Chapter 8

1.1K 108 14
                                    

"Maka dari itu aku sangat menyukainya Sehun-ah." Ucapku tersenyum

Kupalingkan wajahku menatap Sehun. Apa aku selamanya aku akan seperti ini, menatapmu tanpa kau yang juga menatapku? Kau adalah matahariku Oh Sehun. Tanpamu aku akan layu dan hilang bagaikan buih. Aku akan selalu menatapmu, dan tak akan berpaling darimu. Karena aku mencintaimu.

"Yoong?" Kini pandangannya beralih padaku.

"Hmm, waeyo?" Tanyaku lembut. Sehun menatapku dalam, entah apa arti dari tatapannya itu. Kami hanya bisa terdiam satu sama lain.

"Aniya." Jawabnya singkat. Sehunpun bangkit berdiri lalu berjalan menuju ke belakang ayunanku.

"Yak Oh Sehun!"

Dalam hitungan detik tubuhku melayang keatas dengan cepat. Ayunanku mengayun dengan sangat kencang membuat rambutku menjadi berantakan.

Sehun hanya tertawa puas saat melihat wajah tersiksaku.

"Awas saja kau Oh Sehun." Ancamku sambil memejamkan kedua mataku karena ini sangatlah mengerikan.

Bukannya berhenti Sehun malah menambah laju kecepatan ayunanku dengan mendorong punggungku lebih kuat.

"Hentikan saat ini juga Oh Sehun! Atau aku akan memusuhimu selamanya?!" Teriakku kencang.

Ancamanku berhasil. Sehun berusaha menahan ayunanku agar berhenti.

"Yak! Ancaman macam apa itu? Kau tak akan tahan memusuhiku selamanya. Karena kau pasti akan merindukanku Yoong." Ayunankupun terhenti karena tertahan oleh genggaman tangan Oh Sehun.

Memang benar. Aku tak akan tahan untuk memusuhinya untuk selamanya. Jangankan memusuhi Sehun selamanya, tak bertemu dengannya sehari saja aku sudah sangat  merindukannya.

"Cih, aku tak akan merindukanmu. Aku hanya merindukan sunbaeku saat aku kuliah dulu."

Bukankah efek 'cinta' begitu besar bagi seseorang yang merasakannya? Membuat seseorang tersebut mengatakan sesuatu yang tidak sejalan dengan otak dan hatinya.

"Sunbaeku?" Ulang Sehun dengan nada tak terima atas ucapanku.

"Ne. Waeyo? Dia dulu memang sunbae kesayanganku."

"Apa dia adalah orang yang sama dengan orang yang kau suka itu?" Tanya Sehun

"Rahasia." Bisikku

"Baiklah. Rasakan ini Im Yoona!" Sehun malah mendorong dengan kuat ayunanku.

"Yak Oh Sehun!" Teriakku

Bukannya berhenti, Sehun menambah lagi kecepatan laju ayunan yang kududuki.

"Kau ingin membuatku mati konyol hanya karena ayunan ini?"

"Kurasa itu ide yang bagus." Ucapnya dengan nada kegirangan.

"Mwo?!" Mataku hanya bisa membulat saat mendengar ucapannya. Sedangkan ia saat ini sedang tertawa puas melihat penderitaanku.

Aku hanya terdiam. Tak lagi memohon padanya untuk menghentikan ayunan ini karena pusing telah menderat kepalaku. Membuatku harus memejamkan kedua mataku untuk menahan rasa sakitnya.

Kudengar tak ada lagi tawa yang dikeluarkan oleh Sehun.

"Im Yoona?" Panggilnya padaku, tetapi aku tak ada niatan sama sekali untuk menanggapinya.

"Yoong?" Tersirat nada khawatir didalamnya. Sehun berusaha menghentikan ayunanku. Dengan menahan tiang tipis disisi kanan tubuhku dengan tangannya.

[SongFic] Love HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang