tarabiscoté

1.1K 100 3
                                    

Busan, 13 November 2008


"Ya! Mingyu!" teriak seorang anak perempuan saat rambutnya yang dikuncir ditarik oleh seorang anak laki-laki yang bernama Mingyu, Kim Min Gyu.

"Wae?" tanya Mingyu meledek sambil melepas tangannya. Anak perempuan itu mengerucutkan bibirnya lalu memukul pelan kepala Mingyu.

Namanya Tzuyu, Chou Tzu Yu. Tzuyu berlari ke arah pohon dan menaikinya secara brutal. Bukannya brutal, lebih tepatnya professional. Anak ini mengklaim bahwa dirinya sudah terlalu pandai untuk memanjat pohon. Tentu saja tanpa ada rasa takut.

"Ya! Jangan naik ke pohon!!" pekik Mingyu saat melihat gerakan tiba-tiba dari Tzuyu.

Tzuyu tertawa menatap Mingyu yang berada di bawah sana. "Ya! Mingyu-ssi! Kau hanya iri karena kau tidak bisa memanjat bukan?! Ayo cepat! Kau namja!"

Mingyu menyeringai. "Tidak, aku tidak akan naik. Saat kita berdua diatas, lalu jika kau jatuh siapa yang akan menyelematkanmu?" ujar bocah itu.

Tzuyu tertawa lepas, lalu bergerak untuk turun dari pohon, tanpa hati-hati. Ia turun dengan mulutnya yang tidak berhenti tertawa. Di otaknya selalu ada kata-kata, 'Ah aku adalah pemanjat pohon yang sangat professional.'

"Ya! Youngie! Hati-hati!" pekik bocah laki-laki itu saat melihat Tzuyu hampir terpeleset.

Tzuyu hanya menampilkan cengirannya lalu melanjutkan perjalanan dari atas pohon ke bawah.

Namun saat langkah terakhir, tanpa dia sangka ternyata ia salah memijak ranting. Ia memijak ranting rapuh yang hampir patah.

BUGH!

Tzuyu terjatuh ke tanah. Mingyu yang terkejut melihat kejadian itu pun langsung menghampiri sahabatnya. "Youngie ireona!" ujar bocah itu sambil menggoyangkan tubuh Tzuyu.

Tzuyu tidak bergerak, ia memejamkan matanya. Mingyu belum cukup dewasa untuk mengerti apa yang terjadi pada sahabatnya itu. Ia pikir Tzuyu sedang tidur.

Lalu Mingyu terus mencoba untuk membangunkannya
Tapi ada yang aneh, Tzuyu tak kunjung bangun. Mingyu yang merasa ketakutan langsung membopong tubuh Tzuyu dengan susah payah menuju rumahnya. Dan tanpa Mingyu sadari, darah mengalir deras dari kepala Tzuyu.

"Abeoji!" panggil Mingyu saat ia sampai di rumah Tzuyu. Appa Tzuyu turun ke bawah, mencari-cari Mingyu yang tadi memanggilnya. Beliau terkesiap begitu melihat putri kecilnya yang tidak sadarkan diri direngkuhan Mingyu.

"Mingyu apa yang terjadi?!" pekik Appa Tzuyu sambil mengambil alih tubuh putrinya ke rengkuhannya.

"Darah?!" seru Appa Tzuyu saat melihat tangannya penuh dengan darah. "Mingyu kajja kita ke rumah sakit!"

t a r a b i s c o t é

tarabiscotèTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang