nesya melirik ke Dirga, tapi ia cepat cepat melihat ke jendela lagi, ia takut ketauan kalo diam diam melirik Dirga, kan malu.

Dirga, cakep juga, matanya tajam, hidungnya mancung, bibirnya ahh menggoda, eh. Nesya geleng geleng sendiri ,karena merasa aneh dengan pikirannya "astaghfirullah, apaansi gue mikirnya, ishh "ucap nesya dengan suara pelan, dengan menutup mata.

Dirga yang melihat nesya seperti itu mengerutkan keningnya 'dia kenapa? ' batin Dirga. "Lo kenapa? " tanya Dirga langsung.

Nesya langsung menoleh "ha? Eng--engga kok, gapapa" Nesya langsung membuang muka, karena malu.

TydTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang