1

1K 17 2
                                    

Gadis dengan headsheat ditelinganya kini berjalan seolah koridor sekolah adalah milik nenek moyangnya

ia berjalan tanpa memperhatikan apa yang akan dilewatinya

ia bahkan tidak memperdulikan keramaian yang terjadi ditelinganya

hanya alunan lagu yang mampu membuatnya teralihkan

Hingga seorang lelaki yang  mengenakan jersey basket berjalan kearahnya dengan suara dribelan bola basketnya yang menggema diseluruh koridor

tanpa mereka sadari mereka berjalan berlawanan arah tetapi dengan jalur yang sama

Dan tabrakan antara wajah dengan dada kaki dengan kaki dan perut dengan bola basket terjadi tanpa bisa mereka hindari

Bruukk

Perhatian siswa dan siswi yang ada dikoridor sekolah pun tertuju pada dua insan yang jatuh terpelungkup

"sialan! Siapa yang berani nabrak gue" umpatnya sambil meringis pelan

"berisik lo, bangun dari tubuh gue sialan. badan lo bau bangke"

Gertakan itu pun menyadarkan gilang dari kesakitan yang ia alami dengan perlahan kesadaran pun sudah memenuhi raganya

laki--laki itu pun segera bangkit
tapi gerakannya terhenti saat mata coklatnya bertemu dengan mata hitam bulat yang membuatnya terpesona

sialan! apa ia baru saja cinta pada pandangan pertama? kekehnya dalam hati

kekehan itu pun langsung terhenti saat teriakan tiba--tiba menginstrupsinya

"WOY LO BUDEK APAH? HAH? TURUN DARI ATAS TUBUH GUE SIALAN"

"Sorry" ucap gilang singkat dengan wajah datar yang memancing amarah dari wanita yang kini mencoba mendorong tubuhnya menyingkir dari atas tubuh gadis itu

"Dasar sialan lo emang, lo gak ngerasa bersalah hah? Jatuh diatas gue emangnya gue perempuan apaan tai?" ucapnya dengan menatap gilang marah

"gue lagi cape, sorry gak bisa ngladenin mulut lo yang kayaknya gak pernah disekolahin"

"Sialan" umpat dinda saat mendengar penghinaan dan melihat laki--laki tersebut berlalu pergi tanpa meminta maaf padanya

Berkat perdebatan yang dilakukan keduanya, mampu membuat seluruh siswa yang menyaksikan kejadian tersebut melebarkan mulutny--menganga

Pasalnya tidak ada satupun yang berani  mengumpati 'anak kepala sekolah' dengan umpatan yang terbilang kasar

terkecuali Dinda Rosalina

Matilah dia!

                  😁😁😁😁😁

Pandangan dinda menyapu seluruh penjuru sekolah dengan mata tajam dan wajah garang mampu membuat seluruh siswa yang ada disana bergidik ngeri dan langsung pergi meninggalkan dirinya

Masih dengan ekspresi garang ia berjalan dengan cepat menuju kelasnya karena kemungkinan ia akan dihukum karena keterlambatannya

hari ini begitu sial baginya

apa yang ia takutkan terjadi, saat ia akan masuk kedalam kelasnya Bu ati--guru matematikanya sedang menjelaskan bab tentang trigonometri

"sial,sial,sial,sial"
Umpatannya berhenti saat suara bervolume besar mengintrupsinya "Siapa diluar, jika bukan hal yang penting silahkan tunggu jam mata pelajaran saya selesai" Perintah bu ati dengan kata paten didalamnya

SKATMAT

ia harus menunggu diluar dengan absen alfa dibuku jurnal ibu ati belum lagi ia pasti akan dihukum oleh guru tersebut dan parahnya lagi jika kejadian ini diketahui oleh orang tuanya

habislah dia

suara bel menghentikan asumsinya tentang kejadian memalukan tersebut

ia tersenyum lebar, sambil mengucapkan terima kasih berkali--kali pada bunyi bel membuatnya tidak menunggu lama

tapi senyum lebarnya tiba--tiba lenyap saat ibu ati tengan berdiri didepannya "Untuk hukuman kamu karena tidak masuk pada kelas saya, bersihkan toilet wanita sampai benar--benar bersih"

saat mengucapkan kalimat perintah tersebut pun beliau langsung pergi meninggalkan dinda dengan raut wajah datar seperti biasanya

Dan dinda harus siap tenaga dan masker sebanyak mungkin untuk siksaan yang ia terima besok

Bad boy LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang