Chapter 1

2.5K 162 34
                                    


I know that I'm not the one,
But I still don't wanna lose you.
Just look at me and hear me out this once.
When I'm in front of you,
Boy I'm a woman too.


Yoona POV

Kupandang secangkir kopi panas yang ada dihadapanku. Uap yang mengepul keluar dari cangkir tersebut merasuk kedalam indra penciumanku. Aroma kopinya begitu memabukkan sehingga membuatku enggan untuk meminumnya. Kini kulihat jam yang yang malingkar manis dipergelangan tanganku, jam menunjukkan pukul 16.00 KST. Aku telah menunggunya selama 30 menit tapi yang kutunggu tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

Kueratkan kembali jaket yang melekat pada tubuhku. Kulihat pintu kedai yang aku tempati terbuka hingga memperlihatkan sesosok namja dengan kemeja putih dan jeans berwarna hitam pekat. Menampilkan bahwa dirinya sosok yang casual bak model yang berjalan diatas catwalk. Wajah tampannya, matanya yang tajam, serta rahangnya yang tegas, siapa yang tidak terpikat oleh pesona yang dimilikinya, begitupula aku. Yeoja yang duduk dihadapan Oh Sehun, namja yang berpenampilan casual tersebut.

"Yaak, kau telat berapa lama, huh?" ucapku dengan sedikit berteriak.

"Mianhae Yoong, tadi aku harus menemani Jinri membeli kado untuk adiknya yang berulang tahun hari ini." Cengirnya sambil mengusap kedua telapak tangannya memohon.

Aku yang mendengar alasannyapun hanya terdiam. Kini manik hitam pekatku hanya fokus pada cangkir kopi yang sedari tadi ada dihadapanku. Pandanganku kosong, lidahku seakan kelu untuk kembali mengucapkan sumpah serapah untuknya. Hatiku sakit saat mendengarnya. Aku tahu aku bukalah satu- satunya untuknya.

"Yoong? Yak, Im Yoona." Pekiknya sambil menjitak kepalaku.

"Yaak, kenapa kau malah memukul kepalaku?" aku menunjukkan deathglare yang kumiliki

"Hahaha. Kau lucu sekali." Ucapnya sambil mengacak- acak rambut indahku

Deg..

Kini jantungku berpacu dengan cepat. Aku hanya bisa terdiam saat ia menyentuh rambutku, ingin sekali aku merengkuh tubuhnya. Mencium kuat aroma maskulin yang melekat pada pakaiannya. Aku tak ingin kehilangannya, ia adalah nafasku. Aku tak ingin kehilangan oksigenku.

"Aku tidak suka kau bersama Jinri. Kau tahu, Jinri hanya memanfaatkamu. Aku kemarin melihatnya bersama namja lain." Ucapku serius.

"Kau hanya salah lihat Yoong. Jinri tidak mungkin mengkhianatiku. Ia hanya mencintaiku, Yoong." Ucap Sehun sambil mengesap kopi yang sedari tadi kuabaikan saat menunggunya.

"Dengarkan aku, aku sungguh melihatnya sendiri kemarin, ia berpegangan tangan dengan namja lain. Aku hanya tidak ingin kau sakit hati karenanya." Ucapku meyakinkan Sehun

"Ani Yoong, aku yakin ia hanya mencintaiku. Mungkin saja namja itu hanya sepupunya." Sangkalnya

Kini bola mataku memutar kesal. Sehun tidak percaya padaku, ia malah percaya gadis yang berstatus Yeojachingunya tersebut. Hatiku terluka saat ia tak mendengarkanku, nafasku terasa sesak padahal aku hanya tak ingin ia terluka. Apa ia tak bisa melihatku? Melihatku yang kini duduk dihadapannya sebagai seorang wanita? Bukan sebagai seorang sahabat. Aku telah lama mencintai Sehun. Tetapi ia tak pernah menyadarinya.
.
.
~~TBC~~
.
.
Hai chingu!^^
.
author vvvii datang dengan ff baru^^
.
Jangan lupa RCL ya^^~ (vote & vomment)
.
Kritik saran kalian berarti kok bagi author buat ff chapter berikutnya^^~
.
.
Gomawo^^~

[SongFic] Love HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang