tarabiscoté - 02

491 56 8
                                    

Tzuyu masih tersenyum sambil terus memegangi pipinya. Masih setengah percaya atas kejadian tadi. Kejadian yang hampir membuat jantungnya meledak.

Bayangkan saja, saat ia baru masuk di sekolah baru, tiba-tiba menabrak seseorang namja, lalu namja itu menjadi teman sebangkunya, kemudian ia- dikecup pipinya oleh namja itu. Mustahil memang, tapi itu kenyataannya.

Kim Mingyu. Namja pertama yang membuatnya jatuh cinta di sekolah ini. Jadi anggap saja ini cinta pertama Tzuyu.

Untuk sejenak Tzuyu lupa tentang laki-laki yang terus memenuhi mimpinya.

Demi cinta pertama, di sekolah barunya, Kim Min Gyu.

🦄🦌🦄

"Tzuyu-ssi! Ada namjachingu-mu!" ucap ajhumma sambil mengetuk pintu.

"Mwo? Aku tidak punya pacar ajhumma!" seru Tzuyu sambil menguncir rambut, lalu bangkit menemui chingu yang ajhumma katakan.

Geundae, chingu? Bahkan Tzuyu baru mengenal tiga yeoja dan dua namja di sekolah barunya. Mana mungkin mereka datang ke rumah Tzuyu, mereka tidak tahu alamat rumahnya.

"Nuguya?" tanya Tzuyu melihat seorang namja yang sedang membelakanginya. Saat namja itu berbalik, Tzuyu membulatkan matanya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Mingyu berbalik sambil memamerkan senyum satu sudutnya.

"A-ah? Mwo?" tanya Tzuyu gugup. Melihat senyuman setengah Mingyu saja ia sudah lemas.

Mingyu terkekeh sambil menelusupkan ponsel yang tadi ia pegang ke dalam saku celananya. "Kajja," ajak Mingyu sambil menggenggam tangan Tzuyu.

Heol, Tzuyu masih berdiri menganga seakan hidupnya akan berakhir saat Mingyu menggenggam tangannya. Jantungnya berdegup sangat keras. Ia takut kalau sampai Mingyu mendengarnya.

"Wae? Ada apa?" tanya Tzuyu saat kesadarannya sudah kembali.

Mingyu mengangkat sebelah alisnya. Apa namja itu tidak tahu seberapa besar efek mengangkat sebelah alis dengan seringaian di bibir pada Tzuyu? Tzuyu sudah lemas.

"Aku hanya ingin kesini, ternyat-"

"Ya! Chakkaman, bagaimana kau tahu alamat rumahku?" tanya Tzuyu memotong perkataan Mingyu.

"Hanya sedikit melakukan hal yang dilarang. Menguntit," ujar Mingyu dengan senyuman manis dibibirnya.

"Hajima. Jangan lakukan itu. Sudah cukup Mingyu-ssi."

"Wae? Apa salahnya?"

"Tidak ada. Tapi jangan lakukan itu jebal."

"Geunde wae?"

"Ya! Aku bisa menyukaimu kau tahu!"

Mingyu menyeringai tangannya terulur mengusap pipi Tzuyu yang memerah. "Geunde, bagaimana kalau aku menyukaimu?"

Tzuyu membulatkan matanya. Bagaimana bisa seseorang seperti Mingyu menyukainya. Astaga, ini baru sekitar delapan jam setelah pertemuan singkat mereka. Tidak, Tzuyu tidak boleh jatuh kepada Mingyu.

"Seolma," celetuk Tzuyu sambil menatap Mingyu dengan wajah bodohnya.

Mingyu tertawa. Lagi. Ya Tuhan. Sudah cukup Tzuyu menahan tubuhnya yang makin lemas.

"Ya! Geumanhae! Jangan tertawa Mingyu-ssi!" pekik Tzuyu sambil menghentakkan kakinya yang dalam balutan sneakers hitam putih.

"Jigeum wae? Apa kau akan menyukaiku lagi?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

tarabiscotèTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang