-;chapter one

1.5K 135 63
                                    

Yang mampu keluar dari bibir berwarna cherry itu hanya suara tangis yang tertahan. Taehyung sudah tidak tahan lagi. Hidupnya kacau semenjak Jungkook menghilang.

"Aku membutuhkanmu, Kook."

Suara lirih berhasil keluar dari bibir itu. Saat matanya hanya mampu mengeluarkan bulir-bulir air akibat rasa perih yang sudah dia tahan cukup lama.

Kim Taehyung telah memendam rasa sakit itu, cukup lama, cukup untuk mengatakan pada dunia bahwa Jeon Jungkook sangat berati untuk dirinya.

Ia memeluk lututnya, jemarinya menyentuh figura retak, yang rapuh, bagai dirinya. Tanpa sadar buliran bening itu menetes dari ujung netra karamelnya. Melewati pipi sehalus porselen, mahakarya tuhan.

Taehyung paham ia adalah masokis. Ia juga naif, saking naifnya segala hal komperensif dibuat semudah membalik telapak tangan.

Taehyung baik-baik saja selama ini. Asal Tuan Jeonnya bahagia kenapa tidak?

"Aku baik-baik saja. Jangan kembali tiba-tiba karena aku belum se'siap itu, Kook." Lirih Taehyung lebih parau.

Perlahan tangannya yang kurus meraih sebuah kertas tebal yang tergeletak tak jauh dari posisi duduknya. Dagunya ia sandarkan pada lututnya yang terlipat. Lagi, air matanya turun tanpa bisa dicegah.

' Jeon Jungkook & Park Jimin '

Hatinya serasa diremas kuat sekali.


Berapa tahun? Satu? Dua?

Hey, Taehyung menantinya. Bagaimana bisa tak ada kabar berarti selain berita pernikahan itu.

Keesokan harinya, Taehyung telah bersiap dengan stelan jas rapi membalut tubuhnya. Ia terlihat tampan—coret— manis dengan stelan itu.

Duh, matanya masih bengkak dan wajahnya sembab. Bagaimana ia menghadapi Jimin dan Jungkook dengan wajah seperti ini??

Taehyung menggelengkan kepalanya, kemudian mencoba menyunggingkan senyum terbaiknya. ya, saat ini hanya itulah yang bisa dilakukannya.

Tersenyum.

Sejak dulu senyum adalah cara Taehyung menutupi sekaligus melupakan seluruh luka dan bebannya. Tersenyum membuatnya tenang, namun entah kenapa, tidak hari ini.

Ia harus berpikir positif. ia harus tersenyum untuk mempelai, dan ia tidak boleh berpikir untuk melakukan sesuatu semacam berteriak pada jungkook dan mengajaknya kawin lari.

Taehyung tersentak saat menyadari apa yang dipikirkannya, kemudian menepuk pipinya agak keras.

"Oh, berhasil," pekik Taehyung saat melihat pipinya yang tadinya pucat kembali berwarna.

"Ohoho, ini metode baru,"

"TAEHYUNG!"

Taehyung terkejut saat Jimin memekik memanggil namanya.

"JIM! SELAMAAATT!! WAA KAU MENDAHULUIKU UHUHU!" Seru Taehyung. Ia memasang topeng cerianya.

Meskipun sebenarnya dia merasakan sakit luar biasa di hatinya.

"Tae? Jadi bridesmaidku yaa?? Kau sahabatku.. pliss!" Pinta Jimin.

Taehyung terdiam. Sebuah luka mendadak terbuka dan kembali berdarah secara tak kasat mata.

"Ta -tapi bridesmaid kan.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Couldn't Stand by You -[국 뷔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang