Teriakan tadi membuat gue, puput, dan siti berbalik melihat kearah si pemanggil. Ternyata Desi, Fitri, dan widi memutuskan untuk ikut kedalam karna Siti tadi menakuti. Dan sekarang kami mulai berjalan dikoridor. Siti meminta agar kita dibagi dua tim. Gue,puput,dan Siti sedangkan Desi, Fitri, dan widi, namun usulan Siti ditolak mentah-mentah oleh desi karna diantara timnya mana ada yang berani ngadepin makhluk kek gituan.
"Eh,kita berpencar ya."ucap Siti.
"Apa?berpencar yang bener aja lo."kesal desi pada Siti.
"Ti, put, sebenermya kita mau ngapain sih? Kenapa juga harus berpencar. Udahlah sama-sama aja ya.."rayu gue pada Siti.
"Iyaudah iyaudah, terserah deh!"balas Siti kesal
Kami pun berjalan menyusuri sekolah ketika kami melewati salah satu lab terdengar suara yang mengagetkan kami dengan spontanitas kami berlari berhamburan kesana-kemari namun tidak dengan puput dan Siti yang tetap berdiri disana. Ketika gue sadar gue menghentikan langkah gue dan melihat disekeliling gue, ternyata tidak ada siapapun dan gue mulai panik karna kondisi yang gelap membuat gue bingung harus kemana dan gue gak bawa senter karna senter cuma ada dua dipegang oleh Siti dan desi.
"Heh.."gue membuang napas kasar karna ngos-ngosan setelah berlarian.
"Ti?put?"panggil gue mencari mereka karna gue sendirian."des?fit?wid?"lanjut gue keras dan tidak ada balasan dari siapapun. Yang gue denger cuma gema dari suara gue.
"Hey,lo semua kemana sih. Jangan gitu dong!"ucap gue keras dan mulai memelan karna gue mulai ketakutan.
Dug dug dug, bagaikan suara kaki yang berjalan kearah gue. Karna gue takut apa yang gue denger gue mutusin untuk bersembunyi didalam ruangan yang berada disana tanpa memerhatikan ruangan apa yang gue masuki.
Setelah gue tutup pintu tempat gue bersembunyi, gue pun bersandar pada pintu dan tiba-tiba hp gue berbunyi dan ternyata ada sms.
Gina : tolong!!
Gue terkejut mendapatkan sms yang ternyata dari Gina, dan gue menangis seketika karna gue semakin menyesal dengan apa yang gue perbuat pada Gina.
"Gina?gak mungkin ini dari Gina."gumam gue dalam hati
Teng teng..
Tiba-tiba suara piano berbunyi yang membuat bulu kuduk gue berdiri dan gue rasa gue sekarang ada didalam ruang kesenian. Rasanya campur aduk pada saat ini, perlahan-lahan gue mencoba mengarahkan bola mata gue kedepan dan benar saja gue melihat sesosok perempuan berambut panjang yang sedang memainkan piano. Dan dia menoleh kearah gue dengan wajah seram dan darah dipipi sebelah kirinya.
"..."tidak ada kata-kata yang dapat gue ucapkan pada saat itu, gue hanya menunduk takut.
Suara piano terhenti seketika membuat jantung berdegup amat kencang sekali. Dan gue lihat kaki melangkah kearah gue.
"You scare me.." Itu kata yang gue dengar dengan tetap menunduk.
"You scare me.." kata itu berulang kembali dan gue mencoba untuk menghadapi semua ini.
"Gu.. gue gak s..s.. scare lo disini,ta..tapi lo yang buat gu..gue takut."ucap gue dengan gagap
Entah berapa lama gue harus menghadapi sesosok perempuan ini dan gue mencoba untuk berdiri dan lari dari tempat ini. Gue perlahan-lahan mengangkat tubuh gue untuk berdiri tapi rasanya semua itu amatlah sulit. Dan kaki itu terus melangkah kearah gue semakin dekat dan dekat. Sekarang gue sudah berdiri dan gue perlahan melihat kearah depan gue dan tiba-tiba..
"Ekh..ekh"ucap gue kesakitan karna hantu yang berada didepan gue mencekik leher gue dengan kuatnya yang hanya gue respon dengan menarik serta memukul tangan seram itu agar melepas cekikannya dari leher gue.
"You scare me.."ucapnya begitu lirih pada gue
"Ekh..ekh"hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut gue dan butiran air pun mengalir membasahi pipi gue,betapa tersiksanya gue pada saat ini.
"Ti,put, lo berdua dimana?"gumam gue dalam hati sambil terus menangis dan cekikan itu bertambah kuat saja. "Gue butuh lo berdua sekarang."sambung gue
Brug..
Gue terjatuh ke lantai karna tangan yang mencekik leher gue melepas cekikannya. Gue gak tau apa yang membuat cekikan itu lepas. Dan jawabannya ada ketika gue mengarahkan bola mata gue kedepan yang gue dapati ada satu sosok yang gue sendiri gak tau. Tapi sosok itu mencegah hantu yang nyekik gue tadi agar tidak mengganggu gue.
Saat itu gue mencoba untuk pergi dari tempat ini. Gue berdiri mencoba memegang gagang pintunya dan
"Ahhhhh"teriak kami bersamaan, yang mana gue lihat adalah Siti dan puput.
"Lo dari mana aja! Gue ketakutan didalam."isak gue pada mereka.
Mereka mengajak gue untuk masuk kedalam dan gue hanya menggeleng tidak menyetujui ajakan mereka. Akan tetapi mereka memaksa gue dan gue pun mengikuti mereka dari belakang dan terus memegang lengan sahabat gue.
"Permisi.."ucap puput seakan-akan akan ada yang membalasnya, tetapi nyatanya tidak.
Puput tertunduk sambil terus memegangi kepalanya.
"Ada apa put?"tanya Siti pada puput dan gue terdiam sambil terus melihat keadaan disekeliling gue.
"Put, lo kenapa?"tanya Siti lagi "put, kalo lo nggak kuat, jangan dipaksain."lanjut Siti.
Siti mengajak menarik tangan gue dan juga puput pergi meninggalkan ruang kesenian. Dan seketika tubuh puput lemas dan terjatuh ke lantai.
Gue dan Siti panik melihat puput pingsan. Siti terus menepuk-nepuk pipi puput dan gue masih bingung dengan apa yang gue alami. Gue mencium aroma melati dan sebagainya, dan Siti masih sibuk dengan puput. Gue melihat didepan ada kaki yang gue kenali melangkah kearah kami. Gue langsung menepuk bahu Siti dan dia juga melihat hal yang sama.
"May, lo cepet lari dari sini! Minta bantuan ke yang lain. Cepet!"ucap Siti memaksa
"Ta..tapi ti,gue gak mungkin ninggalin lo."jawab gue
"Cepet may! Biar gue adepin ini. Tolong minta bantuan ke yang lain."pintanya lagi ke gue
Gue mengangguk dan langsung berlari keluar secepat mungkin untuk segera meminta bantuan pada yang lain. Setelah gue sampe didepan sekolah, gue melihat kekiri bahu gue karna gue merasa ada yang memegang bahu gue. Dan benar saja, gue dapati sebuah tangan yang memegang pundak gue.
To be continue guys.
Please vote+comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Ginabelle (This Song for You)
TerrorMenceritakan salah seorang murid yang bernama Gina yang dibully oleh Desi dan kedua temannya Fitri dan Widi. Namun akhirnya pembullyan tersebut berubah menjadi sebuah penyesalan bagi Desi, Fitri dan juga Widi karna Gina dinyatakan meninggal di seko...