Bagian 2

930 107 7
                                    

Keesokan harinya, Viktor dan Yuri berangkat menuju bandara untuk pulang ke Jepang, ke kampung halaman Yuri di Hasetsu. Sesampainya di stasiun Hasetsu, banyak orang yang menyambut kedatangan mereka berdua. Terutama keluarganya, Minako-sensei, lalu Yuko & Nishigori bersama anak mereka Axel, Lutz dan Loop. Mereka semua menyambut Yuri dan Viktor dengan hangat dan mengelu-elukan mereka berdua. Setelah itu, Yuri, Viktor, keluarga Yuri dan rekan-rekan Yuri merayakan kemenangan Yuri dengan berpesta di kediaman keluarga Katsuki.

“Yuri, selamat atas kemenangannya! Aku sangat bangga padamu!”kata Minako-sensei sembari merangkul Yuri.
“Mi...Minako-sensei? Terima kasih! Kalian semua juga, terima kasih sudah mendukungku selama ini dan juga ucapan selamatnya.”kata Yuri.
“Ini makanlah katsudon sepuasmu, Yuri.”kata Ibu Yuri sembari menyodorkan beberapa mangkuk katsudon, makanan kesukaan Yuri.
“Wow, terima kasih Ibu!”ucap Yuri.
“Viktor pasti lapar kan? Kau juga boleh makan katsudon sepuasmu.”kata Ibu Yuri.
“Benarkah? Terima kasih banyak.”ucap Viktor.

Minako-sensei datang membawa beberapa botol sake, lalu meletakkan semuanya di atas meja.

“Aku membawa sake, ayo kita minum sepuasnya!”ajak Minako-sensei.
“Kau membeli sake terlalu banyak, Minako!”kata Yuko.
“Hahaha, tidak apa-apa Yuko, ini semua untuk merayakan kemenangan Yuri.”ujar Nishigori.
“Sepertinya aku ingin minum.”kata Yuri sambil menuang sake ke gelas, lalu meminumnya.
“Jangan terlalu banyak minum, Yuri!”pesan Viktor.
“Viktor benar, kau ini selalu bertingkah gila saat mabuk!”timpal Minako-sensei.
“Iya iya, aku mengerti.”kata Yuri.

Setelah menghabiskan katsudonnya, Yuri keluar untuk menenangkan diri sambil menatap langit malam Hasetsu yang ia rindukan. Beberapa saat kemudian, Yuko juga keluar menyusul Yuri. Yuko adalah teman masa kecil Yuri yang juga mengidolakan Viktor.

“Yu-chan? Kenapa ke sini?”tanya Yuri.
“Aku hanya ingin mencari udara segar. Kau sendiri?”jawab Yuko.
“Aku merindukan pemandangan Hasetsu.”
Mereka berdua terdiam sejenak, memandangi langit malam Hasetsu yang indah bertabur jutaan bintang.
“Selamat atas kemenanganmu, Yuri.”ucap Yuko.
“Terima kasih, Yu-chan.”ucap Yuri.
“Aku tidak menyangka teman masa kecilku bisa memenangkan Grand Prix Final dan bisa membuat idola kita, Viktor menjadi pelatihnya. Kau luar biasa, Yuri!”puji Yuko.
“Yah, ini semua juga berkat Viktor dan juga dukungan kalian semua. terima kasih!”kata Yuri.
“Hmm..., ngomong-ngomong apa kau sudah mempunyai pacar? Apa ada orang yang kau sukai saat ini?”
“He? Anooo..., etooo...”

Yuri bingung ingin menjawab apa, wajahnya merah padam. Saat ditanya seperti itu, ia jadi teringat pada Viktor. Saat ini Viktor adalah orang yang paling dekat dengannya. Yuri masih bingung dengan perasaannya. Apakah selama ini Yuri hanya menganggap Viktor sebagai pelatihnya saja? Atau ia memiliki perasaan lebih dari itu? Yuri merasa Viktor berbeda dengan pelatih-pelatih sebelumnya. Perasaannya kepada Viktor juga berbeda dengan apa yang ia rasakan pada pelatih sebelumnya. Perasaan apakah ini?

“Yuri! Kenapa malah melamun?”tanya Yuko.
“Ti...tidak apa-apa, a...aku hanya bingung mau menjawab apa.”jawab Yuri.
“Hahaha, tidak dijawab pun tidak apa-apa. Kalau kau sudah memiliki seseorang yang kau cintai, ceritakanlah kepadaku kapan-kapan!”

Selesai mengobrol, Yuri dan Yuko kembali ke rumah Yuri dan bergabung bersama yang lain. Lagi-lagi Minako-sensei mabuk karena terlalu banyak minum sake. Begitu juga dengan Viktor, ia langsung melepas bajunya dan memeluk Yuri di depan yang lainnya.

“Yuuuriii....!”kata Viktor yang sedang mabuk berat.
“Viktor, kau ini! Melarangku untuk jangan banyak minum, malah kau sendiri yang banyak minum sampai mabuk begini! Mooo....”keluh Yuri.
“Yuuuriii, aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu!”

Yuri terkejut saat mendengar Viktor mengatakan itu saat sedang mabuk berat. Wajahnya merah padam. Begitu juga dengan Minako-sensei dan Yuko.

“Yuri, aku masih penasaran dengan cincin pasangan kalian berdua.”kata Minako-sensei.
“Benar juga, kalian selalu memakainya saat Grand Prix Final kemarin.”timpal Yuko.
“Ti...tidak, i...ini hanya jimat keberuntungan kami agar berhasil di Grand Prix Final.”jelas Yuri.
“Heh? Bukan cincin pertunangan kalian?”tanya Minako-sensei.
“Tentu saja bukan!”jawab Yuri menyangkal.

Selesai pesta, Yuri membawa Viktor yang masih teler ke kamar Viktor lalu membaringkannya dan menyelimutinya. Setelah itu, Yuri pergi ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya ke atas kasur. Ia teringat dengan ucapan Viktor tadi, bahwa ia mencintai Yuri. Apakah Viktor tadi serius atau hanya bercanda? Soalnya Viktor mengatakan hal seperti itu saat sedang mabuk. Karena terlalu kepikiran, Yuri pun tak bisa tidur malam itu.

To be continued

Something Round and Gold (Yuri on Ice FanFiction) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang