"Okay, I'll tell you.. I am The Time Keeper".
ada hening sejenak. tak ada suara seikitpun didalam ruangan tersebut.
"What do you mean?" Alden memiringkan kepala dan penuh pertanyaan. Penjaga Waktu? Pria tua yang penuh janggut tebal dan panjang ini memang sudah banyak minum, sekarang itu membuatnya gila Pikirnya dalam hati.
Diruangan gelap itu yang hanya diterangi oleh seberkas kilatan cahaya biru. Ketika semua pertanyaan Alden yang menahan diotaknya seketika bertambah heran. ketika melihat ada cahaya putih yang berbentuk kotak-tidak,maksudnya seperti pintu muncul di belakang pria tua itu.
"Hei... lihat, ada jalan keluar.. aku akan keluar dan meminta pertolongan. Cuih, kurasa orang gila ini akan dipukuli orang ramai karena telah mengurungku di tempat yang tidak jelas ini." hardik alden kesal sembari berlari kearah cahaya putih itu.
"Hei.. siapa saja disana tolong aku, aku di culik oleh Pa-.." alden terhenti ketika sudah di ambang pintu. Matanya terbelalak dan mulutnya menganga sangat lebar. ekspresi wajahnya langsung berubah dan tampak terlihat ekspresi yang sangat Shock.
"Apaaa?? apa yang terjadi dengan New York? Shiitt!! Dimana aku?"
Dia melihat sesuatu yang belum pernah dilihatnya. pintu cahaya itu membawa dia ke arah sebuah padang rumput lebar dan dihiasi dengan pohon rindang yang menjulang tinggi keatas. semak belukar dimana-mana. dan sosok makhluk raksasa besar yang ada dimana-mana. yang kita kenal dengan sebutan Dinosaurus.
Pria berjanggut itu berbalik arah dan melihat Alden hanya berdiri di ambang pintu. perlahan dia berjalan dan didorongnya alden hingga semua tubuhnya keluar penuh dari pintu itu. Alden bahkan terjatuh ditanah.
"Hei... pelan-pelan Bung." dia bangkit dan membersihkan debu dari pakaiannya. "Dimana aku? dan siapa kau? mengapa kita bisa bera-" ucapan Alden terputus.
"Sssshhhttt... lagi-lagi kau banyak bertanya nak." Pria berjanggut itu berjalan melalui alden. dia duduk di atas sebuah bongkahan batu. Alden mengikutinya seakan ada magnet yang melekat didirinya untuk mengikuti pria tua itu.
"tolong beritahu aku, dimana kita sekarang" pinta alden. kali ini dia berbicara dengan sopan. bahkan kata tolong yang sangat jarang dia gunakan, sekarang dia gunakan demi mendapatkan jawaban yang pas.
"ini masa tiga-juta tahun sebelum tahun yang kau tempati sekarang". kata pria tua itu tanpa melirik sedikitpun ke arah alden.
Alden lantas mengalihkan pandangannya dari pria tua itu dan menuju hamparan padang rumput luas didepannya. dia merasa tak percaya apa yang telah di alaminya. masa tiga-juta tahun sebelum tahun dia berada sekarang?. seriously? itu yang ada dipikiran Alden. hamparan padang rumput luas dengan semak belukar yang memiliki dedaunan lebar nyaris raksasa besarnya. mamalia yang terbesar yang pernah hidup dibumi yang berkeliaran dihamparan tersebut, yang biasa kita sebut dengan Dinosaurus. Bahkan Alden ingat ketika Ayahnya membelikan mainan Dinosaurus T-rex dan Dinosaurus berleher panjang kepadanya saat ia berusia 7 tahun. ia sangat senang ketika dibelikan mainan itu. ia bahkan menghabiskan hampir seluruh waktunya hanya untuk bermain dengan mainan kesukaannya tersebut.
Ini tak seperti yang ia bayangkan. bahkan jauh dari kata 'yang ia bayangkan'. Alden duduk ditanah sambil bersandar di batu keras berwarna abu-abu, tampat si pak tua berjanggut itu duduk. duduk dengan tatapan kosong kedepan. dan berusaha membuat otaknya berpikir terhadap 'apa yang sedang dialami oleh dirinya sekarang?'. Kurasa aku sudah mati, Sehingga aku bisa bepergian dulu mengelilingi imajinasiku sebelum akhirnya aku ditarik ke alam bawah oleh iblis nan buruk rupa. itu yang dipikirkan olehnya.
"Hei pak tua...." panggil Alden.
Suasana hening, bahkan nyaris terdengar suara serangga berbunyi disekitar mereka.
"Hei.. maaf, kau tau, semua ini tak masuk akal bagiku. dan kau datang dengan tiba-tiba lalu, yaa... kurasa kau tidak gila, atau mungkin aku yang sudah gila. jadi, maafkan aku... dan aku ingin pulang sekarang. kita bisa melupakan kejadian ini dan aku akan-"
"Son, kau tau.. aku sudah mengenalmu sejak kecil. bahkan aku masih ingat ketika kau terjatuh karena Bob menjegelmu disekolah dan kau pulang dalam keadaan baju yang basah karena tangisanmu." pria itu sedikit memunculkan senyum dari balik wajahnya. "dan aku jelas tau ambisimu, semua cita-cita yang kau inginkan. impian yang berusaha kau wujudkan, Nak" pria itu memperlihatkan senyumannya yang indah dari balik kulit wajahnya yang kelihatan sudah kendur.
"jadi... kau mengenalku dengan dekat, ya. bahkan aku sudah lupa dengan kejadian 'Bob' tadi. hmmm, sekali lagi aku tanya kepadamu, jikalau itu boleh dan tidak membuatmu marah. Siapa namamu? dan sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan kita?".
Pria tua berjanggut itu perlahan bangkit dari tempat ia duduk. memegang tongkatnya dengan penuh keyakinan. lalu berjalan kedepan seolah ada hal yang penting harus ia katakan. "Well, aku akan memberitahumu. tapi tidak disini. ayo kembali kedalam Portal itu".
Kali ini Alden meyakini pria itu dengan penuh kepercayaan. dia lantas bangkit tanpa membersihkan debu yang tertinggal dipakaiannya. dia berjalan mengikuti pria tua berjanggut itu dari belakang. dan seketika didepan mereka muncul segaris cahaya putih yang perlahan menjadi persegi panjang berbentuk sebuah pintu. Dan mereka masuk kedalamnya.
***************************
KAMU SEDANG MEMBACA
The Time
Fantasy"Kau saja tidak bisa melawan para Wroxman ini, malah mau ajak aku berdebat, sudahlah, kau ingat ketika pertama kali kau menemukanku dan aku....." "Diam nak,, aku.. sudahlah, cepat kemari" "hmmm... Good Bye Teacher.... SEKARANG !!!!" Ergado menekan...